Ini jejak hitam Lim Toh Hing WN Malaysia edarkan narkoba di Indonesia
Merdeka.com - Tim gabungan Satgas Khusus Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya dan Polresta Tangerang menembak mati Warga Negara Malaysia, Lim Toh Hing alias Onglay alias Momo yang merupakan seorang bandar sabu seberat 239,785 kilogram, dan 30.000 butir ekstasi yang diselundupkan dalam mesin cuci. Jaringan ini diduga sudah berulang kali mengirimkan barang haram itu ke Indonesia.
"Jaringan ini sudah enam kali mengirimkan sabu dari Malaysia ke Jakarta," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mapolda Metro Jaya, Senin (12/2).
Jaringan Hing sendiri mulai menyelundupkan narkotika ke Indonesia sejak 21 Oktober 2016. Dari enam pelaku pengiriman sabu ke Indonesia, tiga kali di antaranya berhasil lolos.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Siapa yang ditangkap polisi terkait kasus narkoba? 'Satu lagi Yogi Gamblez, bukan yang main di Preman Pensiun, tapi Serigala Terakhir. Yang berperan sebagai AKP Jaka. Dari kedua orang ini, dari salah satunya kami menemukan barbuk narkotika jenis ganja dan dua-duanya setelah kami lakukan cek urine awal positif narkoba menggunakan ganja, untuk kedua orang tersebut sampai sekarang kami sedang melakukan pendalaman perannya sebagai apa,' kata Panjiyoga kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barata, Jumat (10/5) malam.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
"Jadi dari Oktober 2016 sudah mulai main, kemudian pada 28 November 2017 dan 2 Januari 2018 berhasil diungkap Polres Metro Jakarta Utara, tetapi ini tidak terlalu banyak (barang bukti), ini sudah masuk nanti dikirim ke pengedar-pengedar," ujar Tito.
Kemudian, kata Tito, pada 7 Februari 2018, tim Satgasus dan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya yang dipimpin oleh Kombes Pol Herry Heryawan dan Kombes Suwondo Nainggolan berhasil mengungkap penyelundupan itu di kompleks Pergudangan Harapan Dadap Jaya, Tangerang.
"Mereka menyelundupkan lewat mesin cuci, di dalamnya terdapat sabu itu nilainya cukup tinggi, cukup mahal," ujar Tito.
Hing merupakan pelaku utama dari jaringan ini. Dia bekerja sama dengan tersangka Indrawan alias Alun yang merupakan narapidana di sebuah Lapas di Jakarta.
Berikut jejak jaringan Hing 6 kali menyelundupkan sabu ke Indonesia yang dimiliki kepolisian :
- Tanggal 21 Oktober 2016Jaringan ini mengirimkan sabu ke Jakarta pada 21 Oktober 2016. Mereka menggunakan importir PT LMAP Bandung untuk mengirimkan kontainer berisi sabu yang dikirim ke PT KLI kawasan Greenland Internasional Industri Delta Mas, Bekasi.
- Tanggal 30 Januari 2017Jaringan ini mengirimkan sabu ke daerah Bekasi dengan menggunakan modus yang sama yaitu melalui importir PT PPS Jakarta, kontainer berisi narkotika itu juga dikirim ke PT KLI kawasan Greenland Internasional Industri Delta Mas, Bekasi.
- 3 Maret 2017dengan menggunakan importir PT MGM Jakarta, kontainer dikirim ke PT KLI kawasan Greenland Internasional Industri Delta Mas, Bekasi
- Tanggal 28 November 2017Jaringan ini menggunakan importir PT JKA Jakarta (undername), kontainer dikirim ke gudang Jl Raya Jonggol KM 1 Bogor. Dalam kasus ini, mereka digagalkan Polres Jakarta Utara
- Tanggal 2 Januari 2017mereka menggunakan importir PT UMS Jakarta, mengirimkan kontainer ke gudang di Jl Raya Jonggol KM 1 Bogor dan kembali diungkap Polres Metro Jakarta Utara dengan barang bukti 2 Kg sabu dan uang Rp 2,7 miliar.
- Tanggal 7 Februari 2018Jaringan Hing kembali menyelundupkan sabu ke Jakarta dengan menggunakan importir PT UMS Jakarta. Kontainer berisi 12 unit mesin cuci itu dikirim ke kompleks Pergudangan Dadap, Tangerang.
Dalam kasus mantan Kapolda Metro Jaya ini memberikan ancaman terhadap para pengedar maupun bandar. Yakni memberikan tembakan terukur.
"Tindakan tegas pada bandar-bandar narkoba. Kalau lawan tembak mati. Kalau orang asing, melawan dikit tindak tegas tembak saja," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim gabungan mendatangi rumah pelaku di Jalan Beringin Raya, Lorong Kayu Ara, Kecamatan Ilir Timur III Palembang
Baca SelengkapnyaNarkoba ini merupakan hasil penindakan kasus peredaran narkotika jaringan internasional Malaysia-Thailand-Aceh-Indonesia dalam kurun tiga bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaBarang bukti tersebut terdiri dari 50 kilogram yang berasal dari Malaysia dan 107 kilogram dari Myanmar.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku mengedarkan narkoba berasal dari jaringan peredaran sabu-sabu dari Malaysia.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaPolri membongkar kasus sindikat bandar narkoba jaringan Malaysia-Indonesia.
Baca SelengkapnyaEmpat pelaku mengedarkan narkoba jenis sabu ratusan kilogram dan puluhan butir ektasi ditangkap.
Baca SelengkapnyaBareskrim berkomitmen untuk memiskinkan jaringan narkotika demi memberikan efek jera.
Baca SelengkapnyaModus pengiriman sabu tersebut disamarkan dengan barang kiriman pekerja migran Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Baca SelengkapnyaPolisi turut menyita senjata jenis airsoft gun saat menangkap sindikat di Palembang
Baca SelengkapnyaBeragam modus penyelundupan narkoba jaringan internasional berhasil dibongkar
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bakal menindak secara tegas Eks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan yang terlibat jaringan Fredy Pratama.
Baca Selengkapnya