Ini Jenis Senjata Api yang Digunakan untuk Menembak Ahli Pengobatan di Tangerang
Merdeka.com - Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya menyita satu pucuk senjata api laras pendek dari salah pelaku penembakan ahli pengobatan alternatif di Tangerang.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menerangkan, asal usul senjata sedang ditelusuri penyidik.
Menurut pengakuan, K selaku eksekutor senjata itu diberikan oleh Y, yang kini telah masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Siapa yang mengeluarkan pistol? Saat pelaku mengeluarkan senjata api, warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian langsung berlarian karena ketakutan.
-
Kenapa Balai Yasa Madiun memproduksi senjata? Menariknya dari Balai Yasa Madiun ini, pada tahun 1947 tempat ini malah memproduksi berbagai jenis senjata api dan senjata tajam.
-
Kenapa pistol wanita itu ditembakkan? Ketika masuk ke mesin MRI, pistol tertarik oleh magnet, menembakkan satu tembakan ke arah dirinya.
-
Kenapa peluru itu diukir? Tulisan pada peluru katapel pertama digunakan pada abad ke-5 SM dari di Yunani hingga ke masa Romawi.
"Senjata diperoleh eksekutor dari yang memerintahkan kemudian diserahkan senjata dan uangnya. Dari mana senjata berasal, ini masih kami dalami," kata dia di Polda Metro Jaya, Selasa (28/9/2021).
K melepas peluru ke arah korban berinisial A dari jarak 2 meter. Tubagus memastikan pistol yang digunakan bukanlah senjata rakitan melainkan jenis senjata pabrikan yang memiliki kaliber 32.
"Ini asli senjata pabrikan," ujar dia.
Adapun, selain pistol turut disita amunisi sebanyak tiga butir. "Tersisa 3 peluru," tandas dia.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menerangkan, Seorang ahli pengobatan inisial A ditembak di depan rumah di Pinang Tangerang pada Sabtu, 18 September 2021 pukul 18.15 WIB.
Menurut keterangan saksi yakni istri dan tetangga korban mendengar letusan senjata api.
"Kemudian ada orang tergeletak di depan rumah setelah diketahui yang tergeletak saudara A luka, " ujar dia.
Belakangan A dinyatakan meninggal dunia saat menjalani pengobatan di rumah sakit.
Sumber: Liputan6.comReporter: Ady Nugrahadi
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Juru Bicara Densus 88 Polri Kombes Aswin Siregar buka suara terkait sejumlah senjata api milik DE, karyawan BUMN terduga teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaSenjata api ilegal itu dijualbelikan di marketplace setelah mendengarkan pengakuan para tersangka.
Baca SelengkapnyaDari puluhan senjata dibongkar polisi dan TNI itu, beberapa senjata di antaranya merupakan hasil modifikasi.
Baca SelengkapnyaKorban tidak sadar jika dirinya telah kena peluru nyasar. Dia tengah tidur saat tertembak.
Baca SelengkapnyaPeluru nyasar menembus asbes ruangan dapur saat korban tengah memasak.
Baca SelengkapnyaHasil olah TKP dilakukan polisi menemukan selongsong peluru diduga dari senjata api dimuntahkan pelaku di lokasi.
Baca SelengkapnyaBengkel tempa di bawah naungan Juru Sembelih Halal (Juleha) ini dalam setiap bulan mampu meproduksi 40 beragam jenis pisau sembelih.
Baca SelengkapnyaSenjata api modifikasi kreaksi pabrikan di Semarang ini dipasarkan via platform e-commerce.
Baca Selengkapnya