Ini jumlah harta kekayaan Emirsyah Satar

Merdeka.com - Mantan Direktur Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, resmi menjadi tersangka kasus penerimaan suap dari Rolls Royce atas pembelian mesin jet Trent 700 untuk pesawat Airbus. Emirsyah disebut-sebut menerima suap dengan total nilai Rp 20 miliar.

Korupsi itu diduga terjadi saat Emirsyah menjabat dirut di perusahaan maskapai pelat merah itu. Atau berkisar di tahun 2005 sampai 2014. Memang, di tahun-tahun itu kekayaan Emir meningkat cukup signifikan. Hal itu terlihat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) Emirsyah.

Berdasarkan data yang dilansir dari website resmi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), total kekayaan Emirsyah pada tahun 2010 sebesar Rp 19.963.868.866. Nilai itu meningkat drastis pada 2013 menjadi Rp 48.738.749.245.

Pada tahun 2010, Emirsyah tercatat memiliki harta bergerak seperti tanah dan bangunan yang nilainya mencapai Rp 15.565.142.000, jumlah tersebut bertambah menjadi Rp 42.577.357.947 pada tahun 2013. Bangunan yang dimilikinya di antaranya ada di Singapura dan Melbourne.

Sedangkan jumlah harta bergerak seperti mobil BMW yang dimiliki Emir pada tahun 2013 Rp 1.788.000.000. Jumlah tersebut meningkat di mana total harta bergerak Emir pada tahun 2010 hanya mencapai Rp 955.000.000.

Selain harta bergerak dan tidak bergerak yang dimilikinya, CEO dari MatahariMall.com itu juga memiliki surat berharga yang dilaporkannya dalam LHKPN. Di tahun 2010 kekayaannya dari surat berharga sebesar Rp 350.000.000, kemudian di tahun 2013 Rp 1.528.276.750. Dia juga memiliki Giro setara kas sebesar Rp 3.605.735.656 di tahun 2010 kemudian menjadi 2.744.293.234.

Utang yang dimiliki Emir di tahun 2010 mencapai Rp 1.258.243.790 dan di tahun 2013 jumlah utangnya meningkat meski tidak signifikan Rp 1.355.178.586.

Seperti diketahui, Emirsyah yang saat ini menjabat sebagai chairman MatahariMall.com itu resmi menjadi tersangka atas dugaan penerimaan suap dari Soetikno Soedarjo sebagai beneficial owner Connaught International sekaligus pendiri PT Mugi Rekso Abadi. Emirsyah menerima suap dari Soetikno yang diduga merupakan perantara Rolls Royce, perusahaan pembuat mesin jet yang berbasis di Inggris.

Dari uang jenis Euro sampai Dollar Amerika diterima Erminsyah atas pembelian mesin dari Rolls Royce untuk 50 pesawat jenis Airbuss. Tidak hanya itu, barang barang mewah pun diterima Emirsyah.

Atas perbuatannya itu Emirsyah selaku penerima suap disangkakan melanggar pasal 12 huruf a atau Padal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Tipikor Jo pasal 55 ayat 1 ke 1 Jo pasal 64 ayat 1 KUHPidana.

Sedangkan Soetikno selaku pemberi disangkakan melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf b atau Pasal 13 uu Tipikor Jo pasal 55 ayat 1 ke 1 Jo pasal 64 ayat 1 KUHPidana.