Ini karir cemerlang 2 penerbang TNI gugur di kecelakaan Golden Eagle
Merdeka.com - Jatuhnya pesawat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara jenis Golden Eagle T50i saat ini tengah diusut. Untuk melakukan pengusutan penyebab insiden ini, pihak TNI AU sudah membentuk tim panitia penyelidik kecelakaan pesawat terbang (PPKPT).
Meski demikian, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Dwi Badarmanto menegaskan kecil kemungkinan penyebab kecelakaan itu karena faktor kelalaian manusia.
Karena, menurutnya, Pilot dan Kopilot Letkol Penerbang Marda Sarjono dan Mayor Penerbang Dwi Cahyono yang gugur dipastikan telah lolos kualifikasi penerbang. Bahkan, lanjut Dwi, kedua penerbang ini adalah lulusan terbaik diangkatannya.
-
Siapa yang menembak jatuh dua MiG-29? Pada tanggal 26 Maret 1999, Kapten Jeff “Claw“ Hwang dari AU AS sedang dalam sebuah misi penerbangan dekat perbatasan Serbia-Bosnia.
-
Siapa yang menjatuhkan pesawat musuh di Perang Dunia II? Penulis: Arsya Muhammad Siapa pilot Jepang yang memegang rekor paling banyak menjatuhkan pesawat tempur lawan selama Perang Dunia II? Dialah Saburo Sakai dengan Mitsubishi A6M2 Zero miliknya.Versi resmi, Sakai menjatuhkan 28 pesawat musuh. Namun dia mengklaim ada 64 pesawat pemburu maupun pengebom milik sekutu dijatuhkannya selama perang.
-
Siapa prajurit TNI AU yang menang? Ya, prajurit TNI AU yang bernama Praka Ongen Saknosiwi ini berhasil meraih kemenangan pada gelaran Byon Combat Showbiz Vol 3.
-
Apa prestasi yang dimiliki kedua prajurit TNI? Keduanya diketahui memiliki kemampuan mumpuni di bidang olahraga. Di antaranya yakni lari, terjun atletik, hingga sukses mengikuti ajang triatlon di berbagai kesempatan.
-
Dimana alutsista TNI AU diuji terbang? Tepat 18 Januari 1956, delapan unit Vampire berhasil menjajal uji terbang dari landasan udara Husein Sastranegara, Bandung.
-
Siapa yang menyelamatkan pilot? Pramugari Nigel Ogden segera merespons dengan melompat ke kokpit dan mengamankan Lancaster dengan memegang pinggangnya agar tidak terlepas sepenuhnya dari pesawat.
"Jadi kalau kita menanyakan kualifikasi penerbangnya tidak diragukan. Dia (Marda Sarjono) adalah komandan skuadron. Tentunya adalah orang pilihan untuk menerbangkan pesawat tersebut," kata Marsekal Dwi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (20/12).
"Dia (Dwi Cahyadi) adalah penerbang terbaik, lulusan akabri AU tahun 2005. Dan diberikan tanggung jawab sebagai komandan skuadron. Tentunya salah orang yang terpilih," lanjutnya.
Untuk diketahui, Letkol Penerbangan Marda Sarjono dan Kapten Penerbangan Dwi Cahyadi merupakan satuan skuadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Madiun.
Letkol Pnb Marda Sarjono sendiri merupakan alumnus AAU tahun 1997, dan saat ini menjabat sebagai komandan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Madiun. Sedangkan, Kapten Penerbangan Dwi Cahyadi adalah alumnus AAU angkatan 2005.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret pesawat tempur taktis andalan TNI AU yang jatuh di Pasuran.
Baca SelengkapnyaSaking tebal dan pekatnya awan jarak antar pesawat juga tak terlihat.
Baca SelengkapnyaDua pesawat Super Tucano yang jatuh diisi oleh empat awak perwira menengah TNI AU.
Baca SelengkapnyaMewujudkan mimpi menjadi tentara bersama-sama, takdir nyatanya harus memisahkan dua pria gagah ini.
Baca SelengkapnyaPilot pesawat Super Tucano yang mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur, sempat menyampaikan mereka memasuki awan sebelum akhirnya hilang kontak.
Baca SelengkapnyaSebelum kecelakaan terjadi, pesawat latih tersebut sedang melakukan formasi
Baca SelengkapnyaKedua pesawat itu sedang melakukan latihan formasi secara rutin.
Baca SelengkapnyaKecelakaan pesawat tempur latih Super Tucano TNI AU menewaskan tiga prajurit.
Baca SelengkapnyaMereka telah berhasil menyelesaikan pendidikannya di Squadron Officer School Amerika.
Baca SelengkapnyaMarsma Agung mengaku belum dapat memastikan penyebab pastinya.
Baca SelengkapnyaSebelum kecelakaan terjadi, pesawat latih tersebut sedang melakukan formasi.
Baca SelengkapnyaIdentitas dua korban meninggal dunia belum bisa diungkap BPBD Pasuruan.
Baca Selengkapnya