Ini kata Budi Waseso soal Freddy Budiman jadi simpatisan ISIS
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengaku tengah mendengar kabar jika gembong narkoba, Freddy Budiman menjadi salah satu simpatisan ISIS di Indonesia. Ia menilai, hal itu bisa saja terjadi mengingat para pelaku bakal mengembangkan jaringan teroris melalui bisnis narkoba.
"Kalau kemungkinan bisa saja, narkoba menghasilkan dana besar. Dana itu bisa dipakai untuk apa saja. Termasuk membangun atau membiayai terorisme. Saya kira bisa saja tapi harus ada pembuktian," ujar Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/2).
Sayangnya, budi enggan mengungkapkan lebih rinci terkait penyelidikannya. "Masih dalam penjajahan. Nanti kita lihat perkembangannya," tuturnya.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Bagaimana WN Malaysia mengendalikan pabrik narkoba? WN Malaysia itu memandu para pekerja membuat narkoba hanya lewat video conference.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan orang jahat? 'Manusia yang sibuk dengan kesalahan dan aib orang lain akan sulit untuk dapat memperbaiki dirinya.'
-
Bagaimana Fredy Pratama menyelundupkan narkoba ke Indonesia? Modus operansi mereka adalah dengan menyamarkan narkotika dalam kemasan teh.
Seperti diketahui sebelumnya Freddy Budiman disebut-sebut telah menjadi salah satu simpatisan ISIS di Indonesia. Informasi tersebut kini sedang didalami kepolisian.
"Sedang diusut oleh BNN dan Bareskrim," ujar Kapolri Badrodin Haiti di di Silatnas Pesantren Alumni Gontor, Tangerang, Banten, Sabtu (23/1).
Badrodin menambahkan, selama di penjara Freddy telah memeluk agama Islam. Di sana, dia juga mulai rajin belajar mengaji. "Memang dia masuk islam tapi perkembangannya ke ISIS kayaknya sih belum. Saya belum dapat laporannya. Tapi kalau masuk Islam belajar ngaji, iya," tambahnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kaki tangan berinisial WJ, bertugas menyebarkan narkoba sekitar Kalimantan dan Sulawesi.
Baca SelengkapnyaPerkiraan yang sudah masuk ke Indonesia untuk diedarkan mencapai 100 hingga 500 kilogram.
Baca Selengkapnyapolri menggandeng polisi di berbagai negara untuk memburu Fredy.
Baca SelengkapnyaFredy Pratama, gembong narkoba kelas kakap masuk dalam daftar buruan Interpol.
Baca SelengkapnyaPolri memburu gembong narkoba kelas kakap, Fredy Pratama bekerjasama dengan kepolisian lintas negara.
Baca SelengkapnyaUang tersebut didapat AKP Andri Gustami setelah berhasil membantu penyelundupan narkoba melewati Pelabuhan Bakauheni dengan bayaran Rp8 juta setiap 1 kg sabu.
Baca SelengkapnyaPil yaba adalah jenis narkoba yang sudah ada sejak 2002 di Bangladesh.
Baca SelengkapnyaKesulitan untuk menangkap Fredy Pratama karena dilindungi oleh gangster.
Baca SelengkapnyaAset yang dihasilkan dari kejahatan narkotika ini mencapai Rp 10,5 triliun, menggambarkan skala bisnis ilegal yang sangat besar.
Baca SelengkapnyaAda empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.
Baca SelengkapnyaSebelum menemui ajalnya, Freddy sungguh-sungguh bertaubat dan tegar menghadapi regu tembak.
Baca SelengkapnyaAKP Andri Gustami merupakan mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan.
Baca Selengkapnya