Ini kata cewek pemijat plus di Jakarta soal celana digembok
Merdeka.com - Sejumlah pengelola panti pijat di Malang, Jawa Timur, dan sekitarnya menggembok celana pemijat atau terapis. Tujuannya agar para wanita itu tak melakukan transaksi seks dengan pelanggan.
Setiap melayani pelanggan, mereka wajib mengenakan celana bergembok. Kunci hanya diberikan jika mereka minta izin ke toilet.
Namun praktik pijat plus tetap berjalan. Walau celana digembok, tetap saja mereka menawarkan servis lebih walau tak sampai hubungan intim.
-
Bagaimana pager bekerja? Pager beroperasi dengan sinyal radio dan baterai, yang membuatnya lebih tangguh terhadap gangguan jaringan.
-
Siapa yang menggunakan pager saat ini? Pager Masih Digunakan di Dunia Medis Meskipun sebagian besar masyarakat telah beralih ke ponsel pintar, pager masih digunakan, terutama di kalangan tenaga medis dan pekerja darurat.
-
Apa fungsi utama pager di dunia medis? Meskipun sebagian besar masyarakat telah beralih ke ponsel pintar, pager masih digunakan, terutama di kalangan tenaga medis dan pekerja darurat. Teknologi ini tetap eksis karena keandalannya dalam situasi darurat, seperti di rumah sakit dengan tembok tebal atau di lokasi yang sulit dijangkau sinyal ponsel.
-
Kenapa pager masih ada? Salah satu alasan utama mengapa pager tetap bertahan adalah kesederhanaannya.
-
Apa saja gerakan peregangan? Aktivitas bangun pagi kebanyakan orang jaman sekarang adalah melihat handphone. Padahal dengan melakukan peregangan terlebih dahulu, bisa membuat badan mu lebih segar, dan bisa lebih produktif lho. American Heart Association merekomendasikan peregangan saat otot-otot hangat, seperti ketika bangun dari tempat tidur.
-
Bagaimana Pak Setro Darmo memijat? Dia seakan paham titik-titik mana saja yang perlu dipijat dan diurut, dengan teknik-teknik yang khusus. Angin sepoi-sepoi di pinggir Sungai Cisadane turut mendukung kondisi pasien agar tetap tenang dalam merasakan pijatan Setro Darmo.
Sejumlah pemijat plus di Jakarta mengaku kaget mendengar aturan seperti di Malang. Mereka rata-rata menolak jika celana mereka digembok.
Berikut komentar para wanita pemijat plus di Jakarta soal celana bergembok.
Kayak pager aja digembok
Lusi, seorang pemijat plus di Jakarta Selatan mengaku aneh dengan aturan pemijat harus digembok. Menurutnya aturan itu tak perlu diterapkan oleh pengelola panti pijat di Jakarta."Ih, kayak pager aja digembok," kata Lusi sambil tertawa saat berbincang dengan merdeka.com pekan lalu.Lusi mengaku di panti pijatnya pun dilarang berhubungan intim hingga melepas pakaian. Servis yang diberikan hanya pijat plus."Kalau ketahuan ada yang lepas baju itu langsung dipecat. Tapi nggak usah digemboklah," kata Lusi.
Takut pelanggan kabur
Amel, seorang pemijat di Jakarta Barat mengaku khawatir pelanggan kabur jika celana terapis digembok. Amel mengaku tak mau jika disuruh mengenakan gembok."Kalo aku nggak deh. Jujur aja, cowok dateng ke tempat pijat kan pasti buat plus-plus. Kalau nggak, dateng aja ke panti pijat tuna netra," kata Amel.Namun Amel menilai sah-sah saja sebuah panti pijat mewajibkan gembok celana para pemijatnya. Tentu sebelum bekerja, para pemijatnya juga sudah sepakat."Ya biar saja. Kan semua tempat ada aturan main masing-masing," ungkap dia.
Pakai rok mini, mau digembok apanya
Dinda tertawa saat ditanya komentarnya soal pemijat bergembok di Malang. Dinda yakin 100 persen, hal itu tak bisa diterapkan di panti pijat tempatnya bekerja."Loh, kita kan seragamnya pakai rok mini. Percuma aja pinggangnya digembok. Bawahnya kebuka" kata Dinda yang bekerja di Jakarta Selatan sambil tertawa.Dinda mengaku belum setahun seragamnya diganti. Dulu mereka mengenakan celana jeans dan kaos berkerah warna hitam. Kini celana jeans diganti rok jeans di atas lutut."Mungkin biar pelanggan pada betah pijet di sini kali ya. Pada seksi terapisnya," kata Dinda.
Gembok percuma kalau pemijat nakal
Dinda menambahkan gembok tak akan efektif mencegah aktivitas seksual di panti pijat. Dia menilai percuma digembok jika wanita pemijatnya masih nakal."Memang kan di banyak panti pijat di Jakarta juga tak bisa sampai hubungan intim. Kalau pemijatnya nakal ada celah, janjian di luar atau pas libur. Jadi tetap aja kalau mau nakal masih bisa diakali. Cuma nggak main di tempat pijat aja," kata Dinda.Menurut Dinda, memang tak semua wanita pemijat mau melayani pria di luar jam dinas. Tapi sebagian besar berprofesi ganda."Yang nggak mau itu rata-rata karena takut sama pacarnya. Kalau yang singel atau udah pisah kebanyakan mau. Tapi tetap lihat orangnya dulu, ya nggak sama semua orang mau. Itu bedanya pemijat plus sama PSK," bebernya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinsos DKI Jakarta menemukan pengemis dengan berpura-pura memiliki kaki buntung di Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaHal ini tak hanya sekali dialami oleh MR. Sebelumnya korban pernah mengalami hal serupa namun bisa melepaskan sendiri.
Baca SelengkapnyaAgnes Mo ke Kelurahan Kedoya Utara guna lakukan pembaharuan data dan perekaman ulang e-KTP.
Baca SelengkapnyaPara pemijat difabel netra berada dalam kondisi rentan, mulai dari pelecehan seksual sampai penipuan.
Baca Selengkapnya