Ini kata jurnalis TV mengapa harus nyemplung saat liputan banjir
Merdeka.com - Jakarta hari ini hujan deras, banjir pun terjadi di mana-mana. Beberapa daerah, seperti di Kelapa Gading, Jakarta Utara lumpuh total.
Di stasiun televisi, kita menyaksikan para reporter berjibaku dengan liputan banjir. Mereka menyiarkan secara langsung di tengah derasnya hujan dan kubangan air banjir, dengan menggunakan mantel.
Seperti yang tampak dilaporkan oleh salah satu reporter stasiun televisi swasta saat menayangkan banjir di Kelapa Gading, Senin (9/2). Di tengah derasnya hujan, wartawati tersebut tetap melaporkan kondisi banjir.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Bagaimana cara mengatasi banjir? Sampai dengan sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan normalisasi jalur KA di Stasiun Semarang Tawang. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan peralatan dan material yang diperlukan serta ratusan petugas untuk memperbaiki jalur yang terdampak banjir supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Mengapa banjir terjadi di Pekalongan? Dilansir dari akun Instagram @pekalonganinfo, sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Bagaimana warga mengatasi kesulitan air di Jawa Tengah? Warga pun terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.'Kondisinya sudah berlangsung sebulan ini. Padahal kebutuhan air ini untuk memasak dan mandi,' kata Suratmi, salah seorang warga Desa Garangan yang terdampak kekeringan, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (18/9).
Di sisi lain, ada wartawati dari stasiun televisi swasta lainnya yang melaporkan kondisi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yang ramai didatangi massa, saat sidang pra peradilan Komjen Budi Gunawan. Meski dalam kondisi hujan deras, reporter melaporkan secara langsung suasana halaman pengadilan, yang dipenuhi massa yang berorasi, dan hujan-hujanan.
Kenapa mereka harus melakukan hal demikian? "Seorang jurnalis/reporter TV perlu pakai mantel, nyemplung banjir atau hujan-hujanan agar terasa ia lebih ada di lokasi. Namanya juga live report. Istilahnya PTC atau live partisipatif, sehingga bisa menceritakan langsung kondisi yang dialaminya kepada pemirsa," demikian kata koordinator liputan CNN TV, Jojo Raharjo kepada merdeka.com, Senin (9/2).
Menurut jurnalis yang sebelumnya pernah bekerja di Kompas TV ini, yang patut dicatat, kondisi seperti ini harus benar-benar kebutuhan, jangan sampai lebay atau sekadar mengikuti tren.
"Karena TV lain reporternya nyemplung sampai sepaha, reporter TV lain gak mau kalah, ikut nyemplung sampai sepinggang, dilanjutkan latah reporter TV lain sampai seperut, sedada dan seterusnya," ujar Jojo.
"Jadi keputusan perlu nyemplung enggaknya berdasarkan kebutuhan, bukan latah atau gaya-gayaan," imbuhnya.
selain itu, lanjut Jojo, pengucapan satuan sebagai ukuran sebaiknya yang standar: banjir mencapai 20 centimeter, 50 centimeter, setengah meter, 1,5 meter dan seterusnya.
"Jangan memakai satuan tidak baku, misalnya banjir selutut, sedada, sepinggang orang dewasa dll," kata pria yang juga aktif di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) tersebut.
Yang juga patut diperhatikan, menurut Jojo, seharusnya kantor atau perusahaan menyediakan peralatan memadai bagi reporter, camerapersons atau jurnalisnya yang liputan situasi seperti hujan atau banjir. Misalnya melengkapi dengan jas hujan memadai dan sepatu boots.
"Jadi yang dilindugi dan disayang-sayang bukan hanya kamera berharga ratusan juta rupiah itu, tapi juga orangnya. Bagaimanapun, jurnalis/sumber daya manusia adalah aset terbesar bagi perusahaan," tutupnya.
Hal senada disampaikan oleh salah seorang reporter televisi swasta, Dwininta Widyastuti. Menurutnya, dengan nyemplung ke banjir, gambar akan tampak lebih dramatis.
"Biar lebih dramatis. Intinya sih oncam (on camera) di lokasi yang merepresentasikan kondisi banjir. Tapi tetep oncam di tempat yang bagus background dan paling aman buat diri sendiri dan tim liputan (cameramen, tv satelit). Soalnya toh nanti sambil laporan kan ada insert gambar yang lebih berbicara soal kondisi tinggi air dan sedramatis apa dampak banjir ini," kata wartawati MetroTV tersebut.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia lantas menyindir apabila pemimpin yang tidak ingin masuk ke permukiman padat penduduk tidak layak untuk memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaKPU Jakarta kembali menggelar debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 yang digelar malam ini pada Minggu, 17 November 2024 di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta.
Baca SelengkapnyaAksi susur sungai ini dilakukan untuk mengetahui berapa besarnya volume debit air Kali Ciliwung saat intensitas hujan tinggi.
Baca Selengkapnya"Yang suka bermedsos tolong kalimatnya yang baik ya," pesan Ganjar
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga menggunakan analogi ‘lari’ untuk menjelaskan kepemimpinan Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi setelah hujan mengguyur Jakarta selama semalaman. Kondisi itu diperparah dengan buruknya sistem drainase di kawasan tersebut.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo mengaku prihatin dengan banjir yang melanda Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, pemerintah membangun dua waduk yakni Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor untuk mengurangi debit air yang mengalir ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaPunya mobil, sosoknya memperlihatkan kondisi miris kendaraannya usai diterjang banjir.
Baca SelengkapnyaRisma juga akan akan membuat irigasi dengan teknologi canggih kepada petani. Sehingga petani tidak perlu menangis
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengunjungi posko pengungsian warga terdampak banjir di SMK Ganesa Demak, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya