Ini kata Kapolri anak buahnya tembaki mobil di Lubuklinggau
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah mendapat laporan soal penembakan yang dilakukan anggotanya terhadap sebuah mobil di Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Dalam penembakan ini, seorang dinyatakan meninggal dunia. Sementara empat lain luka-luka.
"Ya saya menyesalkan peristiwa itu karena informasi yang saya terima, ini kendaraan disetop, akan disetop oleh polisi karena dicurigai, kemudian akan menabrak anggota polisi," kata Tito di gedung sekolah Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (19/4).
Tito menjelaskan, saat itu anak buahnya beranggapan kalau ada orang bermasalah di dalam kendaraan tersebut. Namun, setelah dicek ternyata justru sebaliknya.
-
Apa yang dilakukan mobil dinas TNI itu? Selama perjalanan pula, mobil dinas TNI tersebut tidak terlihat menyalakan sirine dan rotator.
-
Apa yang diminta oleh polisi kepada pemobil tersebut? Dalam video yang direkam dari arah kursi penumpang belakang itu, nampak dan terdengar pak polisi meminta Rp150 ribu kepada pemobil.
-
Bagaimana polisi mengancam pemobil tersebut? Dia bahkan mengatakan jika memang si pemobil tak mau memberi sesuai yang dia minta maka SIM nya bakal ditahan dan ditilang.
-
Apa yang terjadi pada mobil tersebut? Kronologi Kapolsek menjelaskan, mulanya mobil yang diserang sedang melintas. Tiba-tiba diberi tahu ada percikan api dari kolong mobil. Namun untuk penyebab kebakaran masih didalami.
-
Mengapa Letnan Komarudin dianggap kebal peluru oleh anak buahnya? Kebal Peluru Anak buahnya menyebut Letnan Komarudin kebal peluru karena diyakini memiliki garis keturunan dari Bantengwareng, salah satu panglima perang Pasukan Diponegoro. Berkat darah keturunan dari orang-orang sakti tersebut, banyak anggota pasukannya percaya bahwa ia kebal terhadap senjata apa pun.
-
Kenapa bapak-bapak butuh kesabaran untuk mengeluarkan mobil? Diperlukan kesabaran untuk mengeluarkan mobil dari parkiran yang sangat sempit
"Sehingga anggota polisi itu beranggapan ini adalah pelaku kejahatan. Kemudian dikejar. Karena dikejar dan dilakukan penembakan peringatan tidak berhenti diduga pelaku kejahatan, sehingga akhirnya ditembak dan mengakibatkan ada keluarga yang meninggal. Saya sangat menyesalkan inilah sebetulnya pentingnya kemampuan diskresi kepolisian," beber Tito.
Selanjutnya, Tito mengharapkan anggota bisa lebih menahan diri sebelum melakukan tembakan tersebut. Sehingga, hal seperti ini tidak perlu terjadi.
"Anggota harus mempunyai kemampuan menilai secara subjektif apa yang dihadapinya saat itu dan kemudian melakukan tindakan yang tepat dalam rangka untuk menjaga keselamatan publik," pungkas Tito.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mabes Polri angkat suara terkait insiden pengeroyokan yang dilakukan sejumlah anggota Brimob terhadap seorang anggota TNI di Sumut.
Baca Selengkapnyawilayah Sukolilo sempat mendapat stigma dari masyarakat sebagai ‘kampung penadah’
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaDikritik oleh masyarakat tentang lampu rotator yang terlalu silau, Kapolri perintahkan mobil polisi untuk memasang skotlet agar tidak mengganggu pengendara.
Baca SelengkapnyaKejadian itu dikabarkan terjadi sekira pukul 10.00 WIT, Sabtu (20/1).
Baca SelengkapnyaMobil dinas Camat Baito itu ditumpangi guru honorer Supriyani usai sidang di Pengadilan Negeri (PN) Andoolo, Senin (28/10).
Baca SelengkapnyaKapolri juga meminta kapolda di seluruh Indonesia untuk melakukan pemantauan lebih ketat lagi pada anggotanya yang memegang senpi.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaIrwan dalam rapat kemudian memperlihatkan bukti rekaman cctv, ketika anggota Polisi R mencoba melerai percobaan tawuran
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaDi sana tampak beberapa kilatan cahaya kuning yang diduga letusan dari tembakan pelaku dari dalam mobil VRZ.
Baca Selengkapnya