Ini Kata Kemendikbud Soal Siswi di Gowa Bunuh Diri Gara-Gara Tugas Daring
Merdeka.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud) menyampaikan ucapan duka mendalam atas meninggalnya peserta didik jenjang SMA di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dan peserta didik jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Oktober lalu.
Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Evy Mulyani mengatakan, berdasarkan hasil klarifikasi kasus meninggalnya peserta didik di Kabupaten Gowa dipastikan bukan terjadi karena pembelajaran jarak jauh (PJJ). Menurutnya, PJJ selama pandemi Covid-19 dilangsungkan dengan menomorsatukan keamanan.
"Pembelajaran jarak jauh (PJJ) dilaksanakan pada masa pandemi karena mengutamakan kesehatan dan keselamatan warga satuan pendidikan dan masyarakat luas. Di saat yang sama, kita harus tetap memastikan pembelajaran tetap berjalan di masa pandemi untuk menjamin hak anak-anak atas pendidikan," katanya dalam keterangan tulis yang dikutip pada Rabu (4/11).
-
Siapa yang gugur di halaman sekolah? Seorang pemuda TRIP bernama Moeljadi meninggal dunia di halaman sekolah dalam perjuangannya mempertahankan kemerdekaan RI.
-
Kenapa sekolah di lockdown? Menanggapi situasi ini, pihak sekolah segera mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown selama 14 hari.
-
Bagaimana kasus pembunuhan siswi terungkap? Kasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation (SCI).
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Apa dampak gempa Cianjur terhadap pendidikan? Tak sedikit sekolah rusak parah, berdampak pada para siswa dan tenaga pengajar terpaksa belajar dalam kondisi yang tidak layak.
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi? Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono di Palembang, Kamis, mengatakan bahwa pelaku utama IS pada saat malam pertama sempat mengikuti Yasinan di rumah korban.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kata Evy, mengamanatkan pendidikan termasuk mandat Urusan Pemerintahan Wajib berkaitan dengan Pelayanan Dasar. Pendidikan menjadi urusan pemerintahan konkuren, yaitu urusan pemerintahan yang dibagi antara pemerintah pusat dan daerah.
Evy berdalih penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, dasar, dan menengah merupakan wewenang pemerintah daerah di bawah dinas pendidikan. Adapun penyelenggaraan sekolah keagamaan seperti MTs berada di bawah wewenang Kementerian Agama, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pihaknya berharap agar semua elemen dapat terus berkolaborasi dan bahu membahu mengulurkan tangan, terutama karena tanggung jawab pengelolaan pendidikan telah diamanatkan undang-undang. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), misalnya, dapat memberikan masukan dan usulan dalam perumusan kebijakan tentang penyelenggaraan perlindungan anak, sesuai amanat pasal 3 ayat b Peraturan Pemerintah 61/2016 tentang KPAI.
"Kepala daerah, kepala satuan pendidikan, orang tua, guru, dan masyarakat tentunya harus bergotong-royong mempersiapkan pembelajaran di masa pandemi ini. Dengan semangat gotong-royong di semua lini, kita pasti mampu melewati semua tantangan ini," terang Evy.
Menurutnya, Kemendikbud telah menghadirkan berbagai kebijakan yang bertujuan meringankan beban siswa, guru, dan orang tua di masa pandemi. Sebut saja upaya untuk terus mendorong sekolah memakai kurikulum yang disederhanakan di masa pandemi demi meringankan beban guru, siswa, dan orang tua. Guru juga selalu diimbau mengajarkan esensi mata pelajaran untuk naik ke jenjang selanjutnya di masa wabah ini.
"PJJ hadir memberi pengalaman belajar yang bermakna, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. Aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi dengan memperhatikan kondisi psikologis siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah," jelasnya.
Selain itu, lanjut Evy pihaknya juga terus berinovasi mendorong berbagai alternatif metode belajar jarak jauh yang tidak hanya lewat daring, tapi juga luring (luar jaringan), yang artinya tidak memerlukan gawai dan akses internet.
Contohnya, seperti belajar dari rumah di TVRI, radio edukasi Kemendikbud, berbagai modul sederhana bagi guru, orang tua, dan siswa sehingga dapat dipergunakan atau dipelajari mandiri dengan kolaborasi guru dan orang tua.
Evy juga menyebut bahwa pemerintah daerah melalui dinas pendidikan yang bertanggung jawab atas Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah pun terus didukung oleh pihaknya untuk berinovasi dan melakukan pembelajaran yang paling cocok dengan kekhasan daerah masing-masing.
"Beberapa daerah memanfaatkan radio lokal yang disiarkan para guru sekolah ataupun guru berkeliling ke rumah siswa atau lokasi komunitas yang terjangkau, dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan dan pembatasan jumlah orang yang ketat," pungkasnya.
Polisi Temukan Fakta Baru
Polres Gowa menemukan fakta baru di balik siswi SMA disebut-sebut bunuh diri gara-gara tugas daring. Adalah MI (16) siswi SMA di Kecamatan Mamuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan diduga nuh diri dengan cara meminum racun rumput karena depresi dengan tugas daring dari sekolahnya.
"Terkait dugaan awal korban meninggal dunia disebabkan karena adanya beban berat akibat belajar daring adalah tidak benar," Kata Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Jufri Natsir, Selasa (3/11).
Penyebab aksi bunuh diri MI terungkap setelah pihak kepolisian terus melanjutkan penyelidikan usai kabar aksi bunuh diri MI membuat heboh warga. Sedikitnya, ada sembilan orang saksi yang diperiksa polisi secara maraton beberapa hari terakhir.
"Di antaranya orangtua korban, tante korban, wali kelas, guru kurikulum, kepala sekolah, hingga rekan-rekan korban," sebut Jufri.
Dari hasil pemeriksaan saksi itu, Jufri menjelaskan bahwa, MI bunuh diri lantaran ia kecewa permintaannya untuk dibelikan sepeda motor tidak dipenuhi oleh orangtuanya. Selain itu, terungkap juga bahwa beberapa hari sebelum kejadian nahas itu terjadi MI sering berhalusinasi dan bermimpi menjadi mayat.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Makassar-Gowa, Fitri Ari Utami, mengatakan bahwa selama ini pihak sekolah teman MI menuntut ilmu tidak melangsungkan pembelajaran daring. Alasannya adalah sulitnya jaringan internet di kawasan tempat sejumlah siswa sekolah tersebut tinggal.
Kondisi teritorial di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, memang diketahui berada di wilayah pegunungan. Proses pembelajaran pun dilakukan secara luring, yaitu dengan menggunakan modul yang dibagikan oleh masing-masing guru mata pelajaran kepada seluruh siswa.
"Hasil jawaban siswa kemudian dikirim dalam bentuk tulisan yang selanjutnya diserahkan kembali ke pihak guru," terang Fitri Ari Utami.
Sebelumnya, seorang siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Mamuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, ditemukan tewas dengan mulut berbusa di kamarnya pada Sabtu (17/10). Pelajar berusia 16 tahun itu diduga tewas setelah menenggak racun rumput karena depresi dengan tugas daring dari sekolahnya.
"Iya betul, dia ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa di kamarnya," kata Kapolres Gowa, AKBP Boy Samola, Senin (19/10).
Boy menjelaskan dari hasil penyelidikan pihak kepolisian, siswi berinisial MI itu diduga nekat bunuh diri dengan cara menenggak racun hama lantaran stres dengan banyaknya tugas dari sekolahnya. Selain itu, ia juga terkendala jaringan internet karena rumahnya yang berada di daerah pegunungan.
"Dari pengakuan teman-teman korban motif dia minum racun ini karena ada tugas diberikan sekolah lewat online, kemudian karena tempat tinggal korban pegunungan jadi jaringan internet bermasalah," terangnya.
Jazad siswi SMA itu ditemukan pertama kali oleh adik kandungnya yang masih berusia 8 tahun. Saat itu adik MI langsung memberi tahu tantenya bahwa kakaknya sedang terbujur kaku dengan mulut berbusa di bawah tempat tidur di kamarnya.
"Dari hasil olah TKP kita temukan racun rumput merek Dangke di kamar korban," sebut Boy.
Boy menyebutkan bahwa saat ini siswi SMA yang bunuh diri lantaran depresi dengan tugas sekolah itu telah dikebumikan di pemakaman umum setempat. Pihak keluarga juga menolak saat polisi hendak mengautopsi jenazah MI.
"Sudah dikebumikan di Kecamatan Manuju. Pihak keluarga sepakat menolak autopsi," kata Boy.
Reporter: Yopi MakdoriSumber : Liputan6.com
Baca juga:Usulan Perbaikan Sistem Pembelajaran Jarak JauhAturan KBM Tatap Muka di Solo, Belajar 2 Jam hingga Murid Dilarang Naik Angkutan UmumJokowi: Perguruan Tinggi Perlu Relaksasi Kurikulum Jadi FleksibelAntisipasi Penularan Covid-19, Siswa SMA di Solo Simulasi KBM Tatap MukaMendikbud Nadiem: Kita Harus Ubah Cara Belajar Demi Masa DepanRatusan Siswa dan Guru SMP di Solo Lakukan Rapid Test Sebelum KBM Tatap Muka (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Disebut-sebut, korban pribadi yang menutup diri atau inrovert.
Baca SelengkapnyaTiga korban perundungan PPDS Undip bakal lapor polisi usai ada jaminan pendidikan dari Kemenkes.
Baca Selengkapnya"Supaya tidak terjadi kejadian serupa. Saya kira patut menjadi perhatian," kata Aris
Baca SelengkapnyaJasad korban inisial E (18). Sejumlah saksi menlihat korban sempat mau loncat sebelum akhirnya ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaKoordinasi dilakukan dengan tim dari Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan tentang dugaan penyebab kematian dokter asal Tegal itu.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab pelajar tersebut nekat mengakhiri hidupnya.
Baca SelengkapnyaDeretan perundungan ini diduga menyebabkan mahasiswi PPDS Undip di RS Dr. Kariadi Semarang, dr Aulia Risma Lestari bunuh diri pada Agustus lalu.
Baca SelengkapnyaSejumlah rekan korban di sekolah menolak kematian GRO dikaitkan dengan tawuran.
Baca SelengkapnyaKemendikbudristek mengatakan menentang segala bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan kedokteran.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa peserta PPDS UNDIP ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya. Ia diduga bunuh diri. Sebuah buku catatan harian ditemukan di kamar korban.
Baca SelengkapnyaSiswa SD 06 Pesanggrahan jatuh dari lantai 4 gedung sekolahnya pagi tadi pukul 08.00 Wib
Baca SelengkapnyaSelain GRO, ada dua pelajar SMKN4 lainnya yang disebut-sebut menjadi korban namun masih menjalani perawatan.
Baca Selengkapnya