Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Kata Kemendikbud Soal Siswi di Gowa Bunuh Diri Gara-Gara Tugas Daring

Ini Kata Kemendikbud Soal Siswi di Gowa Bunuh Diri Gara-Gara Tugas Daring Barang bukti bungkusan racun rumput yang digunakan siswi SMA Gowa untuk bunuh diri. ©2020 Dok: Polres Gowa

Merdeka.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud) menyampaikan ucapan duka mendalam atas meninggalnya peserta didik jenjang SMA di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dan peserta didik jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Oktober lalu.

Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Evy Mulyani mengatakan, berdasarkan hasil klarifikasi kasus meninggalnya peserta didik di Kabupaten Gowa dipastikan bukan terjadi karena pembelajaran jarak jauh (PJJ). Menurutnya, PJJ selama pandemi Covid-19 dilangsungkan dengan menomorsatukan keamanan.

"Pembelajaran jarak jauh (PJJ) dilaksanakan pada masa pandemi karena mengutamakan kesehatan dan keselamatan warga satuan pendidikan dan masyarakat luas. Di saat yang sama, kita harus tetap memastikan pembelajaran tetap berjalan di masa pandemi untuk menjamin hak anak-anak atas pendidikan," katanya dalam keterangan tulis yang dikutip pada Rabu (4/11).

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kata Evy, mengamanatkan pendidikan termasuk mandat Urusan Pemerintahan Wajib berkaitan dengan Pelayanan Dasar. Pendidikan menjadi urusan pemerintahan konkuren, yaitu urusan pemerintahan yang dibagi antara pemerintah pusat dan daerah.

Evy berdalih penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, dasar, dan menengah merupakan wewenang pemerintah daerah di bawah dinas pendidikan. Adapun penyelenggaraan sekolah keagamaan seperti MTs berada di bawah wewenang Kementerian Agama, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Pihaknya berharap agar semua elemen dapat terus berkolaborasi dan bahu membahu mengulurkan tangan, terutama karena tanggung jawab pengelolaan pendidikan telah diamanatkan undang-undang. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), misalnya, dapat memberikan masukan dan usulan dalam perumusan kebijakan tentang penyelenggaraan perlindungan anak, sesuai amanat pasal 3 ayat b Peraturan Pemerintah 61/2016 tentang KPAI.

"Kepala daerah, kepala satuan pendidikan, orang tua, guru, dan masyarakat tentunya harus bergotong-royong mempersiapkan pembelajaran di masa pandemi ini. Dengan semangat gotong-royong di semua lini, kita pasti mampu melewati semua tantangan ini," terang Evy.

Menurutnya, Kemendikbud telah menghadirkan berbagai kebijakan yang bertujuan meringankan beban siswa, guru, dan orang tua di masa pandemi. Sebut saja upaya untuk terus mendorong sekolah memakai kurikulum yang disederhanakan di masa pandemi demi meringankan beban guru, siswa, dan orang tua. Guru juga selalu diimbau mengajarkan esensi mata pelajaran untuk naik ke jenjang selanjutnya di masa wabah ini.

"PJJ hadir memberi pengalaman belajar yang bermakna, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. Aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi dengan memperhatikan kondisi psikologis siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah," jelasnya.

Selain itu, lanjut Evy pihaknya juga terus berinovasi mendorong berbagai alternatif metode belajar jarak jauh yang tidak hanya lewat daring, tapi juga luring (luar jaringan), yang artinya tidak memerlukan gawai dan akses internet.

Contohnya, seperti belajar dari rumah di TVRI, radio edukasi Kemendikbud, berbagai modul sederhana bagi guru, orang tua, dan siswa sehingga dapat dipergunakan atau dipelajari mandiri dengan kolaborasi guru dan orang tua.

Evy juga menyebut bahwa pemerintah daerah melalui dinas pendidikan yang bertanggung jawab atas Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah pun terus didukung oleh pihaknya untuk berinovasi dan melakukan pembelajaran yang paling cocok dengan kekhasan daerah masing-masing.

"Beberapa daerah memanfaatkan radio lokal yang disiarkan para guru sekolah ataupun guru berkeliling ke rumah siswa atau lokasi komunitas yang terjangkau, dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan dan pembatasan jumlah orang yang ketat," pungkasnya.

Polisi Temukan Fakta Baru

Polres Gowa menemukan fakta baru di balik siswi SMA disebut-sebut bunuh diri gara-gara tugas daring. Adalah MI (16) siswi SMA di Kecamatan Mamuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan diduga nuh diri dengan cara meminum racun rumput karena depresi dengan tugas daring dari sekolahnya.

"Terkait dugaan awal korban meninggal dunia disebabkan karena adanya beban berat akibat belajar daring adalah tidak benar," Kata Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Jufri Natsir, Selasa (3/11).

Penyebab aksi bunuh diri MI terungkap setelah pihak kepolisian terus melanjutkan penyelidikan usai kabar aksi bunuh diri MI membuat heboh warga. Sedikitnya, ada sembilan orang saksi yang diperiksa polisi secara maraton beberapa hari terakhir.

"Di antaranya orangtua korban, tante korban, wali kelas, guru kurikulum, kepala sekolah, hingga rekan-rekan korban," sebut Jufri.

Dari hasil pemeriksaan saksi itu, Jufri menjelaskan bahwa, MI bunuh diri lantaran ia kecewa permintaannya untuk dibelikan sepeda motor tidak dipenuhi oleh orangtuanya. Selain itu, terungkap juga bahwa beberapa hari sebelum kejadian nahas itu terjadi MI sering berhalusinasi dan bermimpi menjadi mayat.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Makassar-Gowa, Fitri Ari Utami, mengatakan bahwa selama ini pihak sekolah teman MI menuntut ilmu tidak melangsungkan pembelajaran daring. Alasannya adalah sulitnya jaringan internet di kawasan tempat sejumlah siswa sekolah tersebut tinggal.

Kondisi teritorial di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, memang diketahui berada di wilayah pegunungan. Proses pembelajaran pun dilakukan secara luring, yaitu dengan menggunakan modul yang dibagikan oleh masing-masing guru mata pelajaran kepada seluruh siswa.

"Hasil jawaban siswa kemudian dikirim dalam bentuk tulisan yang selanjutnya diserahkan kembali ke pihak guru," terang Fitri Ari Utami.

Sebelumnya, seorang siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Mamuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, ditemukan tewas dengan mulut berbusa di kamarnya pada Sabtu (17/10). Pelajar berusia 16 tahun itu diduga tewas setelah menenggak racun rumput karena depresi dengan tugas daring dari sekolahnya.

"Iya betul, dia ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa di kamarnya," kata Kapolres Gowa, AKBP Boy Samola, Senin (19/10).

Boy menjelaskan dari hasil penyelidikan pihak kepolisian, siswi berinisial MI itu diduga nekat bunuh diri dengan cara menenggak racun hama lantaran stres dengan banyaknya tugas dari sekolahnya. Selain itu, ia juga terkendala jaringan internet karena rumahnya yang berada di daerah pegunungan.

"Dari pengakuan teman-teman korban motif dia minum racun ini karena ada tugas diberikan sekolah lewat online, kemudian karena tempat tinggal korban pegunungan jadi jaringan internet bermasalah," terangnya.

Jazad siswi SMA itu ditemukan pertama kali oleh adik kandungnya yang masih berusia 8 tahun. Saat itu adik MI langsung memberi tahu tantenya bahwa kakaknya sedang terbujur kaku dengan mulut berbusa di bawah tempat tidur di kamarnya.

"Dari hasil olah TKP kita temukan racun rumput merek Dangke di kamar korban," sebut Boy.

Boy menyebutkan bahwa saat ini siswi SMA yang bunuh diri lantaran depresi dengan tugas sekolah itu telah dikebumikan di pemakaman umum setempat. Pihak keluarga juga menolak saat polisi hendak mengautopsi jenazah MI.

"Sudah dikebumikan di Kecamatan Manuju. Pihak keluarga sepakat menolak autopsi," kata Boy.

Reporter: Yopi MakdoriSumber : Liputan6.com

Baca juga:Usulan Perbaikan Sistem Pembelajaran Jarak JauhAturan KBM Tatap Muka di Solo, Belajar 2 Jam hingga Murid Dilarang Naik Angkutan UmumJokowi: Perguruan Tinggi Perlu Relaksasi Kurikulum Jadi FleksibelAntisipasi Penularan Covid-19, Siswa SMA di Solo Simulasi KBM Tatap MukaMendikbud Nadiem: Kita Harus Ubah Cara Belajar Demi Masa DepanRatusan Siswa dan Guru SMP di Solo Lakukan Rapid Test Sebelum KBM Tatap Muka (mdk/fik)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Geger Siswi SMA di Salatiga Diduga di-Bullying Hingga Nyaris Bunuh Diri, Ini penjelasan Disdik
Geger Siswi SMA di Salatiga Diduga di-Bullying Hingga Nyaris Bunuh Diri, Ini penjelasan Disdik

Disebut-sebut, korban pribadi yang menutup diri atau inrovert.

Baca Selengkapnya
Kuasa Hukum Almarhum dr Aulia Rahma: Sebentar Lagi Penetapan Tersangka Kasus Perundungan PPDS Undip
Kuasa Hukum Almarhum dr Aulia Rahma: Sebentar Lagi Penetapan Tersangka Kasus Perundungan PPDS Undip

Tiga korban perundungan PPDS Undip bakal lapor polisi usai ada jaminan pendidikan dari Kemenkes.

Baca Selengkapnya
KPAI Minta Gedung SD di DKI Dievaluasi, Buntut Siswi Tewas Diduga Jatuh dari Lantai 4 Sekolah
KPAI Minta Gedung SD di DKI Dievaluasi, Buntut Siswi Tewas Diduga Jatuh dari Lantai 4 Sekolah

"Supaya tidak terjadi kejadian serupa. Saya kira patut menjadi perhatian," kata Aris

Baca Selengkapnya
Kronologi Mahasiswi Diduga Bunuh Diri di Kampus Grogol Jakbar, Ada Curhatan Sedih di Buku Korban
Kronologi Mahasiswi Diduga Bunuh Diri di Kampus Grogol Jakbar, Ada Curhatan Sedih di Buku Korban

Jasad korban inisial E (18). Sejumlah saksi menlihat korban sempat mau loncat sebelum akhirnya ditemukan tewas.

Baca Selengkapnya
Mengungkap Tabir Kematian Dokter Muda Undip Diduga Bunuh Diri karena Dibully Senior
Mengungkap Tabir Kematian Dokter Muda Undip Diduga Bunuh Diri karena Dibully Senior

Koordinasi dilakukan dengan tim dari Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan tentang dugaan penyebab kematian dokter asal Tegal itu.

Baca Selengkapnya
Pelajar SMP 132 Jakarta Tewas di Sekolah, Diduga Bunuh Diri
Pelajar SMP 132 Jakarta Tewas di Sekolah, Diduga Bunuh Diri

Belum diketahui penyebab pelajar tersebut nekat mengakhiri hidupnya.

Baca Selengkapnya
Menkes Bongkar Bullying di PPDS Undip: Perundungan Fisik-Mental, Dipalak Hingga Pelecehan Seksual
Menkes Bongkar Bullying di PPDS Undip: Perundungan Fisik-Mental, Dipalak Hingga Pelecehan Seksual

Deretan perundungan ini diduga menyebabkan mahasiswi PPDS Undip di RS Dr. Kariadi Semarang, dr Aulia Risma Lestari bunuh diri pada Agustus lalu.

Baca Selengkapnya
Siswa SMKN 4 Semarang Ungkap Aktivitas Terakhir Murid GRO Sebelum Tewas Diduga Ditembak
Siswa SMKN 4 Semarang Ungkap Aktivitas Terakhir Murid GRO Sebelum Tewas Diduga Ditembak

Sejumlah rekan korban di sekolah menolak kematian GRO dikaitkan dengan tawuran.

Baca Selengkapnya
Kemendikbudristek Angkat Suara Usai Keluarga Desak Ikut Usut Kematian dr Aulia Diduga Korban Bullying
Kemendikbudristek Angkat Suara Usai Keluarga Desak Ikut Usut Kematian dr Aulia Diduga Korban Bullying

Kemendikbudristek mengatakan menentang segala bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan kedokteran.

Baca Selengkapnya
Menguak Fakta di Balik Kasus Bunuh Diri Dokter Muda Undip, Diduga Korban Perundungan hingga Sempat Curhat ke Ibunya
Menguak Fakta di Balik Kasus Bunuh Diri Dokter Muda Undip, Diduga Korban Perundungan hingga Sempat Curhat ke Ibunya

Seorang mahasiswa peserta PPDS UNDIP ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya. Ia diduga bunuh diri. Sebuah buku catatan harian ditemukan di kamar korban.

Baca Selengkapnya
Disdik DKI Sebut Siswa SD yang Tewas Usai Jatuh dari Lantai 4 Gedung Bukan Korban Bullying
Disdik DKI Sebut Siswa SD yang Tewas Usai Jatuh dari Lantai 4 Gedung Bukan Korban Bullying

Siswa SD 06 Pesanggrahan jatuh dari lantai 4 gedung sekolahnya pagi tadi pukul 08.00 Wib

Baca Selengkapnya
Polisi Inisial R Diperiksa Usai Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak, Tes Urine Negatif Narkoba & Alkohol
Polisi Inisial R Diperiksa Usai Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak, Tes Urine Negatif Narkoba & Alkohol

Selain GRO, ada dua pelajar SMKN4 lainnya yang disebut-sebut menjadi korban namun masih menjalani perawatan.

Baca Selengkapnya