Ini kata Kemenkes soal pengobatan alternatif
Merdeka.com - Berbicara tentang penyembuhan penyakit, tentu pembahasan kita tak akan jauh dari masalah obat-obatan. Apalagi di Indonesia telah banyak memproduksi obat-obatan untuk segala penyakit, dari yang berbentuk tablet hingga sirup.
Banyaknya penyakit makin memunculkan banyaknya peluang masyarakat untuk membuka tempat pengobatan. Bahkan tak harus berprofesi dokter sekalipun. Belakangan mulai banyak pengobatan alternatif ataupun tradisional sebagai pilihan lain untuk mengobati penyakit ketimbang memilih pengobatan medis dari dokter.
Pengobatan alternatif itu antara lain adalah pengobatan telinga (penyembuhan tuli), pengobatan mata, pengobatan tulang (dukun tulang), pengobatan alternatif ginjal, bahkan malah ada terapi untuk berhenti merokok. Semua pengobatan itu seringkali juga tak pernah menggunakan metode pengobatan medis dokter yang biasanya dilakukan di rumah sakit.
-
Bagaimana cara membuktikan sebuah fakta? Dalam sebuah fakta, antara satu orang dengan orang lainnya pastinya sama karena kejadiannya jelas, tidak dapat terbantahkan serta dapat dicek kebenarannya.
-
Bagaimana cara membuktikan kebenaran fakta? Dalam konteks ini, fakta dapat dicatat, diukur, diamati, atau dibuktikan melalui pengalaman atau eksperimen yang konkret.
-
Apa saja metode pengobatan kuno? Berikut daftar teknik pengobatan ekstrem yang dipercaya mujarab oleh orang Mesir dan Yunani kuno.
-
Bagaimana fakta dapat diverifikasi? Fakta merupakan informasi atau pernyataan yang dapat diverifikasi secara objektif dan terbukti benar berdasarkan bukti yang ada.
-
Kenapa Mpok Atiek memilih pengobatan alternatif? 2 'Jadi mpok memiliki untuk alternatif, insha Allah sembuh doain ya,' ungkap Mpok Atiek.
-
Gimana cara ikhtiar yang benar? Ikhtiar adalah sikap seorang muslim yang mengerahkan segala kemampuannya. Hal ini membuat seseorang terhindar dari sikap putus asa dan mudah menyerah. Dengan ikhtiar dalam melakukan sesuatu, ditambah dengan senantiasa berdoa pada Allah SWT, maka apa yang ingin kamu capai akan terwujud.
Menurut Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron, selama ini dunia medis kedokteran tetap melihat pengobatan alternatif adalah pengobatan yang cukup baik. Namun menurutnya dari pengobatan tersebut harus ada pembuktian yang konkrit, di mana pasien harus benar-benar sembuh total dari pengobatan alternatif yang dilakoni.
"Jadi kalau dalam kedokteran itu harus melalui proses pembuktian dulu, kalau tidak ada buktinya ya bisa aja orang klaim bahwa penyakitnya sudah sembuh melalui pengobatan alternatif. Betul sembuh apa nggak, itu kan harus dibuktikan dulu, dan tergantung kasusnya dulu penyakitnya apa," kata Ali kepada merdeka.com, Sabtu (4/1).
Ali menjelaskan, bahwa selama ini masyarakat yang telah percaya kepada pengobatan alternatif juga tak lepas dari sugesti masing-masing orang. Hal tersebut juga sebenarnya sama berlakunya kita orang lebih memilih pengobatan medis dokter, jika orang telah mempunyai sugesti sembuh pasti juga akan merasakan kesehatan dan bebas dari penyakit.
Selain itu menurut Ali, di luar pengobatan medis juga ada tiga jenis pengobatan lainnya, termasuk pengobatan alternatif itu sendiri. Pengobatan itu adalah pengobatan alternatif, tradisional, dan komplementer.
"Pengobatan tradisional itu pengobatan yang sudah berlangsung lama dan turun temurun. Pengobatan alternatif itu ya pengobatan konvensional, pilihan lain dari medis. Lalu ada pengobatan komplementer, itu maksudnya sebagai pengobatan pendukung, bukan pengganti, saling membantu. Fungsinya komplemen, tambahan yang menguatkan dari tradisional dan alternatif," ujarnya.
Kendati demikian, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tetap akan mendukung segala jenis pengobatan alternatif selagi masih bisa dipertanggungjawabkan. Ali juga mengatakan seharusnya pengobatan alternatif bisa ditempatkan sebagai peningkat kesehatan saja, bukan sebagai alat penyembuh. Sebab dia menilai masih banyak pengobatan alternatif yang berbahaya.
"Intinya Kemenkes mendorong agar pengobatan alternatif, tradisional, komplementer. Tetapi ini didorong sedemikian aja, untuk peningkatan kesehatan aja tapi bukan untuk penyembuhan. Bahkan sebenarnya kita juga mendorong jamu melalui pembuktian secara ilmiah," paparnya.
"Karena pengobatan alternatif ada yang bahaya dan ada yang tidak bahaya. Kalau yang sifat memasukkan alat ke dalam tubuh, apalagi berhubungan dengan aliran darah dan tidak steril serta terkontaminasi jelas berbahaya. Kalau yang sifatnya hanya wellness seperti spa atau urut, asal dengan benar itu tidak bahaya," imbuh Ali.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kaya akan tumbuhan tradisional yang dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan. Salah satu yang kini menjadi sorotan adalah akar bajakah.
Baca SelengkapnyaKhasiatnya pun tidak main-main, penyakit jantung sampai kanker disebut bisa sembuh
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat di Indonesia memiliki mitos kesehatan yang aneh dan tidak terbukti secara ilmiah.
Baca SelengkapnyaKratom memiliki manfaat kesehatan, seperti obat anti nyeri hingga penyakit kanker.
Baca SelengkapnyaKerokan dipercaya mampu meredakan gejala masuk angin dengan cara melancarkan peredaran darah dan mengeluarkan angin yang terperangkap di dalam tubuh.
Baca SelengkapnyaSejumlah tanaman yang bisa kita temui di sekitar memiliki kandungan anti-kanker yang luar biasa di dalamnya.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai mitos kulit ular yang perlu dipahami penjelasan faktanya.
Baca SelengkapnyaKapolri mengingatkan, seluruh penyidik untuk tidak tergesa-gesa dalam menangani sebuah kasus.
Baca SelengkapnyaSejumlah metode pengobatan menyeramkan di masa lalu ternyata masih diterapkan di kedokteran masa kini.
Baca SelengkapnyaSejumlah pengetahuan kesehatan di masa lalu yang banyak diketahui dan dipercaya ternyata merupakan pseudoscience.
Baca Selengkapnya