Ini kata PDIP soal Golkar ingin jadikan Soeharto Pahlawan Nasional
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyerahkan sepenuhnya wacana Partai Golkar yang ingin menjadikan mantan Presiden Soeharto sebagai Pahlawan Nasional. PDIP berharap Partai Golkar tidak mengesampingkan suara rakyat.
"Kita PDI Perjuangan hargai semua perbedaan, itu sebagai hal yang mematangkan kualitas demokrasi, substansinya biar rakyat nilai. Ketika ambil keputusan penting tidak boleh lupakan rakyat," kata Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di GOR Ciracas, Jakarta, Sabtu (21/5).
Hasto menuturkan ada proses legalitas saat seseorang ingin dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional. Dia mengingatkan Partai Golkar untuk tidak membawa persoalan ini ke ranah politik.
-
Apa yang dikatakan Hasto? “Sekali merah tetap merah, “ tegas Hasto.
-
Bagaimana menurut Hasto pemimpin yang lahir dari rakyat berjuang? Hasto menambahkan pemimpin yang lahir dari rakyat biasa, bisa melakukan blusukan, seperti capres Ganjar Pranowo.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa makna Hari Pahlawan Nasional? Peringatan Hari Pahlawan Nasional bisa dijadikan momentum untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan mempertahankan kemerdekaan.
-
Siapa yang Hasto Kristiyanto contohkan sebagai pemimpin yang lahir dari rakyat? Hasto menambahkan pemimpin yang lahir dari rakyat biasa, bisa melakukan blusukan, seperti capres Ganjar Pranowo.
-
Bagaimana Jenderal R Hartono menjadi Kasad? 'Kalau di infanteri kan saingan banyak, sedangkan di kavaleri lebih sedikit. Akhirnya saya dipilih Presiden Soeharto menjadi Kasad pertama dari Kavaleri,' kenang R Hartono.
"Pasti kan ada tahapan-tahapan. Jangan sampai persoalan itu (Pahlawan Nasional), jadi isu politik nanti," ucap Hasto.
Selain itu, Hasto juga menyinggung soal Soeharto yang dihujat karena masa kepemimpinannya selama 32 tahun. Dia berharap bangsa Indonesia membangun ketertinggalan bukan malah tersandera oleh masa lalu.
"Saat ketika Soeharto dihujat, Ibu Mega bangun politik peradaban setop hujat, karena tidak boleh tersandera masa lalu. Bangun langkah rekonsiliasi untuk kejar ketertinggalan dari bangsa lain," sindir dia.
Oleh karena itu, Hasto menegaskan PDIP akan kembali mengkaji usulan dari Partai Golkar tersebut. PDIP akan terus mendorong dan mendukung suara rakyat.
"Kan perlu kajian, juga ada pendalaman, dan perlu mendengarkan Rakyat. PDIP akan mendorong sembuhkan luka-luka masa lalu, gotong royong dan tatap masa depan," pungkas Hasto.
Sebelumnya, Partai Golkar memutuskan bakal memperjuangkan mantan Presiden Soeharto untuk dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Bagi Partai Golkar, masa kepemimpinan Soeharto selama 32 tahun sangat berjasa dalam membangun bangsa dan negara.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bamsoet mengatakan, Soeharto layak dipertimbangkan untuk mendapatkan gelar pahlawan karena beberapa hal
Baca SelengkapnyaSoeharto, lanjut Moestar, telah sangat berjasa dalam pembangunan bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Bamsoet, ketiga bekas presiden itu layak mendapatkan penghargaan sesuai undang-undang.
Baca SelengkapnyaAlasan pencabutan TAP MPR dikarenakan proses hukum terhadap Soeharto telah selesai karena yang bersangkutan telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDia menilai pemeriksaan staf Hasto tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaHasto Balas Prabowo: PDIP yang Paling Konsisten Jabarkan Pemikiran Bung Karno!
Baca SelengkapnyaSosok Pak Prodjo sangat membekas di hati Muhammadiyah. Karena itu, negara dianggap perlu memberikan apresiasi setinggi-tingginya.
Baca SelengkapnyaHasto bilang, siap hadir dipanggil oleh lembaga antirasuah sebagai saksi terkait kasus dugaan suap yang menjerat Harun Masiku.
Baca Selengkapnya"Itu akan diputuskan dalam ibu Megawati Soekarnoputri termasuk di dalam kongres yang akan datang," kata Hasto
Baca SelengkapnyaSurat itu diterima langsung oleh anak Soekarno, antara lain Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra.
Baca SelengkapnyaMenurut Airlangga, berkampanye juga merupakan hak konstitusional seorang presiden.
Baca SelengkapnyaIni merupkan sebuah peristiwa sejarah di era Orde Baru yang mungkin tidak banyak orang ketahui.
Baca Selengkapnya