Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini kata polisi soal banyaknya warga Afrika di Tanah Abang

Ini kata polisi soal banyaknya warga Afrika di Tanah Abang Afrika Tanah Abang. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Kecurigaan sebagian orang tentang WNA asal Afrika memang kerap terjadi ketika dikaitkan dengan kasus narkoba yang melibatkan warga asal benua dengan julukan mutiara hitam tersebut. Sebut saja Okeke Austin Chukuwuma (25), warga negara Nigeria harus meregang nyawa dengan usus terburai. Atau beberapa terpidana mati asal Afrika yang baru saja dieksekusi beberapa bulan lalu.

Namun apakah kecurigaan tersebut juga ditujukan kepada WNA asal Afrika yang berseliweran di Petamburan?

Kapolsek Tanah Abang, AKBP Harry Sulistiadi pun angkat bicara terkait keberadaan mereka di Petamburan. Kata dia, dari penyelidikan anggotanya selama ini, belum ditemukan kasus peredaran narkoba yang melibatkan WNA asal Afrika di Petamburan.

Orang lain juga bertanya?

"Kalau yang tertangkap mungkin dari unit lain, tapi kami belum pernah menemukan adanya peredaran narkoba di tempat itu," terang Harry ketika ditemui merdeka.com di ruang kerjanya di Kantor Polsek Tanah Abang, Pejompongan, Jakarta, Rabu (24/9).

Bagi Harry keberadaan WNA asal Afrika tak perlu harus dicurigai lebih oleh warga. Apa pun kegiatan mereka di Jakarta yang patut dicurigai barang tentu sudah melalui pengawasan kepolisian dan pihak imigrasi.

"Mereka kan masuk Indonesia tentunya punya paspor dan visa. Kita juga tak tinggal diam. Ada prosedur yang kita lakukan," papar Harry.

Dari kejadian selama ini, kata dia, para WNA ini pun belum pernah terlibat dalam perbuatan kriminal. Justru diakui Harry, kejadian yang sering terjadi misalnya pencopetan, perampokan atau tindakan kriminal lainnya banyak dilakukan oleh orang Indonesia sendiri.

"Yang mengarah ke kriminalitas itu belum pernah. Justru dilakukan oleh orang kita kan," tukas dia.

Meskipun mendapat izin untuk membuka usaha di Indonesia, para WNA asal Afrika juga tiap tahunnya selalu didata oleh petugas setempat. Pendataan ini meliputi izin tinggal, izin usaha dan pemeriksaan jangka waktu tinggal di Indonesia.

"Kami selalu data biasanya setahun sekali. Ada pendataan, apakah mereka ada SKHU (Surat Keterangan Hasil Usaha) dan sebagainya. Kami juga lihat ada petugas imigrasi yang ada mereka," terang Ketua RT 05 RW 2 kecamatan Palmerah Yana Kartika.

Menurut keterangan Yana, dari semua WNA asal Afrika yang ada di wilayah RT 05, ada 6 buah toko yang memiliki SKHU. Untuk tempat tinggal, ia sendiri hampir tak mengetahui sebab dari izin yang ada, ia hanya mengantongi WNA yang membuka usaha di wilayah administrasinya.

"Kalau yang di sini mereka hanya ngontrak dan itupun oleh pemilik kontrak yang meminta izin kepada kami. Kami tidak tahu di mana mereka tinggal," tutup Yana. (mdk/tyo)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bareskrim Gerebek Pabrik Narkoba di Bali
Bareskrim Gerebek Pabrik Narkoba di Bali

Dari informasi dihimpun, sejumlah Warga Negara Asing (WNA) diamankan polisi saat penggerebekan tersebut.

Baca Selengkapnya
Ditangkap Imigrasi, WN Tanzania dan Uganda Lakukan Prostitusi di Bali
Ditangkap Imigrasi, WN Tanzania dan Uganda Lakukan Prostitusi di Bali

Pihaknya melakukan operasi pengawasan di dua lokasi berbeda yakni Seminyak dan Kuta.

Baca Selengkapnya
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA di Bali Terlibat Penipuan Online, Ini Asal Negaranya
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA di Bali Terlibat Penipuan Online, Ini Asal Negaranya

berdasarkan data jumlah wisatawan asing masuk Indonesia naik 30 persen terhitung hingga Mei 2024

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2023, 60 Bule Terlibat Kejahatan di Bali & 1.600 WNA Langgar Lalu Lintas
Sepanjang 2023, 60 Bule Terlibat Kejahatan di Bali & 1.600 WNA Langgar Lalu Lintas

WNA dari lima negara diketahui paling banyak melakukan kejahatan di Pulau Dewata. Yakni, Australia, Rusia, Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Baca Selengkapnya
Berbakal Jago Bahasa Indonesia, 3 WNA Kedapatan Ajukan Paspor Indonesia
Berbakal Jago Bahasa Indonesia, 3 WNA Kedapatan Ajukan Paspor Indonesia

permohonan paspor Indonesia itu dimohonkan oleh CT dan OZM di gerai layanan paspor Tangcity Mal

Baca Selengkapnya
103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber
103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber

103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber

Baca Selengkapnya
Transaksi Narkoba di Kampung Ambon, Bahari & Boncos Terus Ada Meski Sering Dirazia, Ini Penjelasan Polisi
Transaksi Narkoba di Kampung Ambon, Bahari & Boncos Terus Ada Meski Sering Dirazia, Ini Penjelasan Polisi

Kampung Boncos beralamat di Jalan Ori RT 007 RW 03, Kota Bambu Selatan, Jakbar. Kampung Bahari di Tanjung Priok, Kampung Ambon di Jakbar.

Baca Selengkapnya
Kabar Terbaru Belasan Pencari Suaka di Setiabudi Jakarta Selatan, Ada dari Sudan hingga Yaman
Kabar Terbaru Belasan Pencari Suaka di Setiabudi Jakarta Selatan, Ada dari Sudan hingga Yaman

Pencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Ada Dugaan Kuat Perdagangan Orang Terkait Pengungsi Rohingya
Jokowi: Ada Dugaan Kuat Perdagangan Orang Terkait Pengungsi Rohingya

Jokowi menyebut, pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO.

Baca Selengkapnya
Marak Penyalahgunaan VoA, Ini Langkah dan Sanksi Imigrasi untuk Tertibkan WNA Overstay
Marak Penyalahgunaan VoA, Ini Langkah dan Sanksi Imigrasi untuk Tertibkan WNA Overstay

Marak Penyalahgunaan VoA, Ini Langkah Imigrasi untuk Tertibkan WNA Overstay

Baca Selengkapnya
Usut Kasus TPPO Pengungsi Rohingya, Bareskrim Kirim Tim ke Aceh
Usut Kasus TPPO Pengungsi Rohingya, Bareskrim Kirim Tim ke Aceh

Bareskrim Polri ikut mengusut kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan para pengungsi Rohingya di Aceh.

Baca Selengkapnya
Tren Kejahatan TPPO Meningkat Tiap Tahun, Ini Solusi Pemerintah
Tren Kejahatan TPPO Meningkat Tiap Tahun, Ini Solusi Pemerintah

Tren Kejahatan TPPO Meningkat Tiap Tahun, Ini Solusi Pemerintah

Baca Selengkapnya