Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini kekuatan armada tempur China di Laut China Selatan

Ini kekuatan armada tempur China di Laut China Selatan Kapal perang Yulin. ©wikipedia

Merdeka.com - Klaim China terhadap Laut China Selatan bikin banyak negara di kawasan Asia Tenggara berang, tak terkecuali Indonesia. Bahkan, Presiden Joko Widodo dalam sebuah wawancara dengan wartawan Jepang menyebut klaim tersebut tidak berdasar alias ilegal.

Namun, penolakan dari sejumlah negara tak membuat China lantas berdiam diri. China sengaja melakukan manuver agresif di Laut China Selatan. Negara komunis itu menempatkan tiga kapal perang di Atol Laut James Shoal, Malaysia.

Salah satunya adalah Kapal Induk Liaoning, yang mampu mengangkut belasan jet tempur J-15 (varian Sukhoi Su-33). Untuk mendukung penguasaan atas wilayah itu, China telah menempatkan armada lautnya di Zhanjiang, Provinsi Guangdong. Pangkalan ini meliputi Yulin Naval Base di Hainan Island, Guangzhou, Haikou, Shantou, Mawei, Beihai dan Stonecutters Island, Hong Kong.

Usut punya usut, klaim yang bikin repot enam negara ini dipicu kebijakan pemerintahan Partai Kuomintang (kini berkuasa di Taiwan). Mazhab politik Kuomintang menafsirkan wilayah China mencapai 90 persen Laut China Selatan.

China sejauh ini telah bersengketa sengit dengan Vietnam dan Filipina akibat klaim mereka di Kepulauan Spratly. Lima tahun terakhir, PBB belum bersikap atas protes dari pemerintah Indonesia. China juga tidak pernah menyinggung isu itu, sehingga hubungan Beijing-Jakarta relatif adem ayem.

Berikut armada tempur yang disiagakan militer China di Laut China Selatan:

Kapal Induk Liaoning

China menjadi salah satu negara yang memiliki kapal induk di kawasan Asia di era modern setelah Jepang dan India. Kapal induk yang dimiliki negara ini diberi nama Liaoning, yang diambil sesuai nama provinsi lokasi kapal perang ini bersandar.Liaoning sendiri merupakan kapal induk kelas Admiral Kuznetsov. Kapal ini sebelumnya dibangun oleh pemerintah Uni Soviet untuk menandingi kekuatan AS di laut lepas, sayang hingga terpecah pembuatannya tidak pernah terselesaikan dan jatuh ke tangan Ukraina, lokasi pembuatan kapal ini hingga dijual kepada China.Kapal ini sendiri memiki bobot kosong 53.050 ton, dan jika terisi penuh bobotnya mencapai 67.500 ton. Dengan kapasitas itu, kapal ini mampu mengangkut empat jenis pesawat tempur, yakni 24 Shenyang J-15, Changhe Z-18, 4 Ka-31 dan 2 Harbin Z-9.Kapal ini dilengkapi mesin uap dengan 8 busi bertenaga 150 MW. Mesin ini mampu mendorong kapal dengan kecepatan 32 knots atau 59 km per jam, dan mampu menempuh jarak 3.850 nautical miles atau setara dengan 7.130 km. Karena ukurannya yang sangat besar ini, Liaoning dapat menampung 1.960 kru.

Kapal Penghancur

Sebagai pelengkap, China juga mengerahkan sembilan kapal jenis destroyer untuk mengamankan wilayah Laut China Selatan yang diklaim secara sepihak. Kapal yang dikerahkan tersebut berasal dari kelas Luyang, Luhai dan Luda.Bobot kapal jenis Luyang ini memiliki bobot standar 5.850 ton, panjang 155 meter dan lebar buritan 6 meter. Untuk mesinnya bisa menggunakan bahan bakar diesel atau gas, serta dilengkapi 48 senjata anti udara, 16 meriam, 2 mortar dan 2 tabung torpedo. Kapal ini juga mampui mengangkut satu unit heli jenis Kamov Ka-27.Kapal kelas Luyang yang beroperasi di Laut China Selatan antara lain Kunming (172), Lanzhou (170), Haikou (171), Guangzhou (168) dan Wuhan (169).Sedangkan kapal jenis Luhai memiliki bobot sekitar 6.100 ton, panjang 153 meter dan lebar buritan 6 meter. Kapal ini dapat didorong dengan menggunakan bahan bakar diesel maupun gas dengan 2 unit steam turbines, dan memiliki kecepatan maksimal hingga 31 knots atau 57 km per jam. Hanya ada satu tipe yang dioperasikan di wilayah ini, yakni Shenzhen (167).Terakhir, kapal destroyer kelas Luda memiliki bobot 3.670 tons, panjang 132 meter dan lebar buritan mencapai 4,6 meter. Di dalamnya terpasang dua turbin uap berkekuatan 53.700 MW dan mampu mendorong kapal dengan kecepatan 32 knots atau setara dengan 59 km per jam. Ada tiga jenis kapal yang beroperasi di Laut China Selatan, yakni Nanchang (163), Zhanjiang (165) dan Zhuhai (166).

Frigat

Ada tiga kelas kapal frigat yang ditugaskan untuk beroperasi di Laut China Selatan, yakni Jiangkai-Class II, Jiangwei II-Class dan Jianghu V-Class. Ketiganya termasuk kapal perang canggih yang dilengkapi pelbagai peralatan elektronik di dalamnya.Terdapat delapan kapal kelas Jiangkai yang beroperasi di Laut China Selatan, antara lain Huangshan (570), Chaohu (568), Yuncheng (571), Yulin (569), Hengshui (572), Liuzhou (573), Yueyang (575) dan Sanya (574).Untuk Jiangwei II hanya terdapat tiga kapal yang dioperasikan di Laut China Selatan, yakni Yichang (564), Huaihua (566) dan Xiangyang (567).Sedangkan terdapat enam kapal kelas Jianghu V, yakni Beihai (558), Kangding (559), Dongguan (560), Shantou (561), Jiangmen (562) dan Foshan (563).

Korvet

Kapal korvet juga dikerahkan China untuk mengamankan Laut China Selatan dari lima negara yang ikut bersengketa. Kapal korvet tersebut merupakan kelas Jiangdao, yang memiliki kemampuan siluman yang dibuat sedikit lebih miring untuk mengurangi kekacauan terhadap strukturnya yang besar.Meriam anti-kapal YJ-83 menjadi senjata utama dalam kapal ini. Untuk menjaga dari serangan udara, kapal dilengkapi dengan FL-3000N dengan kemampuan menembak sampai delapanm peluru. Terpasang juga meriam 76 mm, serta tiga tabung torpedo yang dipasang di kedua sisi kapal untuk menembaki kapal selam.Kapal korvet yang bertugas untuk berpatroli di Laut China Selatan, antara lain Meizhou (584), Baise (585), Jieyang (587), Qingyuan (589) dan Luzhou (592).

Kapal selam

Berkat perjanjian persahabatan dan bantuan timbal balik antara China dan Soviet pada 1950, membuat China mendapatkan berbagai peralatan terbang canggih. Alhasil, negeri Tirai Bambu mendapatkan 84 jenis kapal selam tipe 033 yang seluruhnya dibuat secara lokasl dan menjualnya ke negara-negara lain.Tipe ini merupakan peningkatan dari kapal selam aslinya, yakni Romeo dengan beberapa penambahan seperti pengurangan kebisingan, serta mengganti sistem sonarnya dari  buatan Uni Soviet menjadi Type 105 sonar buatan China.Sayang, dari 84 kapal selam yang sudah dimilik banyak di antaranya sudah dikanibalisasi, namun China masih mengoperasikan 13 lainnya. Delapan di antaranya diterjunkan untuk beroperasi di Laut China Selatan.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Panas! Ini Momen Kapal China Serang dan Blokade Kapal Filipina di Laut China Selatan
FOTO: Panas! Ini Momen Kapal China Serang dan Blokade Kapal Filipina di Laut China Selatan

Konflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.

Baca Selengkapnya
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Cegat Kapal Sewaan Militer Filipina, AS-Jepang-Australia Mau Kirim Kapal Perang
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Cegat Kapal Sewaan Militer Filipina, AS-Jepang-Australia Mau Kirim Kapal Perang

Militer Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.

Baca Selengkapnya
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina

Aksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.

Baca Selengkapnya
Satelit Ungkap China Nekat Bangun Pangkalan Udara di Pulau Sengketa Laut China Selatan, Ini Buktinya
Satelit Ungkap China Nekat Bangun Pangkalan Udara di Pulau Sengketa Laut China Selatan, Ini Buktinya

China benar-benar nekat membangun pangkalan udara di sana.

Baca Selengkapnya
Makin Panas! Penampakan Militer China Kepung Pulau Taiwan, dari Tentara Hingga Armada Siap Tempur
Makin Panas! Penampakan Militer China Kepung Pulau Taiwan, dari Tentara Hingga Armada Siap Tempur

Penampakan pasukan militer China kepung wilayah perairan dekat Taiwan.

Baca Selengkapnya
Kapal Coast Guard China Ganggu Kerja Pertamina di Laut Natuna, Langsung Kabur Usai Dipukul Mundur
Kapal Coast Guard China Ganggu Kerja Pertamina di Laut Natuna, Langsung Kabur Usai Dipukul Mundur

Peristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).

Baca Selengkapnya
China Uji Coba Rudal Balistik Jarak Jauh, Ini Tujuannya
China Uji Coba Rudal Balistik Jarak Jauh, Ini Tujuannya

China biasanya melakukan uji coba tanpa pemberitahuan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Tabrak Kapal Filipina hingga Tembakan Meriam
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Tabrak Kapal Filipina hingga Tembakan Meriam

Kapal penjaga pantai China menyenggol bagian belakang hingga sisi kanan kapal Filipina.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sehari Usai Prabowo Dilantik, Bakamla Usir Kapal Coast Guard China Dari Natuna
VIDEO: Sehari Usai Prabowo Dilantik, Bakamla Usir Kapal Coast Guard China Dari Natuna

Kapal patroli Indonesia berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara

Baca Selengkapnya
FOTO: Panas! Korut Tembakkan 200 Peluru Artileri, Korsel Murka Langsung Beri Balasan
FOTO: Panas! Korut Tembakkan 200 Peluru Artileri, Korsel Murka Langsung Beri Balasan

Ketegangan ini membuat Korsel memerintahkan seluruh warganya di dua pulau terpencil untuk mengungsi ke tempat perlindungan bom.

Baca Selengkapnya
FOTO: Inilah Kecanggihan Kapal Selam Buatan Taiwan yang Dirancang untuk Hadapi Ancaman China
FOTO: Inilah Kecanggihan Kapal Selam Buatan Taiwan yang Dirancang untuk Hadapi Ancaman China

Taiwan baru saja meluncurkan kapal selam pertama buatan dalam negeri. Kapal selam ini akan membawa torpedo kelas berat MK-48 hingga rudal anti-kapal.

Baca Selengkapnya
China Ancam Starlink Jangan Macam-macam, Ada Kapal Selam Siap Tembakan Laser
China Ancam Starlink Jangan Macam-macam, Ada Kapal Selam Siap Tembakan Laser

China secara tidak langsung memperingatkan Elon Musk agar satelit Starlink jangan pernah macam-macam di wilayahnya.

Baca Selengkapnya