Ini kekuatan gabungan Basarnas cari AirAsia di hari keenam
Merdeka.com - Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) bersama tim gabungan melanjutkan pencari korban dan pesawat AirAsia QZ8501. Pencarian di hari keenam, Jumat (2/1) akan menurunkan 46 search rescue unit (SRU).
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henry Bambang Soelistyo mengungkapkan, tim gabungan yang diterjunkan merupakan unsur dari TNI, Polri dan pihak luar negeri. Dalam pencarian ini akan ada 46 SRU yang diterjunkan.
"Total 46 baik dari unsur udara maupun laut," katanya di Kantor Basarnas Pusat, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (2/1).
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
Berdasarkan data yang diterima merdeka.com dari Basarnas, ini detail armada yang diturunkan hari ini:
SRU Udara dari dalam negeri terdapat tujuh helikopter dan lima Fix Wing. Sedangkan bantuan luar negeri, dua helikopter dari Singapura, dua helikopter dari Amerika dan satu Fix Wing dari Korea. Sehingga total SRU udara sebanyak 17 unit.
Untuk SRU laut, dalam negeri menerjunkan 21 unit kapal. Sedangkan bantuan luar negeri, empat unit dari Singapura, tiga unit dari Malaysia dan satu unit dari Amerika. Sehingga total armada laut sebanyak 29 unit.
Soelistyo menambahkan, walaupun terdapat beberapa SRU dari luar negeri, tidak akan ada tumpang tindih dalam pencarian. Sebab tujuan pencarian ini untuk menemukan korban dan pesawat AirAsia QZ8501.
"Ini unsur gabungan, semua bekerjasama, baik Basarnas, TNI, Polri, luar negeri dan instansi yang terkait," tutupnya.
Jumlah ini jauh berbeda dengan SRU yang diturunkan pada 1 Januari 2015. Sebab SRU dalam negeri menerjunkan 84 unit, terdiri dari 17 helikopter, 10 pesawat dan 57 kapal. Sedangkan SRU luar negeri menerjunkan 14 unit, terdiri dari dua helikopter Singapura, dua pesawat Singapura, satu pesawat Malaysia, lima kapal Singapura, dua kapal Malaysia, satu pesawat Korea dan satu kapal Amerika.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaPasukan elite TNI menyerbu markas musuh untuk merebut Bandara Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaDua pesawat Super Tucano yang dikendarai empat prajurit TNI AU tersebut sempat hilang kontak sekitar pukul 11 siang.
Baca SelengkapnyaTim elit Basarnas ini dibentuk tahun 2012 dan berfokus kerja di bidang penyelamatan.
Baca SelengkapnyaPengamanan KTT AIS Forum 2023 digelar selama 6 hari mulai dari 8 hingga 13 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaPrajurit yang diterjunkan kemungkinan bakal lebih banyak pada saat pelaksanaan upacara kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat terjangan banjir bandang di Sumbar ini tercatat sebanyak 50 orang. Sementara, 27 orang lainnya dilaporkan hilang.
Baca SelengkapnyaMarsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Syaugi Alaydrus ditunjuk sebagai Kapten Tim Nasional AMIN.
Baca SelengkapnyaKapal pembawa material BTS hilang kontak dalam perjalanan Timika (Papua Tengah)-Lokpon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Baca Selengkapnya