Ini kelebihan Jenderal Gatot sampai dipilih Jokowi jadi panglima TNI
Merdeka.com - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo diajukan Presiden Joko Widodo ke DPR untuk menjadi Panglima TNI. Pilihan itu sekaligus memupus keinginan TNI Angkatan Udara menempati pucuk pimpinan TNI.
Gatot merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1982 yang memiliki karier cukup moncer di dunia militer. Dia ditempatkan dalam kesatuan infantri baret hijau Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
Presiden Jokowi menyampaikan alasannya mengusung Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI. Jika diloloskan DPR, Gatot akan menggantikan Jenderal Moeldoko yang akan pensiun Juli nanti.
-
Siapa yang dipilih menjadi Panglima TNI tahun 1978? Saat memilih Jenderal M Jusuf menjadi Panglima TNI tahun 1978 pun Soeharto mengejutkan banyak pihak.
-
Bagaimana Marsekal TNI Fadjar memulai karier militernya? Ia memulai karier militernya pada tahun 1988 dengan mengikuti Akademi Angkatan Udara.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Kapan Hadi Tjahjanto menjabat sebagai Panglima TNI? Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto adalah mantan Panglima TNI yang menjabat sejak 2017 sampai 2021.
-
Bagaimana karier Jenderal Polri? Tak hanya itu saja, rekam jejak karier Carlo selama menjabat sebagai anggota Polri juga bukan kaleng-kaleng. Ia beberapa kali turut serta berhasil memecahkan kasus.
-
Kenapa Ganjar melibatkan mantan Panglima TNI? Selain itu, Ketua Harian Partai Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi juga mengisi posisi sebagai wakil ketua TPN Ganjar.
"Saya sampaikan bahwa pencalonan panglima hak prerogatif presiden. Saya gunakan kewenangan saya sebagai panglima tertinggi TNI untuk mencalonkan KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo dan itu sudah melalui pertimbangan," kata Jokowi, Rabu (10/6).
Gatot sendiri tak berkomentar banyak soal penunjukan dirinya menjadi calon Panglima TNI. Dia hanya mengucapkan terima kasih dan meminta doa kepada semua pihak agar seluruhnya berjalan lancar.
Berikut kelebihan Jenderal Gatot sehingga dipilih Jokowi:
Jenderal berprestasi
Ketua MPR Zulkifli Hasan menyebut Kasad Jenderal Gatot Nurmantyo adalah tentara yang sangat profesional dan memiliki banyak prestasi. Atas dasar ini, ia mendukung secara penuh penunjukan Gatot sebagai calon Panglima TNI."Saya kenal betul Pak Gatot. Beliau sangat profesional dan punya banyak prestasi. Beliau adalah kandidat yang tepat untuk Panglima TNI," kata Zulkifli dalam keterangannya, Rabu (10/6).Zulkifli Hasan tidak mempermasalahkan Panglima TNI kembali diisi matra dari Angkatan Darat (AD). Sebab, penunjukan Panglima TNI adalah hak prerogatif presiden."Siapa yang diusulkan presiden, apakah dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, atau Angkatan Udara atau apakah digilir atau tidak adalah hak prerogatif presiden," ujarnya.
Gatot bukan jenderal di belakang meja
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI. Gatot akan menggantikan Jenderal Moeldoko yang akan memasuki masa pensiunnya pada 8 Juli mendatang. Pergantian ini sekaligus memupus harapan agar tongkat kepemimpinan ditunjuk berdasarkan urutan matra.Pengamat pertahanan Ridlwan Habib penunjukan Gatot tersebut tak lepas dari gaya kepemimpinannya yang dekat dengan prajurit TNI. Meski berada di puncak pimpinan Angkatan Darat, Gatot tak segan turun dan bersama-sama anak buahnya di lapangan."Ini bukan soal urut matra, tapi soal gaya leadership yang dibutuhkan Presiden untuk memimpin TNI. Pak Gatot bukan tipe jenderal di belakang meja, beliau ikut turun dan bersama-sama prajuritnya," ujar Ridlwan kepada merdeka.com, Jakarta, Rabu (10/6).Ridlwan meyakini, gaya kepemimpinan inilah yang membuat Jokowi, sapaan Presiden Joko Widodo, tersentuh. Salah satunya adalah keterlibatan TNI AD yang terjun langsung untuk membangun rumah murah, perbaikan jalan rusak, membersihkan sungai dan pantai. Tak hanya itu, kegiatan TNI AD di masa kepemimpinan Gatot Nurmantyo sebagai Kasad adalah dengan ikut turun ke sawah dan membantu petani menanam padi. "Ini lebih disukai Pak Presiden Jokowi. Harus dipahami suasana hati dan tipe kepemimpinan pak Jokowi yang bukan berasal dari tentara," tandasnya.
Jenderal Gatot bukan prajurit karbitan
Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya menilai calon Panglima TNI, Kasad Jenderal Gatot Nurmantyo bukanlah sosok sembarangan. Dia menilai Gatot memang pantas menggantikan Jenderal Moeldoko yang akan memasuki masa pensiun.Sebab, Gatot ditunjuk sebagai calon Panglima TNI didasari atas kinerjanya yang brilian."Gatot bukan perwira karbitan, yang sampai pada posisi sekarang itu karena bersatu, karena kinerja dan capaian-capaian lainnya," kata Tantowi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/6).Tantowi belum memastikan kapan Komisi I DPR akan menggelar fit and proper test terhadap lulusan Akmil tahun 1982 itu. "Ya sekarang kan baru Selasa, belum tahu. Kita harus rapat internal dulu untuk menentukan ini," katanya.
Jenderal Gatot tak punya catatan pelanggaran HAM
Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar menduga alasan Presiden Jokowi menunjuk Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjadi calon Panglima TNI untuk menjaga stabilitas politik. Sebab, menurutnya, hanya Angkatan Darat yang bisa menjaga stabilitas nasional."Pak Gatot enggak ada catatan pelanggaran HAM. Namun ini mengubah skema permainan yang harusnya jatah Angkatan Udara tapi yang diangkat Angkatan Darat," ujar Haris usai mengikuti sidang pengujian UU KPK di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (10/6).Haris juga menyesalkan Presiden Jokowi tak memberikan penjelasan yang signifikan terhadap penunjukan Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjadi calon Panglima TNI. Presiden Jokowi hanya menyebutkan penunjukan Gatot hak prerogatifnya sebagai presiden."Kebiasaan ini sejak zaman Gus Dur karena Angkatan Darat banyak jadi penopang kasus HAM dan Demokrasi. Mau diubah enggak masalah tapi apa alasannya harus jelas," kata dia. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut satu-satunya Jenderal lulusan terbaik yang menjadi Panglima TNI dalam satu dekade.
Baca SelengkapnyaDeretan mantan ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang punya karir moncer di militer.
Baca SelengkapnyaPeluang Jenderal Agus Subiyanto lebih besar untuk menjadi Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Erwin Djatniko dimutasi oleh Panglima TNI menjadi Pangdam Siliwangi.
Baca SelengkapnyaKisah seorang pemuda berjuang mati-matian agar bisa jadi tentara hingga pernah gagal masuk Kopassus.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai Agus punya pengalaman untuk memimpin TNI baik.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar para mantan ajudan Presiden Joko Widodo yang kini semuanya sudah menjadi Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaTak semua jebolan Akademi Militer (Akmil) memiliki jalan mulus saat berkarier di tanah air.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengangkat Prabowo Subianto menjadi jenderal kehormatan TNI atau HOR, dengan empat bintang di pundaknya, di Mabes TNI Cilangkap
Baca SelengkapnyaAgus Subiyanto dipilih Jokowi menggantikan Laksamana Yudo Margono yang memasuki masa pensiun pada 26 November 2026.
Baca SelengkapnyaPelantikan itu berdasarkan Surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 102/TNI Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan yang juga Bacapres Prabowo Subianto memberikan jempol saat dimintai pendapatnya tentang Agus Subiyanto
Baca Selengkapnya