Ini keseharian Dita Oepriarto, otak pengeboman tiga gereja di Surabaya
Merdeka.com - Rekaman CCTV milik seorang pemilik rumah makan bebek di di Wonorejo Asri, Kecamatan Rungkut, sempat mengabadikan aktivitas yang dilakukan Dita Oepriarto dan Puji Kuswanti bersama empat anaknya. Dita melakukan bom bunuh diri dengan melibatkan keluarganya di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur.
Seorang pemilik rumah makan Armuji mengaku terkejut saat petugas kepolisian meminta rekaman CCTV di rumah makannya, pada Minggu malam, 13 Mei kemarin. Petugas memberi tahu, bahwa rekaman CCTV tersebut untuk penyelidikan. Akibat bom bunuh diri di tiga gereja itu 14 orang tewas dan 43 terluka.
Tiga gereja tersebut adalah Gereja GKI di Jalan Diponegoro Surabaya dan Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno Surabaya serta Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Surabaya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Di mana lokasi kejadian bunuh diri? Motif satu keluarga bunuh diri sebuah Apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara, masih misterius.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
Rumah makan milik Armuji letaknya tidak jauh dengan rumah milik Dita yang berada di Wonorejo Asri Blok K/22A. Empat anak Dita masih bersekolah, satu masih di jenjang SMA, satu SMP, dan dua jenjang SD. Dua laki-laki dan dua perempuan.
"Saya kaget dan tidak mengira kalau punya tetangga pelaku pengeboman," kata Armuji yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Surabaya.
Armuji tak mengira, jika Dita yang sebelumnya dikenal sebagai sosok santun dan ramah pada warga menjadi pelaku pengeboman. Dilihat dari cara berpakaiannya, Dita dinilai biasa oleh pemilik rumah makan ini. Menurut Armuji, tidak ada yang mencurigakan dari Dita. Bahkan dia tak menyangka kalau Dita jadi otak pelaku bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya.
Bahkan, Dita terlihat bersama kedua anak lelakinya sering berboncengan naik motor menuju ke musala untuk salat berjemaah.
Meski demikian, sosok Dita yang diketahui bekerja sebagai distributor obat herbal ini diketahui tidak banyak bicara dan bersosialisasi dengan warga semenjak dua tahun terakhir. Padahal, tiga tahun yang lalu, Dita pernah menjadi Ketua Sub RT 2/RW 3 Kelurahan Wonorejo.
Begitu juga dengan sosok istri Dita yang tidak terlihat mencurigakan. Meski tidak memakai cadar, Puji jarang keluar rumah. Namun, tidak dengan anak-anaknya, mereka kerap bermain bersama anak-anak yang lain.
"Kata tetangga lainnya, sering ada tamu di rumah Dita. Namun, tetangga tidak terlalu memperhatikannya," kata Armuji.
Dita juga dikenal tidak pernah membuat permasalahan serius dengan warga setempat. Hanya saja, dia sempat mendapat protes dari warga karena pernah membuang limbah hasil usahanya, yakni minyak kemiri, ke saluran air.
Oleh karena itu, warga setempat kaget ketika mengetahui tim Densus 88 menemukan 3 paket bom rakitan siap ledak di rumah Dita. Hasil penelusuran kepolisian, Dita diketahui adalah Ketua Sel Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Surabaya.
Dita diduga meledakkan diri di Gereja Pantekosta Jalan Arjuno Surabaya menggunakan mobil miliknya.
Sedangkan istri Dita, Puji meledakkan diri di Gereja GKI di Jalan Diponegoro, dengan membawa dua anak perempuannya. Sementara dua anak Dita yang lain yang masih belum teridentifikasi diduga meledakkan diri menggunakanan motor di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Surabaya.
Aparat kepolisian menemukan tiga bom berdaya ledak tinggi (high explosive) saat menggeledah rumah terduga pengebom gereja di Surabaya, di Perumahan Wonorejo Asri Blok K/22A, Rungkut, Surabaya.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Rudi Setiawan, mengatakan tiga bom tersebut langsung diledakkan tim penjinak bom di rumah pelaku pengeboman. Dari tim olah TKP, sebelum diledakkan, bom sempat dirakit di rumah tersebut.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penangkapan DM berdasarkan pengakuan dua temannya yang lebih dulu ditangkap.
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dari mana tersangka belajar merakit bom.
Baca SelengkapnyaDevara merupakan calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Garuda. Dia maju dari daerah pemilihan (dapil) Jabar IX.
Baca SelengkapnyaWarga awalnya hanya mencium bau busuk dan tak mencurigai rumah korban menjadi sumber aroma tersebut.
Baca SelengkapnyaRekaman video detik-detik pelaku melakukan pembakaran rumah wartawan media daring tribrata.tv Rico Sempurna Pasaribu beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaSelebgram Teyeng Wakatobi diduga menjadi provokator dalam kasus pengeroyokan bos rental mobil di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah.
Baca Selengkapnyaatas kejadian itu, tembok dan atap rumah Subakar rusak akibat ledakan bondet.
Baca SelengkapnyaKetiga jenis barang tersebut merupakan hasil pengeledahan di rumah kontrakan terduga teroris di Kota Batu.
Baca SelengkapnyaTersangka beraksi sambil membawa senjata api. Mereka akhirnya ditangkap aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaAgung melanjutkan pemeriksaan kejiwaan ini bertujuan untuk mengetahui kepribadian.
Baca Selengkapnya