Ini kronologi lengkap pembunuhan Deudeuh yang diungkap oleh Prio
Merdeka.com - M Prio Santoso akhirnya mengakui perbuatannya telah membunuh Deudeuh Alfisahrin alias Tata alias Mpi pekan lalu. Prio membunuh Deudeuh secara sadis di kamar kost kawasan Tebet Jakarta.
Setelah Prio ditangkap, motif pembunuhan akhirnya terungkap. Dalam pengakuannya, Prio mengaku membunuh Deudeuh karena merasa terhina.
Awalnya, Prio mengenal Deudeuh melalui jejaring sosial Twitter. Prio dengan akun @santos06yoyo menghubungi janda anak satu itu. Kopi darat perdana pada bulan Maret di indekos Deudeuh di Tebet.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
"Mereka komunikasi yang isinya tentang tawaran kerja atau tawaran hubungan terkait profesi korban," kata Wadirkrimum Polda Metro Jaya AKBP Albert TB Sianipar, Rabu (15/4) lalu.
Setelah itu keduanya kembali merencanakan bertemu pada Sabtu (11/4). Ternyata pertemuan tak semanis seperti yang pertama. Hari itu menjadi hari nahas bagi Deudeuh, nyawanya melayang di tangan Prio.
Prio dengan sadis menghabisi korban dengan cara dicekik kemudian disumpal mulutnya menggunakan kaos kaki. Korban jadi tak berdaya. Pelaku mengaku awalnya tak berniat membunuh korban. Karena terus berontak, Deudeuh langsung dihabisi Prio dengan menjerat leher pakai kabel rol.
"Setelah membunuh korban, saya pulang tunggu di luar sepi," kata Prio.
Kemudian, lanjut Prio, pada pukul 20.15 WIB dia pulang dan mengunci pintu kamar dari luar dengan posisi televisi menyala. "Saya pulang dengan menggunakan topi sama masker," ujarnya.
Prio meninggalkan kamar Deudeuh kemudian naik taksi menuju Stasiun Cawang. Saat itu kunci kamar Deudeuh dibawa pelaku lalu dibuang di sekitar stasiun. Pelaku kemudian naik kereta dan pulang ke rumahnya di kawasan Bogor.
Beberapa hari setelah ngumpet di rumah, pelaku ditangkap. Setelah dilakukan penyelidikan, pelaku mengakui semua perbuatannya. Dia mengaku khilaf karena telah membunuh korban.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kata Susno masyarakat pasti bertanya-tanya dengan kasus Vina ini, bagaimana polisi bisa menangani kasus-kasus besar, sedang kasus Vina tidak terungkap.
Baca SelengkapnyaSatu dari tiga orang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina ditangkap.
Baca SelengkapnyaSigit pun berjanji Polri akan menindaklanjuti sejumlah laporan yang masuk.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar menegaskan bahwa Pegi merupakan otak pembunuhan dalam perkara ini.
Baca SelengkapnyaKlarifikasi dilakukan Kompolnas dengan menemui langsung penyidik Polda Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDia mengaku posisinya sebagai warga dan tokoh masyarakat yang diminta tolong oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar memastikan upaya pengungkapan kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Rizki atau Eky masih berjalan. Semua prosesnya diawasi Kompolnas dan Komnas HAM.
Baca SelengkapnyaMantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim Polri) Komjen Pol (Purn) Susno Duadji merespons kasus pembunuhan Vina Dewi yang terjadi di Cirebon
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, pengungkapan kasus penemuan mayat ibu dan anak ini melibatkan banyak ahli forensik.
Baca SelengkapnyaSandi berharap kepada masyarakat dan media sama-sama memonitor jalannya penuntasan perkara Vina
Baca SelengkapnyaPolisi masih terus mencari keberadaan dua DPO yang masih buron.
Baca SelengkapnyaPelaku sebelumnya menyerahkan diri ke kantor polisi setelah dua tahun bungkam.
Baca Selengkapnya