Ini kronologi lengkap polisi tembak mati ketua ormas di Jakut
Merdeka.com - Ketua Ormas Laskar Jayakarta, Jupri Pasaribu alias Jamal (45) ditembak mati oleh Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok AKP I Gede Ngurah. Propam Polres Jakut menduga ada kesalahan prosedur yang dilakukan I Gede dengan langsung menembak mati Jamal.
Kepala Seksi Profesi dan Pengamanan Polres Metro Jakarta Utara, Komisaris Santoso, menceritakan, peristiwa itu berawal dari Wakil Kepala Polsek (Wakapolsek) Tanjung Priok yang menghubungi Komisaris I Gede Ngurah, lalu meminta I Gede datang ke lokasi karena ada keributan yang dipicu oleh Jamal.
"Jadi Wakapolsek lebih dulu berada di tempat kejadian perkara (TKP). Sedangkan Kanit Reskrim (I Gede) sedang berada di tempat lain," ucap Santoso ketika dihubungi wartawan, Selasa (7/7).
-
Siapa yang membuat janji 'ditembak mati'? Caleg ini bernama Muhammad Zaini dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan nomor urut 7. Viral baliho Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dapil Bali dengan narasi siap ditembak mati bila melakukan korupsi.
-
Siapa yang menembak Kyai Makmur? Pada 14 Oktober 1947 ia ditembak mati oleh Belanda pada Agresi Militer I karena tidak mau diajak bekerja sama.
-
Siapa yang menembak ajudan Bos KKB? Ajudan Bos KKB Intan Jaya Basoka Lawiya Ditembak Buntut Bakar Sekolah di Paniai, Senpi Disita Basoka Lawiya, ajudan pimpin KKB Intan Jaya Undius Kogoya di Paniai ditembak mati Satgas Damai Cartenz-2024, Rabu (22/5).
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Kenapa mereka ditembak? Pelaku penembakan terhadap tiga orang pemuda asal Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap.
-
Siapa pelaku pembunuhan NKS? Polisi berhasil menangkap pelaku inisial IS, pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap NKS (18), seorang gadis penjual gorengan yang merupakan warga Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
Santoso menjelaskan, begitu datang ke TKP di Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, I Gede mendapat informasi baru dari seseorang bernama Suprapto. Suprapto adalah anak dari pemilik rumah yang diserang oleh Jamal.
Keributan terjadi di Jalan Jati VIII RT08/09, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Menurut keterangan Suprapto, rumah ibunya itu dihancurkan dan ibunya diancam dengan senjata tajam oleh Jamal.
I Gede pun bergegas datang ke rumah Ibunda Suprapto dan mendapati Jupri memang berada di sana. Sesampainya di TKP, tanpa mencoba melerai, I Gede langsung menembakkan pistolnya ke punggung Jamal. Akibatnya, Jamal pun tewas.
"Ini juga masih kami dalami. Pihak kita juga tak menemukan barang bukti senjata tajam yang diduga di bawa oleh Jamal," ucap Santoso.
Santoso menyayangkan tindakan I Gede yang terlampau responsif. Menurutnya, semestinya hal itu bisa diselesaikan tanpa tembakan. "Makanya, ketidakprofesionalan anggota ini (I Gede) juga sedang kami dalami," ucap Santoso.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sanksi tegas itu diberikan menyusul aksi AKP Dadang menembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Riyanto Anshari hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKompolnas mengatakan, penyidikan yang dilakukan Polda Sumbar sudah berjalan sesuai prosedur yang berlaku.
Baca SelengkapnyaMabes Polri tetap sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus polisi tembak polisi itu ke Polda Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar dijatuhi hukuman etik berupa pemberhentian dengan tidak hormat dari kepolisian atau PTDH.
Baca SelengkapnyaKetua Harian Kompolnas Irjen Pol (purn) Arief Wicaksono Sudiutomo membeberkan sejumlah fakta kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar, Irjen Suharyono menjelaskan Polres Solok Selatan sedang menyelidiki pengerjaan tambang diduga ilegal jenis galian C
Baca SelengkapnyaKejadian ini bermula saat berlangsung kegiatan peresmian Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Kabupaten Puncak Jaya 2024 di Sport Center
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar sempat mengancam personel polisi sesaat sebelum menembak rumah dinas Kapolres Solok Selatan
Baca SelengkapnyaAKP Ryanto Ulil Anshar ditembak di parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang tampak mengenakan baju tahanan penempatan khusus (patsus) yang berwarna kuning
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar, dijatuhi hukuman etik berupa pemberhentian dengan tidak hormat dari kepolisian atau PTDH.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar terbukti bersalah dan melakukan perbuatan tercela dalam kasus polisi tembak polisi.
Baca Selengkapnya