Ini kronologi penangkapan Zurjani, pemerkosa dan pembunuh balita NNA
Merdeka.com - Zurjani (45), warga Sangkulirang, Kutai Timur, Kalimantan Timur yang juga tersangka pemerkosa dan pembunuh balita NNA (4) akhirnya dibekuk polisi. Petugas telah merampungkan pemeriksaan sementara Zurjani dan mengungkap kronologi saat dia menghabisi NNA, hingga akhirnya pelaku berhasil diringkus di Balikpapan, Sabtu (16/7) malam lalu.
Zurjani atau kerap disapa Izur itu, kini berada di Polres Kutai Timur, usai Polda Kaltim melakukan serah terima tersangka, Minggu (16/7) kemarin.
Pada hari Kamis (7/7) siang, sekitar pukul 11.00 WITA, tersangka Zurjani membawa kabur balita NNA, yang tidak lain anak tetangganya sendiri dari rumah.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
"Dari pengakuannya, memang sebelum membunuh dengan cara membekapnya dengan tangan, dia memerkosa korban sekali," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Fajar Setiawan kepada merdeka.com, Senin (18/7).
"Lokasinya (pemerkosaan dan pembunuhan) sama, ya di lokasi semak-semak itu (tempat penemuan jenazah korban). Setelah meninggal, karena dia takut ketahuan orang, terus korban dia bakar," ujar Fajar.
"Setelah dipastikan meninggal, dia pulang ke rumah, mengembalikan sepeda motor orang tuanya (balita NNA). Dia menyeberang, naik bus dari Sangkulirang, kabur ke Balikpapan," tambah Fajar.
Sehari kemudian, Fajar melarikan diri keluar Kutai Timur, hingga ke Banjarmasin. Di Banjarmasin, dia sempat meminta uang.
"Hari Jumat, dia ke Banjarmasin Kalimantan Selatan juga naik bus. Di Banjarmasin, dia minta uang Rp 200 ribu dengan saudaranya," terang Fajar.
"Dari Banjarmasin, pada hari Sabtu, dia berangkat lagi ke Balikpapan naik bus. Menginap di Balikpapan di rumah temannya. Pada hari Minggu, cari kerjaan," ungkapnya.
Untuk memuluskan aksinya, sekaligus mengaburkan cirinya yang berada dalam buruan kepolisian, Zurjani berganti nama saat melamar pekerjaan.
"Dia berganti nama menjadi Edi. Kemudian dia melamar bekerja sebagai tukang batu di toko bangunan, di kilometer 5 poros Balikpapan-Samarinda. Gajinya Rp 60 ribu per hari. Sebagai tukang," sebutnya.
"Bekerja seminggu, dari hari Senin sampai Jumat, penyelidikan kepolisian akhirnya berhasil menangkap pelaku pada hari Sabtu (16/7)," jelasnya lagi.
Dalam pelariannya, Zurzani juga sempat mengubah cirinya untuk mengaburkan pencarian kepolisian, dengan memotong rambutnya. "Iya, terlihat lebih muda," demikian Fajar.
"Tersangka di Kutai Timur, dilakukan pemeriksaan lanjutan di Polres Kutai Timur dan penahanan," terang Fajar.
Ditanya merdeka.com lebih jauh, apakah kepolisian akan memeriksa kejiwaan Zurjani, lantaran dia tega menghabisi nyawa balita perempuan? Lantas, apakah dalam interogasi kepolisian, Zurjani menjawab lancar?
"Dia menjawab dengan lancar, sadar. Tapi kita tetap memberikan kesempatan, memfasilitasi untuk pemeriksaan kejiwaan, karena perbuatan dia tidak wajar," demikian Fajar. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ayah Pegi Setiawan, A Saprudi terancam pidana jika anaknya terbukti bersalah membunuh Vina dan Eky.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula saat terduga pelaku mendatangi tempat orangtua korban biasa berdagang di Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaKeberadaan Pegi saat dan setelah pembunuhan Vina Cirebon menjadi misteri setelah terdapat keterangan berbeda dari polisi, orangtua dan saksi.
Baca SelengkapnyaYandi sebelumnya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Baca SelengkapnyaKorban diculik dari kediaman orangtuanya di daerah Jakarta Timur pada Minggu (27/10).
Baca SelengkapnyaSelama melarikan diri, Yandi rupanya sempat berupaya mengganti identitas dan kerap berpindah-pindah tempat. Upaya itu dilakukan untuk lepas dari kejaran polisi.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan warga di pinggir jalan di Sekayu, Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaDihapusnya 2 nama DPO kasus Vina setelah polisi menangkap pelaku Pegi Setiawan
Baca SelengkapnyaPegi mengganti identitasnya saat bersembunyi di Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian sempat kesulitan melakukan pencarian karena selama ini Pegi kerap berpindah-pindah tempat.
Baca SelengkapnyaKepolisian kesulitan melakukan pencarian karena Pegi kerap berpindah-pindah tempat dan berganti nama.
Baca SelengkapnyaJules mengungkapkan, hingga saat ini bapak dari korban Eki masih mengalami trauma pasca kasus tersebut.
Baca Selengkapnya