Ini kronologi pengeroyokan dua Polantas versi TNI AL
Merdeka.com - Anggota TNI Angkatan Laut (AL) bertindak brutal menghajar dua polisi lalu lintas secara membabi buta. Kekerasan ini terjadi karena anggota TNI merasa tak diberi jawaban utuh saat bertanya alamat.
Kejadian berawal ketika anggota Lantas Bekasi Utara, Bripka Sujana Mahdi melaksanakan tugas rutin pengaturan lalu lintas sore hari, Sabtu (9/1) di depan pintu masuk Perumahan Prima Harapan, Bekasi Utara. Tiba-tiba melintas iring-iringan motor dan mobil Terios warna putih yang membawa jenazah istri anggota Angkatan Laut.
Mobil pun berhenti untuk menanyakan lokasi TPU Perwira Bekasi Utara kepada Bripka Sujana Mahdi yang sedang bertugas mengatur lalu lintas. Namun jawaban yang didapatkan oleh salah satu anggota marinir TNI AL tersebut dirasa kurang memuaskan.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Di mana anggota TNI AD ditemukan tewas? Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Kenapa anggota TNI AD ditemukan tewas? Saat ditemukan pada tubuh korban terdapat luka di bagian lengan kanan dan kepala bagian belakang.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Apa yang dilakukan TNI di kantor polisi? Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak. Mereka datang bukan tanpa tujuan. Prajurit TNI mengincar salah satu sosok pimpinan tertinggi di kantor Polisi tersebut, yaitu Kapolres Tuban, AKBP Suryono. Para prajurit TNI itu datang bukan dengan maksud buruk, sebaliknya, mereka datang dengan perasaan riang gembira. Membawa sebuah banner ucapan yang dibuat khusus untuk merayakan hari bahagia para anggota Polri.
Sujana Mahdi menunjukkan arah lokasi TPU tersebut tanpa menerangkan detailnya. Hal ini memicu adanya perselisihan tersebut.
Melihat perselisihan itu, Iptu Parwoto selaku Kanit Lantas Bekasi Utara berusaha melerainya. Tetapi, bogem mentah justru didapatkannya akibat melerai perselisihan tersebut.
Kepala Penerangan Marinir Letkol Wandi membenarkan hal tersebut saat dikonfirmasi merdeka.com. Menurutnya, empat anggota dari Komando Marinir Kwitang, Jakarta Pusat yang bertindak semena-mena itu sedang menjalani pemeriksaan.
Korban yakni, Parwoto terluka di bibir bagian dalam robek dan Sujana Mahdi luka pada bagian hidung dan muka akibat pukulan tangan kosong. Keduanya sudah mendapatkan perawatan.
"Kita sesalkan kejadian itu harusnya beri contoh buat masyarakat. Kini sudah ditangani oleh POM AL," ucap Wandi, Minggu (10/1).
Menurutnya, apabila hasil pemeriksaan para anggota dinyatakan bersalah, para anggota tentunya akan kena hukum. Baginya tindakan tegas perlu dilakukan apabila dinyatakan bersalah, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
"Diproses sesuai hukum, kalau salah ya salah. Apa pun alasannya memukul enggak benar," tegasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaTNI-AL bertanggung jawab untuk melakukan proses pengobatan terhadap korban.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terjadi pada Sabtu (13/1), sekitar pukul 03.30 WIB.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI bernama Sersan Mayor Suprayito jadi korban pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaDua relawan memainkan gas saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan, sehingga menimbulkan kebisingan dan terjadi cekcok.
Baca SelengkapnyaRespons Panglima TNI Jenderal Agus Soal Prajurit Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan
Baca SelengkapnyaMenurutnya, dunia internasional melihat Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia menjalankan pemilu yang tidak cacat dan bermasalah.
Baca Selengkapnya