Ini kronologi sadisnya penyiksaan dan pembunuhan aktivis di Lumajang
Merdeka.com - Salim alias Kancil dan Tosan dikeroyok puluhan preman karena sikapnya yang menolak penambangan pasir di Lumajang, Jawa Timur. Bahkan Kancil harus merenggang nyawa karena aksi sadis puluhan preman itu. Sementara Tosan dirawat intensif di RS dengan luka disekujur tubuhnya.
Menurut hasil penelusuran tim advokasi tolak tambang pasir Lumajang yang terdiri dari Laskar Hijau, WALHI Jawa Timur, KontraS Surabaya, dan LBH Disabilitas, awalnya sekitar Bulan Januari yang lalu masyarakat Desa Selok Awar-awar terkonsolidasi menolak penambangan pasir di Pesisir Pantai Watu Pecak, Lumajang, Jawa Timur.
Sikap mereka tersebut muncul dengan didahului membentuk Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Desa Selok Awar-awar (FKMPDSA). Pembentukan FKMPDSA tersebut diinisiasi 12 warga beberapa di antaranya yaitu, ‎Tosan, Iksan Sumar, Ansori, Sapari, Salim (Kancil), Abdul Hamid, Turiman, dan sebagainya.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa yang membantai warga Tionghoa di Kali Angke? Merujuk laman Kelurahan Angke, sungai ini rupanya identik dengan kasus pembantaian terbesar etnis Tionghoa oleh pasukan VOC.
-
Kenapa pelarungan Padaw Tuju Dulung di Tarakan dilakukan? Pelarungan Padaw Tujuh Dulung ini sebagai simbolisasi rasa syukur dan bagian tidak terpisahkan dari upaya melanjutkan warisan pendahulu dan menjadikan pesta rakyat sebagai ajang mengenalkan khazanah budaya dan daya tarik wisata di Tarakan,' ucap Khairul.
-
Siapa yang dianiaya? Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
‎"Mereka melakukan Gerakan Advokasi Protes tentang penambangan pasir yang mengakibatkan rusaknya lingkungan di desa mereka. Dengan cara bersurat kepada Pemerintahan Desa Selok Awar-awar, Pemerintahan Kecamatan Pasirian, bahkan kepada Pemerintahan Kabupaten Lumajang (Bupati Lumajang)," kata ‎Bagian Advokasi dan Kampanye Walhi Jatim, Rere Christanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/9).
Pada Bulan Juni silam, FKMPDSA menyurati Bupati Lumajang As'at Malik guna menuntut diberi fasilitas audiensi tentang penolakan tambang pasir. Namun keinginan mereka tidak mendapat respon. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud itu terjadi pada Sabtu (30/12).
Baca SelengkapnyaPara pelaku kesal dengan tingkah laku Dimas di dalam sel.
Baca SelengkapnyaAwal mula peristiwa Talangsari dipicu oleh semakin kuatnya doktrin pemerintahan Soeharto tentang asas tunggal Pancasila.
Baca SelengkapnyaKorban pertama jadi sasarannya adalah mertua laki-laki yang duduk istirahat.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya/Jayakarta mengungkap motif pelaku terlibat dalam kasus dugaan penculikan, penyiksaan hingga tewas terhadap IM karena ekonomi.
Baca SelengkapnyaKetiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka itu antara lain berinisial FS, AR, dan MS.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan motif di balik peristiwa berdarah yang mengakibatkan tewasnya satu orang warga Sampang.
Baca SelengkapnyaDandim mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi manakala ada berita hoaks
Baca SelengkapnyaPraka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca SelengkapnyaKorban terlibat dalam tindakan separatisme dan membakar fasilitas umum di Papua
Baca Selengkapnya