Ini kronologi tewasnya Siyono versi Kapolri
Merdeka.com - Tewasnya terduga teroris Siyono sebelum diadili menuai polemik. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan secara rinci bagaimana kronologi dilumpuhkannya Siyono dalam mobil. Badrodin juga mengakui ada kesalahan prosedur dalam kasus Siyono.
Menurut Badrodin, awalnya pada hari Selasa (8/3/16) sekitar pukul 18.00 WIB di Dusun Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten, dilakukan penangkapan terhadap terduga Siyono, alias Afif, alias Asri selaku Toliah Bitonah artinya Panglima Askari.
Lalu pada Kamis (10/03/16) sekitar pukul 08.30 WIB tim melakukan pengembangan. Siyono dibawa ke daerah Terminal Besa, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Saat itu Siyono dalam keadaan tidak terborgol untuk mencari Tomi Giri.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Siapa yang meminta polisi untuk tidak mengintimidasi? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengimbau agar kepolisian tidak melakukan intimidasi atau tekanan kepada seluruh pihak menjelang berakhirnya masa kampanye Pemilu 2024.
-
Kenapa Sudirman mengajak semua pihak untuk menjaga ketertiban? Ia pun mengajak semua pihak untuk menegakkan pedoman hidup masyarakat Sulsel yakni Sipakatau dan sipakalebbi. Ia juga menegaskan mengedepankan sopan santun menjalani tahapan Pilgub Sulsel.'Kami berharap kepada seluruh teman-teman selama proses ini untuk menjaga ketertiban menjaga sipakatau atau sipakalebbi. Karena kami andalan hati mengadakan sopan santun sebagai karakter untuk Sulsel maju yang berkarakter,' ucapnya.
-
Kenapa pengawalan Mayjen Soeharto diperketat? Mereka tak mau lengah dan penculikan seperti pada dini hari 1 Oktober 1965 terulang kembali.Rumah Mayjen Soeharto menjadi salah satu yang mendapat pengawalan paling ketat.
-
Kenapa Baduy Dalam menerapkan aturan ketat? Tujuannya agar manusia tidak terjerumus keserakahan duniawi dan melupakan tatanan hidup nenek moyang.
-
Apa yang selalu ditekankan Jenderal Bambang Utoyo? Meski demikian, selama menjadi pimpinan tertinggi TNI AD, Jenderal Bambang telah berbuat banyak dengan menyumbangkan pikiran demi kemajuan bangsa khususnya Angkatan Darat. Ia selalu menekankan pentingnya 'Menjaga Keutuhan Angkatan Darat'.
"Tidak diborgol TSK dengan pendekatan supaya kooperatif," kata Badrodin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/4).
Sekitar pukul 12.30, pada saat melintas di jalan antara Kota Klaten dan Prambanan, Siyono melakukan penyerangan terhadap petugas. Petugas yang melakukan pengawalan hanya satu orang, sedangkan satunya lagi menjadi pengemudi.
"Perkelahian tidak dapat dihindari, TSK terus melakukan penyerangan dengan menyikut menendang bahkan mencoba merampas Senpinya. Bahkan tendangannya sempat mengenai kepala bagian kiri belakangan pengemudi kendaraan, sehingga membuat kendaraan oleng ke kanan dan sempat menabrak pembatas jalan, namun pengemudi berhasil mempertahankan kendaraan dalam keadaan stabil dan tetap meneruskan perjalanannya," ujarnya.
"Mengingat situasi sekeliling tidak memungkinkan untuk menepi, akhirnya petugas pengawal berhasil melumpuhkan TSK dan menguasai situasi," terangnya.
Sedangkan kondisi Siyono kala itu tertunduk lemas. Lalu dia dibawa menuju Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter IGD, Dokter Dewi, yang bersangkutan dinyatakan sudah meninggal dunia.
"Hasil pemeriksaan luar jenazah yang dilakukan berdasarkan permintaan tertulis dri penyidik Densus 88 dengan nomor surat B417 III 2016 BIT investigasi tertanggal 11 Maret 2016 ditemukan adanya luka memar pda kepala sisi kanan belakang dan didapatkan pendarahan di bawah selaput otak bagian belakang kanan," ungkapnya.
Selain itu juga ditemukan fraktur tulang iga ke lima kanan depan dan keseluruhan diakibatkan oleh kekerasan benda tumpul. Badrodin menuturkan bahwa tewasnya Siyono ini merupakan satu kejadian yang sama sekali tidak diinginkan.
"Mengingat yang bersangkutan menyimpan banyak informasi yang dibutuhkan termasuk juga pengungkapan senpi yang disimpan oleh yang diberikan seseorang," ucapnya.
Badrodin juga menjelaskan dalam mengungkap jaringan terorisme, khususnya jaringan al jamaah al islamiyah, keterangan Siyono dibutuhkan. Sehingga dengan meninggalnya Siyono, akses informasi hilang.
"Oleh karena itu terhadap kasus ini sudah dilakukan pemeriksaan terhadap para petugas yang membawa termasuk juga komandannya dan dilakukan sidang disiplin karena memang ada kelalaian yang dibuat pada yang bersangkutan," ungkapnya.
Badrodin menegaskan bahwa dalam peraturan, harusnya pengawalan tidak boleh hanya satu orang. Kemudian terduga teroris harusnya diborgol.
"Nah ini yang dilakukan tindaklanjuti dan hari ini mungkin minggu depan masih dilakukan sidang kode etik terhadap para pelakunya, petugas yang mengawalnya," pungkasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11), menyebut kini JS dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Banten.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaRamadhan menyampaikan penyidik tidak akan memeriksa Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya karena tak ada kaitannya.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta agar kejadian seperti bentrokan di Bitung tidak terulang kembali.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, Setyo tewas lantaran tertembak pistolnya sendiri.
Baca SelengkapnyaKakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi menjelaskan soal polisi bersertifikasi untuk melakukan penilangan.
Baca SelengkapnyaDalam rapat, anggota Komisi III Fraksi Partai Golkar, Rikwanto menyampaikan pesan.
Baca SelengkapnyaPengawal pribadi Kapolda Kaltara Brigpol Setyo Herlambang tewas dengan luka tembak di dada kirinya, Jumat (22/9).
Baca SelengkapnyaTidak semua bisa melakukan tilang loh. Ada syarat khusus agar anggota polisi bisa menindak pengedara.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo Sigit Prabowo buka suara terkait kematian tragis Briptu Setyo Herlambang, ajudan dari Kapolda Kalimantan Utara, Irjen Daniel Adityajaya.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan tilang manual bakal ditiadakan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Baca SelengkapnyaPropam Polri akan mengawasi selama proses penyelidikan dilakukan timsus Polda Kaltara.
Baca Selengkapnya