Ini kronologi Amokrane bule pembuat onar tewas ditembak polisi
Merdeka.com - Kapolsek Kuta Utara Komisaris Polisi, I Wayan Arta Ariawan menegaskan bahwa polisi terpaksa melumpuhkan mantan petarung Mixed Martial Arts (MMA) ini hingga tewas, lantaran pria berkebangsaan Prancis ini mengancam dan melakukan perlawanan dengan senjata tajam.
"Anggota kami sudah berikan peringatan sudah tiga kali tembakan. Namun itu tidak membuat bule tersebut menyerah, bahkan menyerang anggota kami dengan sajam," terang Kapolsek Kuta Utara Kompol Arta, Senin (2/5).
Dijelaskannya bahwa penembakan terhadap Amokrane Sabet (49), tidak terjadi di halaman Polsek Kuta Utara. Dibeberkan Arta, bahwa kejadian tersebut terjadi di dekat kediamanya di Tebu Beneng saat polisi melakukan upaya penahanan secara paksa karena meresahkan warga.
-
Siapa yang 'mengolok-olok' perwira tersebut? “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
-
Siapa yang dilaporkan karena diduga menghina Presiden? Butet dilaporkan karena diduga hina Presiden Joko Widodo.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Bagaimana Paspampres menanggapi dugaan penganiayaan? Asintel Paspampres, Kolonel Kav Herman Taryaman membantah dugaan tersebut. Dia meyakini, tindakan pengamanan spanduk bukan dilakukan oleh anggotanya.
-
Bagaimana aksi arogansi Ketua PP? Dengan nada tinggi pria itu sampai memarahi pengemudi itu hingga adu cekcok terjadi.'Koe anak e sopo? Iki wilayahku, koe seng mundur,' kata pria itu.
"Pengamanan itu terjadi sekitar pukul 11.30 Wita, ya tadi siang (2/5)," singkatnya.
Diurainya bahwa sebelumnya pria pelontos ini dilaporkan warga dan desa adat setempat kerap membuat onar. Selain sering makan di restoran tidak bayar dan kerap melakukan tindakan pencabulan terhadap sejumlah wanita di lokasi Berawa Kuta. Tidak hanya gadis, bahkan ibu ibu sudah berumur pun kerap digoda dan sudah sangat meresahkan.
Atas laporan itu, polisi melakukan pengamanan. Namun upaya itu selalu gagal. Hingga puncaknya pada Senin 2 Mei tadi polisi mendatangi kediaman Amukrane untuk melakukan upaya paksa.
Selain Kapolsek, hadir juga di sana Kaur Bin Plin Kompol I Gede Mustika, Kabid Penindakan Imigrasi Bandara Ngurah Rai M. Soleh, Brimob kompi II Batalion B Polda Bali dipimpin Aiptu I Made Cakra, Dalmas Polda Bali dipimpin Iptu Ishak Koko Hosio serta anggota Polsek Kuta Utara.
Sempat dilakukan negosiasi antara petugas dipimpin Kapolsek dengan translater FILLIP, namun Amokrane tetap melawan dengan membawa pisau belati menantang petugas untuk berkelahi dan minta ditembak. Tidak hanya menantang, Amukrane juga melontarkan kata-kata hinaan kepada polisi dan presiden Jokowi.
Karena melawan, polisi kemudian melepaskan tembakan peringatan sebanyak tiga kali. Tembakan peringatan ini membuat Amukrane semakin menjadi-jadi. Pria gundul tersebut malah mengejar petugas menggunakan belati. Salah satu petugas menjadi korban.
Akibat aksinya polisi langsung menembak Amukrane hingga terhempas dan mengembuskan napas terakhir. Sementara petugas yang terkena sabetan akhirnya dievakuasi menuju Rumah Sakit Bali Med.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku tiba-tiba mendatangi korban dan langsung menikamnya dengan menggunakan badik.
Baca SelengkapnyaPolisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca SelengkapnyaAWR dijerat dengan Pasal 355 ayat 2 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP
Baca SelengkapnyaKapolda Kalteng Irjen Djoko Poerwanto meminta maaf atas kasus anggota Polresta Palangkaraya Brigadir AKS yang diduga menembak seorang warga berinisial BA.
Baca SelengkapnyaPaspampres Diduga Culik dan Aniaya Warga Aceh hingga Tewas
Baca SelengkapnyaSeorang warga Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo inisial MH (47) meregang nyawa usai terkena peluru panas polisi.
Baca SelengkapnyaSatu tersangka itu bernama Aperlinus Bu’Ulolo (AB).
Baca Selengkapnyairlangga Hartarto memenuhi panggilan Kejaksaan Agung untuk diperiksa sebagai saksi kasus mafia minyak goreng.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar sempat mengancam personel polisi sesaat sebelum menembak rumah dinas Kapolres Solok Selatan
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap seorang pelaku inisial AWK (23) diduga pelaku ancaman penembakan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAipda Helmi sudah mengatakan dirinya seorang polisi. Bukannya pelaku takut, malah melakukan pemukulan tepat di bagian wajah.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor pun menetapkan dua tersangka yaitu Bripda IMS usia 23 tahun sebagai pengguna senjata api, dan Bripka IG usia 33 tahun sebagai pemilik senjata api.
Baca Selengkapnya