Ini kronologis pembuatan video porno bocah dan perempuan dewasa
Merdeka.com - Polisi berhasil mengamankan tersangka pembuat video bocah dengan perempuan dewasa. Pelaku bernama Muhamad Faisal Akbar bertugas sebagai sutradara, perekam dan yang menjual video, bekerja sama dengan Sri Mulyati.
Sri Mulyati bertugas merekrut pemeran perempuan, yakni Imelda Oktavianie dan Apriliana. Selain menjadi pemeran, kedua perempuan itu pun bertugas merekrut anak. Kemudian didapatkan tiga anak berinisial DN (9), SP (11) dan RD (9).
Kronologi pembuatan dua video itu bermula ketika pemeran video dan sutradara pertama kali bertemu di sebuah hotel di kawasan Dago, diinisiasi oleh Ismi, selaku penghubung. Setelah itu mereka bertemu kembali sebanyak tiga kali di waktu yang berbeda.
-
Siapa yang Frans Faisal ajak foto? Berpose Bersama Kedua Kakaknya Senang dengan prestasi baru sang kakak, Fuji berbagi foto mereka berpose bersama Frans dan Fadly Faisal di depan rumah baru tersebut.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Siapa yang disekap dan diperkosa? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Foto apa yang dimaksud? Foto itu ternyata sangat disukai Einstein. Maka dia segera memesan banyak salinan agar dia bisa menandatanganinya dan mengirimkannya ke teman-temannya sebagai lelucon.
Pertemuan pertama, Apriliana dan DN melakukan pengambilan foto di sebuah hotel di kawasan Kiara Condong, Kota Bandung dengan pakaian lengkap oleh Muhamad Faisal Akbar. Sebelumnya, Apriliana meminta izin kepada orang tua DN untuk membawa si anak jalan-jalan. Atas jasanya, Apriliana mendapatkan imbalan Rp 800 ribu.
Selang beberapa hari, pertemuan kedua di hotel yang sama, Apriliana dan DN kembali melakukan pengambilan gambar. Bedanya, mereka difoto hanya mengenakan pakaian dalam dan berpose berpelukan serta berciuman. Apriliana kembali mendapatkan imbalan Rp 800 ribu, sedangkan DN diberi Rp 300 ribu.
Sekira bulan Mei, ketiganya bertemu kembali untuk melakukan perekaman video. Ketika berada di kamar hotel, DN menangis karena enggan melakukan adegan yang disuruh.
"Karena si anak masih menangis, tersangka pembuat video menyuruh APR menelepon ibunya (inisial Sus) untuk datang ke kamar," ujar Agung.
Karena masih enggan melakukan adegan, Muhamad Faisal Akbar kemudian menyuruh Sus mencari teman DN untuk ikut menemani adegan. Akhirnya, Sus membawa SP yang merupakan teman DN datang ke kamar hotel.
Kedua anak dipaksa untuk melakukan adegan ranjang. Bahkan, sang ibu dari DN menyaksikan di dalam kamar hotel. Setelah selesai, pemeran wanita mendapat imbalan Rp 1 juta, DN mendapat Rp 300 ribu dan SP mendapat Rp 100 ribu.
Video kedua, melibatkan Imelda dengan bocah berinisial RD di sebuah hotel di kawasan Jalan Supratman, Kota Bandung.
Sebelum menuju hotel, Imelda datang ke rumah Sri Mulyati yang sudah siap bersama bocah berinisial RD dan sang ibu, HER. Mereka kemudian meluncur ke hotel menggunakan taksi online.
Adegan persetubuhan diawali dari balkon, kamar tidur dan kamar mandi. Ketika video direkam, orangtua RD menunggu di lobby hotel. Setelah video selesai direkam, Sri Mulyati mendapat imbalan sebesar Rp 1,5 juta, RD dan ibunya mendapat Rp 500 ribu, sedangkan Imelda mendapat Rp 1 juta.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam video berdurasi 4:47 detik terlihat seorang anak dalam kondisi bertelanjang dada.
Baca SelengkapnyaPenyidik juga menyita barang bukti telepon genggam dan pakaian yang dikenakan saat pembuatan video vulgar.
Baca SelengkapnyaPerekeam diduga seorang WNA yang menggunakan jasa ACA.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bermula saat pelaku mengajak korban jalan-jalan menggunakan sepeda motor di sekitar kampungnya.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu muda berinisial AK (26) mencabuli anak kandungnya berusia 10 tahun.
Baca SelengkapnyaSeorang pelatih paskibra di Surabaya tega memerkosa seorang anak didiknya. Dalam aksinya, pelaku lebih dulu mencekoki korban dengan minuman keras.
Baca SelengkapnyaPara korban tergiur iming-iming kedua pelaku dijanjikan menjadi model, namun malah dijadikan pemeran konten pornografi di media social.
Baca SelengkapnyaPara pemain diyakinkan bahwa film yang mereka bintangi legal.
Baca SelengkapnyaTersangka memberi judul berbeda beda pelbagai koleksi video pornografi dewasa dan pornografi anak.
Baca SelengkapnyaTersangka R memerintahkan korban agar meminta izin kepada orang tua bahwa pergi ke rumah nenek agar aksinya berjalan lancar.
Baca SelengkapnyaIbu muda asal Bekasi inisial AK (26) ditetapkan sebagai tersangka pencabulan cabul anaknya.
Baca SelengkapnyaMAFA telah diringkus di sebuah sebuah indekos kawasan Coblong
Baca Selengkapnya