Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini kronologi rumah Deni Akung ditembok warga versi pengacara

Ini kronologi rumah Deni Akung ditembok warga versi pengacara Rumah ditembok di Bintaro. ©2015 Merdeka.com/ronald chaniago

Merdeka.com - Hingga hari ini rumah milik Deni Akung di Perumahan Bukit Mas, Bintaro, Jakarta Selatan, masih tertutup pagar tembok setinggi 2 meter. Tembok tersebut dibangun oleh warga sekitar karena menganggap rumah itu seharusnya berada di luar kompleks Bukit Mas.

Kasus penembokan ini pun berbuntut panjang. Pengacara Deni bahkan mengadukan kasus penembokan tersebut ke Komnas HAM. Menurut pengacara Deni, Djalu Arya Guna, penembokan tersebut telah melanggar HAM klienya.

Lalu bagaimana sebenarnya duduk persoalan kasus penembokan tersebut?

Pada Mei 2015, Deni Akung membeli rumah plus tanah tersebut dari Heru Istriyanto. Setelah survei melihat kondisi rumah dan kelengkapan surat-surat, Deni menyatakan kecocokan dengan rumah tersebut. Proses tawar menawar berjalan dan akhirnya Deni sepakat melakukan jual beli dengan Heru.

rumah ditembok di bintaro

"Setelah tawar menawar tercapai kesepakatan, Pak Deni lalu membayar rumah itu. Setelah akad kredit pas mau ke rumah itu kok ditembok sama warga," ujar Djalu menceritakan kronologi kepada merdeka.com, Jumat (6/11).

Menurut Djalu, warga beralasan bahwa tanah yang sekarang berdiri bangunan itu letaknya berada di luar kompleks Perumahan Bukit Mas. Djalu mengakui sejatinya tanah itu dulu tidak masuk ke dalam kompleks. Dia tidak tahu menahu proses yang dilakukan Heru sehingga kemudian IMB turun dan rumah tersebut bisa dibangun.

"Tetapi Pak Heru sudah mengurus izin kepada lingkungan setempat dan ke pemda hingga akhirnya diterbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Dalam IMB itu, rumah itu sudah masuk ke Jalan Cakra Negara di Kompleks Perumahan Bukit Mas," terang Djalu.

Saat Deni akan menempati rumah itu, warga malah membangun tembok tinggi di jalan di depan rumah kliennya.

rumah ditembok di bintaro

"Alasan warga, rumah itu tidak masuk ke dalam kompleks Perumahan Bukit Mas. Mereka menyebut dalam site plan pembangunan perumahan, rumah itu tidak masuk kompleks tapi masuk di jalan mawar. Tetapi saya dan klien saya juga berpegang pada legalitas yaitu IMB, dalam IMB rumah itu masuk ke dalam kompleks," terang Djalu.

Masalah ini kian rumit karena sejak tahun 2000 developer Perumahan Bukit Mas dinyatakan pailit. Karena dinyatakan pailit, aset jalan dan fasos fasum di perumahan tersebut menjadi milik Pemprov DKI.

"Nah fasos fasum itu termasuk Jalan Cakra Negara itu juga masuk aset Pemprov DKI sekarang. Nah warga membangun tembok itu di Jalan Cakra Negara bukan di tanah Pak Deni," ujar Djalu.

Karena tembok yang dibangun warga berada di Jalan Cakra Negara yang masih aset Pemprov DKI, maka sejak tanggal 2 November lalu Djalu menyurati pihak Pemprov DKI agar membongkar tembok setinggi dua meter itu. Namun hingga kini belum ada tanggapan atas surat yang dikirim pihaknya itu.

"Kalau kita yang bongkar nanti salah, karena tembok itu bukan di lahan milik Pak Deni, tetapi di lahan milik Pemprov DKI," terang Djalu.

Hingga kini pihak perumahan masih menyebut bila tanah dan rumah yang kini dibeli Deni Akung berada di luar kompleks Perumahan Bukit Mas. Sedangkan Deni tetap merasa bahwa rumahnya yang dibeli dari Heru Istriyanto masuk wilayah kompleks berdasarkan IMB yang dia pegang.

Lalu adakah kemungkinan pengurusan IMB itu bermasalah? "Saya tidak tahu soal itu, yang jelas klien saya (Deni Akung) beli rumah ini sah dan ada IMB nya. Dalam IMB rumah itu berdiri dan masuk di Jalan Cakra Negara bukan di Jalan Mawar (luar kompleks)," imbuh Djalu. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kesaksian Warga Duren Sawit, Ada Tembok 10 Meter Bekas Pabrik Roboh Timpa Rumah & Motor
Kesaksian Warga Duren Sawit, Ada Tembok 10 Meter Bekas Pabrik Roboh Timpa Rumah & Motor

Rumah Marini ikut terdampak, bengkoknya pagar depan, tembok luar, namun menurutnya tak sampai kondisi parah dan masih bisa diperbaiki.

Baca Selengkapnya
Begini Kondisi Terkini Pagar Gedung DPR yang Dirobohkan Demonstran Kemarin
Begini Kondisi Terkini Pagar Gedung DPR yang Dirobohkan Demonstran Kemarin

Beberapa pagar yang berhasil dirobohkan massa kemarin telah diperbaiki sementara dengan menggunakan pagar besi seadanya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Menyusuri Desa-Desa Terimpit Pembangunan PIK 2
FOTO: Menyusuri Desa-Desa Terimpit Pembangunan PIK 2

Meskipun berdekatan langsung, kawasan elite PIK 2 dan desa-desa di sekitarnya dipisahkan dengan tembok beton yang cukup tinggi.

Baca Selengkapnya
Malam Mencekam di Dago: Warga Panik, Rumah Didobrak Polisi, Bayi Disembunyikan di Atap
Malam Mencekam di Dago: Warga Panik, Rumah Didobrak Polisi, Bayi Disembunyikan di Atap

Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono menjelaskan bahwa penggunaan gas air mata hanya dilakukan untuk membubarkan massa yang memblokade jalan.

Baca Selengkapnya
Penampakan Rumah Terakhir di Tengah Proyek Tol Cijago Sebelum Dibongkar
Penampakan Rumah Terakhir di Tengah Proyek Tol Cijago Sebelum Dibongkar

Rumah tersebut paling terakhir diratakan karena sebelumnya masih berada di tengah tol dan belum dibongkar terkendala pembebasan lahan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Tembok Roboh yang Menewaskan Tiga Orang di Tebet
FOTO: Penampakan Tembok Roboh yang Menewaskan Tiga Orang di Tebet

Sumedi Riyanto (80/ayah), Thio Nyin Nio (74/ibu), dan Amy Kusuma Dewi (35/anak) tewas di tempat usai tertimpa tembok setinggi 2 meter dan panjang 50 meter.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Terkini Pagar Gedung DPR yang Dijebol Pendemo, Langsung Dicor Ulang
FOTO: Penampakan Terkini Pagar Gedung DPR yang Dijebol Pendemo, Langsung Dicor Ulang

Tembok dan pagar Gedung DPR itu telah menjadi sasaran kemarahan massa pendemo yang berunjuk rasa menolak revisi UU Pilkada.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Demo Apdesi Tuntut UU Desa Disahkan Sempat Ricuh, Water Canon Siram Massa yang Coba Robohkan Pagar DPR
FOTO: Aksi Demo Apdesi Tuntut UU Desa Disahkan Sempat Ricuh, Water Canon Siram Massa yang Coba Robohkan Pagar DPR

Apdesi menggelar demo untuk menuntut revisi undang-undang desa segera disahkan pada sidang Paripurna 6 Februari 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Keprihatinan Ngadenin, Pria 63 Tahun Tinggal Dikepung Tembok Setinggi Belasan Meter di Jatiwaringin
FOTO: Keprihatinan Ngadenin, Pria 63 Tahun Tinggal Dikepung Tembok Setinggi Belasan Meter di Jatiwaringin

Setiap hari Ngadenin (63) harus berjalan melalui selokan sempit yang menjadi akses satu-satu jalan ke rumahnya.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Pasang Alat Peraga Kampanye di Masjid, Caleg PKS Dipukul Sampai Berdarah
Gara-Gara Pasang Alat Peraga Kampanye di Masjid, Caleg PKS Dipukul Sampai Berdarah

Caleg PKS ini telah membuat laporan ke polisi terkait pemukulan itu, pada Sabtu (13/1) lalu.

Baca Selengkapnya
Sengketa Tanah Warga di IKN, Pemerintah Pilih Mengalah atau Menggusur?
Sengketa Tanah Warga di IKN, Pemerintah Pilih Mengalah atau Menggusur?

Pemerintah masih bersengketa dengan warga yang ingin menetap dan enggan meninggalkan wilayah IKN.

Baca Selengkapnya
Ketum Apdesi: Tidak Ada Niat Demo di Depan Gedung DPR Ricuh
Ketum Apdesi: Tidak Ada Niat Demo di Depan Gedung DPR Ricuh

Polisi memburu pelaku perusakan gedung DPR saat demo Apdesi.

Baca Selengkapnya