Ini kronologi rumah Deni Akung ditembok warga versi pengacara
Merdeka.com - Hingga hari ini rumah milik Deni Akung di Perumahan Bukit Mas, Bintaro, Jakarta Selatan, masih tertutup pagar tembok setinggi 2 meter. Tembok tersebut dibangun oleh warga sekitar karena menganggap rumah itu seharusnya berada di luar kompleks Bukit Mas.
Kasus penembokan ini pun berbuntut panjang. Pengacara Deni bahkan mengadukan kasus penembokan tersebut ke Komnas HAM. Menurut pengacara Deni, Djalu Arya Guna, penembokan tersebut telah melanggar HAM klienya.
Lalu bagaimana sebenarnya duduk persoalan kasus penembokan tersebut?
-
Mengapa tembok kota dihancurkan? Namun, seiring berjalannya waktu, tembok kota mulai kehilangan relevansinya pada abad ke-16 hingga ke-17, dan akhirnya sebagian besar tembok tersebut dihancurkan pada abad ke-19 saat kota mengalami ekspansi.
-
Kenapa Menara Syahbandar direvitalisasi? Demi menjaga eksistensi bangunan cagar budaya itu, Pemkot Semarang bersama PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina melakukan pemugaran pada Menara Syahbandar.
-
Kenapa Stupa Dawangsari direkonstruksi? Rekonstruksi Stupa Dawangsari bertujuan untuk mengetahui bentuk arsitekturalnya berdasarkan hasil kajian data yang selama ini telah dikumpulkan.
-
Apa yang harus dilakukan jika tembok rembes? Jika ada retakan di tembok, gunakan bahan pengisi retak seperti plester atau sealant. Pastikan retakan tertutup rapat untuk mencegah air masuk kembali.
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
-
Bagaimana benteng Pajajaran dibobol? Pada suatu hari, terjadi pembobolan benteng kokoh oleh 'orang dalam'. Parit yang sangat dalam dan besar, serta benteng kokoh nan tinggi berhasil ditembus oleh Ki Joglo yang merupakan kepercayaan dari Sultan Maulana Yusuf raja dari Kesultanan Islam Banten.
Pada Mei 2015, Deni Akung membeli rumah plus tanah tersebut dari Heru Istriyanto. Setelah survei melihat kondisi rumah dan kelengkapan surat-surat, Deni menyatakan kecocokan dengan rumah tersebut. Proses tawar menawar berjalan dan akhirnya Deni sepakat melakukan jual beli dengan Heru.
"Setelah tawar menawar tercapai kesepakatan, Pak Deni lalu membayar rumah itu. Setelah akad kredit pas mau ke rumah itu kok ditembok sama warga," ujar Djalu menceritakan kronologi kepada merdeka.com, Jumat (6/11).
Menurut Djalu, warga beralasan bahwa tanah yang sekarang berdiri bangunan itu letaknya berada di luar kompleks Perumahan Bukit Mas. Djalu mengakui sejatinya tanah itu dulu tidak masuk ke dalam kompleks. Dia tidak tahu menahu proses yang dilakukan Heru sehingga kemudian IMB turun dan rumah tersebut bisa dibangun.
"Tetapi Pak Heru sudah mengurus izin kepada lingkungan setempat dan ke pemda hingga akhirnya diterbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Dalam IMB itu, rumah itu sudah masuk ke Jalan Cakra Negara di Kompleks Perumahan Bukit Mas," terang Djalu.
Saat Deni akan menempati rumah itu, warga malah membangun tembok tinggi di jalan di depan rumah kliennya.
"Alasan warga, rumah itu tidak masuk ke dalam kompleks Perumahan Bukit Mas. Mereka menyebut dalam site plan pembangunan perumahan, rumah itu tidak masuk kompleks tapi masuk di jalan mawar. Tetapi saya dan klien saya juga berpegang pada legalitas yaitu IMB, dalam IMB rumah itu masuk ke dalam kompleks," terang Djalu.
Masalah ini kian rumit karena sejak tahun 2000 developer Perumahan Bukit Mas dinyatakan pailit. Karena dinyatakan pailit, aset jalan dan fasos fasum di perumahan tersebut menjadi milik Pemprov DKI.
"Nah fasos fasum itu termasuk Jalan Cakra Negara itu juga masuk aset Pemprov DKI sekarang. Nah warga membangun tembok itu di Jalan Cakra Negara bukan di tanah Pak Deni," ujar Djalu.
Karena tembok yang dibangun warga berada di Jalan Cakra Negara yang masih aset Pemprov DKI, maka sejak tanggal 2 November lalu Djalu menyurati pihak Pemprov DKI agar membongkar tembok setinggi dua meter itu. Namun hingga kini belum ada tanggapan atas surat yang dikirim pihaknya itu.
"Kalau kita yang bongkar nanti salah, karena tembok itu bukan di lahan milik Pak Deni, tetapi di lahan milik Pemprov DKI," terang Djalu.
Hingga kini pihak perumahan masih menyebut bila tanah dan rumah yang kini dibeli Deni Akung berada di luar kompleks Perumahan Bukit Mas. Sedangkan Deni tetap merasa bahwa rumahnya yang dibeli dari Heru Istriyanto masuk wilayah kompleks berdasarkan IMB yang dia pegang.
Lalu adakah kemungkinan pengurusan IMB itu bermasalah? "Saya tidak tahu soal itu, yang jelas klien saya (Deni Akung) beli rumah ini sah dan ada IMB nya. Dalam IMB rumah itu berdiri dan masuk di Jalan Cakra Negara bukan di Jalan Mawar (luar kompleks)," imbuh Djalu. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah Marini ikut terdampak, bengkoknya pagar depan, tembok luar, namun menurutnya tak sampai kondisi parah dan masih bisa diperbaiki.
Baca SelengkapnyaBeberapa pagar yang berhasil dirobohkan massa kemarin telah diperbaiki sementara dengan menggunakan pagar besi seadanya.
Baca SelengkapnyaMeskipun berdekatan langsung, kawasan elite PIK 2 dan desa-desa di sekitarnya dipisahkan dengan tembok beton yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaKapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono menjelaskan bahwa penggunaan gas air mata hanya dilakukan untuk membubarkan massa yang memblokade jalan.
Baca SelengkapnyaRumah tersebut paling terakhir diratakan karena sebelumnya masih berada di tengah tol dan belum dibongkar terkendala pembebasan lahan.
Baca SelengkapnyaSumedi Riyanto (80/ayah), Thio Nyin Nio (74/ibu), dan Amy Kusuma Dewi (35/anak) tewas di tempat usai tertimpa tembok setinggi 2 meter dan panjang 50 meter.
Baca SelengkapnyaTembok dan pagar Gedung DPR itu telah menjadi sasaran kemarahan massa pendemo yang berunjuk rasa menolak revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaApdesi menggelar demo untuk menuntut revisi undang-undang desa segera disahkan pada sidang Paripurna 6 Februari 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaSetiap hari Ngadenin (63) harus berjalan melalui selokan sempit yang menjadi akses satu-satu jalan ke rumahnya.
Baca SelengkapnyaCaleg PKS ini telah membuat laporan ke polisi terkait pemukulan itu, pada Sabtu (13/1) lalu.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih bersengketa dengan warga yang ingin menetap dan enggan meninggalkan wilayah IKN.
Baca SelengkapnyaPolisi memburu pelaku perusakan gedung DPR saat demo Apdesi.
Baca Selengkapnya