Ini lokasi ikan arapaima dipelihara sebelum dilepasliarkan ke Sungai Brantas
Merdeka.com - Pemilik ikan Arapaima Gigas, HG, warga Desa Trosobo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, hingga kini, Senin (2/7), belum memberikan keterangan resmi terkait pelepasliaran ikan predator tersebut ke sungai Brantas dan pintu rolak 9, Mojokerto.
Namun dari keterangan, ikan-ikan tersebut sudah dipelihara cukup lama dan jumlahnya sangat banyak di kolam yang berlokasi di gudang PT Sumber Mas Karya Kimia, di Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Mojokerto, milik GH.
"Ikan itu sudah dipelihara di sini cukup lama mas, jumlahnya tidak bisa menghitung, pokoknya jumlahnya sangat banyak," kata salah satu penjaga gudang, Senin (2/7).
-
Apa itu kolam ikan? Apa yang dimaksud dengan kolam ikan? Kolam ikan adalah tempat yang dibuat dengan cakupan terbatas berisi air untuk budidaya ikan.
-
Dimana ikan mengerikan itu ditemukan? Ikan yang sangat langka dengan bentuk mengerikan ditemukan terdampar di pesisir pantai selatan Cannon, Negara Bagian Oregon, barat laut Amerika Serikat.
-
Dimana kolam ikan ada di dapur? Bayangkan memasak atau makan sambil menikmati pemandangan ikan-ikan yang berenang di dalam kolam dan aquarium.
-
Dimana ikan laut dalam tinggal? Dilansir dari sumber AZ Animals pada kedalaman laut yang dalam dan gelap, keberadaan ikan yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya menjadi misteri tersendiri.
-
Di mana ikan kakatua hidup? Subfamili Scarinae menyimpan pesona keberagaman dunia bawah laut dengan menyajikan sekitar 80 spesies ikan kakatua yang hidup di habitat terumbu karang.
-
Dimana ikan asap disimpan? Linda mengatur bungkusan ikan dengan rapi di dalam kardus dan menutupnya dengan lakban secara erat agar tidak ada udara yang bisa masuk.
Lokasi kolam pemeliharaan ikan Arapaima Gigas di Gudang yang berada di jalan raya Canggu, Kecamatan Jetis ini berada di bagian belakang. Menurut informasi, kolam tersebut sudah ditutup dan tidak digunakan lagi. Bahkan selain pegawai gudang tersebut, tamu tidak diperkenankan masuk atau melihat kolam tersebut.
"Sekarang sudah tidak dipakai mas, ikan ikan itu sudah dipindahkan. Tidak boleh masuk mas," kata salah seorang penjaga.
Seperti diketahui belasan ekor ikan Arapaima Gigas, berhasil ditangkap warga di sepanjang aliran sungai Brantas Mojokerto dan kawasan pintu Dam Rolak 9. Dari keterangan warga, di kawasan sungai Brantas sudah 16 ekor ikan Arapaima yang berhasil ditangkap warga. Ikan tersebut oleh warga dipotong dan dijual dagingnya. Sedangkan yang masih hidup dijual kepada warga yang hobi memelihara ikan.
Selain di sungai Brantas, Senin (2/7) pagi, warga kembali menangkap dua ikan Arapaima Gigas di sungai Brangkal, yang merupakan anak subagi Brantas, di Kelurahan Sinoman Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Setelah berhasil ditangkap, dua ikan tesebut kemudian dipindah ke saluran sungai di Kelurahan Sinoman.
Ikan tersebut menjadi tontonan warga. Ratusan warga berbondong bondong melihat ikan Arapaima yang sekarang lagi ramai menjadi pembahasan berbagai pihak. "Ikan ini tetap akan kami jual kepada siapapun yang mau beli," ujar Heru Wijayanto, warga yang menangkap ikan tersebut, Senin (2/7).
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan goa di Kabupaten Tuban yang dahulu pernah dipakai persembunyian di zaman Belanda, kini penuh dengan kelelawar.
Baca SelengkapnyaSetelah 5 bulan dirawat dalam kolam krangkeng besi buaya tersebut kemudian dikhawatirkan lepas.
Baca SelengkapnyaMasih ingat dengan Kampung Gajah? Begini kondisinya yang sudah terbengkalai.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaSementara itu, teman Udin sekaligus ojek online, Mumu, menimpali bahwa jumlah ikan yang hanyut mencapai ratusan.
Baca SelengkapnyaDi dalam goa tersebut ada sebuah lorong terlarang yang tak boleh dimasuki siapapun
Baca SelengkapnyaKeberadaan hewan ini terkahir kali diketahui sudah lebih dari 150 tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca Selengkapnya