Ini lukisan 'Legenda Raja Denmark & Babi' di Kediri hebohkan dunia
Merdeka.com - Antusias warga Kota Kediri pada tahun 2006 lalu saat melawan Denmark yang melecehkan Nabi Muhammad lewat kartun, tidak hanya diliput oleh media lokal dan nasional tapi juga internasional terutama media online di kala itu. Itu terjadi setelah warga berhasil melaksanakan lomba menggambar dan mewarnai dengan tema 'Legenda Raja-Raja Denmark dan Babi' yang diselenggarakan Radio Komunitas Radio Pendidikan Keluarga (Radikal FM) Kota Kediri Minggu, 5 November 2006 lalu.
Panitia melanjutkan memamerkan hasil karya pelajar dan masyarakat umum yang menjadi peserta lomba di halaman Gedung Nasional Indonesia (GNI) Kota Kediri.
Media internasional yang menulis gerakan perlawanan warga Kota Kediri yang dimotori Radio Pendidikan Keluarga (Radikal FM) di bawah naungan Yayasaan Lembaga Pemberdayaan Umat Ansorullah (YLPUA ) antara lain, reuters.com, rawstory.com, news.yahoo.com, mtsmondo.com, stamfortoday.co.uk, sparnord.dk, kirkstalltoday.co.uk,politiken.dk, internazionale.it dan juga blog - danmark.wordpress.com
-
Siapa yang menyampaikan penghargaan kepada pemenang lomba di Pasuruan? 'Disini Pemkot Pasuruan mengapresiasi kegiatan ini karena memberikan kesempatan kepada setiap kelurahan untuk kreatif dan inovatif. Dan juga mengapresiasi peran serta masyarakat yang berhasil meningkatkan lingkungan mereka menjadi bersih, hijau, asri dan lestari,' ucap Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam kesempatan sambutannya.
-
Dimana karya seni ini akan dipamerkan? Sotheby's berencana untuk memamerkan karya 'Comedian' sebelum lelang yang dijadwalkan berlangsung di markas besar mereka di New York pada tanggal 20 November mendatang.
-
Dimana lomba 17 Agustus di sekolah? Hari/Tanggal : Rabu/17 Agustus 2022Tempat : Lapangan SMA Negeri 1 Medan
-
Siapa yang ikut lomba 17 Agustus di kantor? Daftar 15 lomba 17 Agustus anti ribet buat pekerja di kantor yang pertama adalah lomba tebak teman kantor.
-
Lomba apa yang menguji kemampuan menggambar? Peserta pria harus menggambar wajah istri mereka di atas kertas. Pemenangnya adalah yang menggambar paling mirip.Lomba ini tidak hanya menguji keterampilan menggambar, tetapi juga seberapa baik peserta mengenal wajah pasangannya.
-
Dimana penganugerahan pemenang lomba di Pasuruan? Penganugerahan pemenang lomba 'The Best Kampung Hebat & Lomba Hias Gapura Tahun 2023' digelar meriah di area Taman Kota Pasuruan.
"Setelah lomba kala itu kita melaksanakan aksi lanjutan memamerkan karya-karya mereka yang peduli terhadap gerakan kita yakni menyadarkan bangsa barat atas tindakan mereka yang keliru. Media nasional dan internasional menulis, dan membawa reaksi bahwa kita bisa melawan dan tidak diam," kata Agus Sunyoto penanggung jawab acara kala itu pada merdeka.com, Jumat (13/3).
Salah satu bentuk kepedulian itu menurut Agus yang kini wakil ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU itu adalah keikutsertaan umat non muslim atas tindakan sekelompok orang Denmark yang mengartunkan Nabi Muhammad.
Dicontohkan Agus kala itu Halim Wiranata adalah siswa SDK Santo Yoseph Malang, salah satu peserta non muslim menyajikan lukisan berjudul 'King Circus of Copenhagen'.
Halim menjadi perhatian para peserta lain dan dewan juri bukan karena dia salah satu peserta non muslim, namun juga karena tangan-tangan cekatan Halim saat menggoreskan pensil dan crayon warna-warni di atas kertas putih berukuran poster begitu indah.
Pada perlombaan tersebut Halim menggambar sosok Raja Denmark berwajah babi sedang menduduki singgasana kerajaan sirkus yang dilengkapi dengan bendera Denmark.
"Saya tahu bendera Denmark ini dari atlas. Layaknya raja-raja di Eropa zaman dulu, maka wajah babi ini saya beri kumis dan jambang," ujar Halim polos, kala itu.
Tak mau kalah dengan sang kakak, Tifania Wiranata siswa SDK Santa Maria Kediri, juga melukis Ratu Denmark dengan judul 'King Of Denmark' yang menggambar Ratu Denmark berwajah babi lengkap dengan atribut-atribut kerajaan.
Namun lukisan pensil dan crayon karya Tifania ini lebih menggelitik karena Ratu Denmark yang digambarnya itu dilengkapi dengan tetek bayi. Botol berisi susu bayi dituangkan pada lubang telinga kiri raja, sementara lubang telinga kanan ditutup dengan biskuit.
"Telinga kanan ini ditutup dengan biskuit, supaya susunya tidak tumpah," ungkapnya lugu. Sementara di bawah singgasana, terdapat seekor katak menjulurkan lidah di ujung jari kaki sang ratu yang menurut pelukisnya digambarkan sebagai ekspresi ejekan.
Beginilah imajinasi yang dikembangkan dua anak non muslim dari sejumlah peserta lomba yang mengikuti gerakan protes kala itu. Yoseph Mujianto orang tua Halim dan Tifania, mengaku tidak memberikan arahan tertentu pada sang anak dalam mengikuti lomba tersebut.
"Sebelumnya kami hanya memberikan gambaran mengenai tema lomba ini, seterusnya imajinasi anak sendiri yang berkembang sehingga menjadikan lukisan seperti tadi," ujarnya.
Demikian pula keikutsertaan Halim dan Tifania, menurut dia, sebagai bentuk keprihatinan seorang warga Indonesia atas pelecehan yang dilakukan sekelompok orang di Denmark terhadap agama tertentu.
"Sebetulnya apa yang diajarkan agama itu tidak ada yang salah. Tapi mengapa masih saja ada orang yang melecehkan simbol-simbol agama tertentu," kata Yoseph.
Sebagai bentuk keprihatinan itu, dia mengajak kedua anaknya untuk memberikan pelajaran kepada pemerintah Denmark agar lebih menghargai pemeluk agama lainnya termasuk simbol-simbol yang disakralkan.
Menurut Agus Sunyoto selain bertujuan menyadarkan bangsa-bangsa yang menghina Islam juga mempunyai tujuan memberikan pendidikan kepada seluruh anak di Indonesia terkait doktrin berpikir masyarakat Eropa.
"Sebetulnya teori Darwin itu mengilmiahkan nenek moyang mereka berupa hewan. Sedang lomba ini sebagai upaya memisualisasikan teori mereka dalam bentuk lukisan, hanya kebetulan kejadiannya di Denmark yang nenek moyangnya berasal dari binatang babi," ujar penulis sejumlah buku sejarah dan sastra itu.
Seperti sebelumnya, menurut laporan BBC, Asosiasi Guru Agama di Denmark ingin memasukkan kartun Nabi Muhammad SAW ke dalam buku teks sekolah. Hal ini kembali membuat umat Islam meradang. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seniman ukir daun ini buat lukisan tokoh-tokoh terkenal dari daun kering, hasil tangannya menakjubkan dan viral.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melukis bersama sekitar empat ribu pelajar di tepi Pantai Pancer Dor, Pacitan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaLukisan karya Denny JA ini menarik perhatian pengunjung Festival Toleransi di Galeri Nasional, pada 2-4 September 2024.
Baca SelengkapnyaKegiatan itu digelar untuk menumbuhkan slogan Rembang sebagai Kota Garam.
Baca SelengkapnyaDekranas juga sangat ketat memfokuskan kepada hasil kerajinan Indonesia yang menggunakan bahan baku lokal.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan memberikan kemudahan bagi izin pameran lukisan impor. Antara lain lukisan impor yang berhasil dilelang dapat langsung diproses.
Baca SelengkapnyaTari Sekar Jempiring tahun ini yang dibawakan oleh sebanyak 1.100 siswa dari perwakilan sekolah di Kota Denpasar ini.
Baca SelengkapnyaGebyar Pendidikan Kota Medan 2023 yang berlangsung pada Minggu (30/7) ini diikuti ribuan pelajar kreatif se-Kota Medan.
Baca SelengkapnyaKarya seni ini diinisiasi oleh Scholas Occurrentes, sebuah organisasi pendidikan internasional yang didirikan oleh Paus Fransiskus.
Baca SelengkapnyaIbas menyampaikan, Museum dan Galeri SBY-ANI merupakan wujud hadiah dari SBY kepada seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPameran seni ini disebut sebagai momen magis ketika seni melampaui hambatan dan berbicara kepada setiap jiwa, terlepas dari latar belakang, hasrat diri.
Baca SelengkapnyaSebanyak 188 lukisan Denny JA dipamerkan di Jakarta.
Baca Selengkapnya