Ini makam terpidana mati Rani di Cianjur
Merdeka.com - Rani Andriani alias Mellisa Aprilia, terpidana mati asal Cianjur, Jawa Barat bakal langsung dimakamkan di samping makam ibunya. Makam ini berada di dalam satu kompleks dengan pemakaman keluarga, Abah Subarma. Makam Rani ini berada di Rt 01/08 Kampung Ciranjang, Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Setelah mengetahui adanya rencana pemakaman yang dilakukan pihak kejaksaan, warga langsung melakukan pembersihan terhadap makam tersebut sejak Sabtu (17/1) sekitar pukul 16.00 WIB.
"Makam sudah digali sejak jam 16.00 sore. Dari kejaksaan informasinya perkiraan pukul 07.00 WIB (jasad Rani) sudah sini," kata Ketua Rt 01 Kampung Ciranjang, Ayi Sudarman (54) ketika ditemui di lokasi, Minggu (18/1).
-
Apa yang dilakukan setelah pemakaman? Kapal Mae Abato berputar mengelilingi lokasi pemakaman jenazah sebanyak tiga kali sambil membunyikan peluit kapal.
-
Kapan pemakaman ini dimulai? Pemakaman ini diperkirakan berasal dari abad ke-6 atau ke-7 Masehi.
-
Bagaimana N dan teman-temannya membuang jenazah DJ? 'Korban digali kembali oleh para pelaku, lalu diangkut menggunakan sepeda motor dan dibuang sekitar 15 kilometer dari lokasi awal, tepatnya di jurang Cisolok dengan kedalaman sekitar 5 meter,' ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku setelah membunuh korban? 'Bahwa modus operandi pelaku melakukan tindak pidana yaitu pelaku mencekik dan menjerat leher korban dengan menggunakan tali sehingga (korban) meninggal dunia dan membuang mayat dalam kardus dan dilempar ke sungai. Hal itu dilakukan setelah pelaku mengambil barang korban berupa HP maupun uang tunai 300 ribu rupiah,' kata Kombes Pol Wira.
-
Kenapa warga sekitar menganggap kuburan itu sebagai pengingat? Warga sekitar mengaku bahwa mereka sudah terbiasa tinggal bersebelahan dengan kuburan. Bahkan mereka mengatakan hal itu bisa menjadi sebuat pengingat akan kematian.
-
Kapan mayat-mayat di kuburan massal itu dibuang? Ini adalah salah satu kuburan lubang terbesar yang pernah digali di Inggris yang menunjukkan mayat-mayat tersebut dibuang di sana lebih dari 800 tahun yang lalu, pada awal abad ke-12.
Saat melakukan penggalian, panjang dan lebar makam yang dipersiapkan dilebihi sekitar hingga 2 meter sesuai lebar peti. Persiapan dilakukan secara mendadak agar prosesi pemakaman berlangsung sesuai permintaan keluarga.
"Persiapan selesai, sebelum digali kapolres, kades nengok ke sini, barangkali ada jenazah yang informasinya bakal ke sini," ungkapnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus dugaan perusakan makam itu diselidiki kepolisian setempat.
Baca SelengkapnyaPolisi tengah memburu pelaku pembongkaran makam remaja putri tersebut
Baca SelengkapnyaHal ini pun dibenarkan oleh Kanit Pidum Satreskrim Polres Mojokerto Iptu Bambang Sunandar. Ia menyebut keluarga korban sudah memastikannya di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPolisi memutilasi korban ke dalam beberapa bagian.
Baca SelengkapnyaMasalah ekonomi diduga menjadi tekanan hingga menyebabkan TR mengalami perubahan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaSederet bukti dan keterangan telah disiapkan Polda Jawa Barat untuk proses pelimpahan berkas tersangka Pegi Setiawan
Baca SelengkapnyaPetugas menyisir sekitar lokasi hingga akhirnya bertemu dengan keluarga korban di Rumah Sakit Polri.
Baca SelengkapnyaKeberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.
Baca Selengkapnya