Ini motif pembunuhan sadis sopir GoCar di Palembang
Merdeka.com - Teka-teki motif pembunuhan driver GoCar, Edward Limba alias Ewa (35) mulai terkuak setelah tertangkapnya tiga dari empat pelaku. Dugaan kuat, para pelaku menghabisi nyawa Edward karena bermotif perampokan murni.
Informasi dihimpun, otak perampokan adalah tersangka AR yang menginisiasi tiga rekannya untuk berbuat tindak kejahatan. Bahkan, dia telah merencanakan aksi sadis itu sejak beberapa bulan lalu.
Kemudian, AR mengesekusi rencana itu dengan menghubungi tersangka AL dan IW (DPO) pada tiga hari sebelum kejadian. Mereka pun sepakat target perampokan adalah pengemudi taksi online.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? “Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung,“ kata Baaghastian.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Kenapa pelaku melakukan pembunuhan? Adapun, keterangan MAS, saat itu ayahnya sedang tidur bersama ibunya.Kemudian, MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Samarkan identitas saat memesan
Agar tidak bisa dilacak, para pelaku menyamarkan nama asli di aplikasi ketika memesan pengemudi taksi online.
Saat eksekusi, salah satu pelaku memesan GoCar menggunakan nama samaran Rohman untuk dijemput di depan Hotel Daira, Jalan Jenderal Sudirman, Palembang. Dalam aplikasi itu, pemesan meminta diantarkan ke kawasan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang.
Ternyata, para pelaku telah membawa senjata tajam untuk menghabisi korban, seperti golok, pisau, samurai, dan kawat besi. Begitu tiba di tempat yang sepi di kawasan Talang Kelapa, pelaku melancarkan aksinya.
Leher korban dijerat menggunakan kawat besi. Lalu, pelaku lain menusuk pinggang dari belakang. Korban pun tewas.
Setelah itu, salah satu pelaku mengambil alih kemudi mobil dan membuang jasad korban di tempat penemuan mayat di perkebunan karet Jalan Peternakan BPTU-HPT, Desa Lalang, Kecamatan Sembawa, Banyuasin, Sumatera Selatan.
Para pelaku kemudian membawa kabur mobil korban ke rumah pelaku UC di Banyuasin. Di sana, mereka membersihkan dalam mobil yang dipenuhi darah korban dan lumpur.
Merasa belum aman, para pelaku berangkat ke lokasi penemuan mobil di Jalan Kolonel Dani Effendi, Kelurahan Talang Betutu, Kecamatan Sukarami, Palembang. Mereka bermaksud menyembunyikan mobil itu untuk menghilangkan jejak sementara dan akan diambil kembali jika sudah kondusif.
Mereka pun pulang ke rumah masing-masing dengan hasil rampokan berupa tiga unit handphone dan uang.
Setelah buron sepekan, tiga dari empat terduga pembunuh driver GoCar, Edward Limba alias Ewa (35) akhirnya tertangkap. Lantaran melawan, ketiga pelaku dilumpuhkan petugas dengan timah panas di bagian kaki.
Ketiga pelaku adalah berinisial AL, AR, dan UC. Mereka diringkus di tempat persembunyian di kawasan Gandus, Palembang, Minggu (27/8). Polisi masih memburu satu pelaku lain berinisial IW dan telah surat daftar pencarian orang (DPO).
Sebelumnya, driver GO-CAR Edward Limba alias Ewa (35) ditemukan tewas mengenaskan di kebun karet, Jalan Peternakan BPTU-HPT, Banyuasin, Senin (21/8) malam. Banyak luka di sekujur tubuh, bahkan lehernya terjerat. Diduga kuat Ewa korban pembunuhan.
Suami dari Rosalina (34) tersebut diketahui baru sehari bekerja sebagai sopir taksi online. Sebelumnya dia bekerja sebagai marketing obat di perusahaan farmasi selama 15 tahun.
Kejadian tragis ini bermula saat korban mengantar penumpang dari Jalan Sudirman menuju Sembawa, Banyuasin, Senin sore. Namun hingga malam hari, korban tak ada kabar bahkan nomor HP tak aktif.
Rekan Ewa, Rini (25) bersama sejumlah orang keliling Palembang mencari keberadaan korban. Hasilnya nihil. Hingga pagi harinya Rini bersama keluarga Rosalina mendapat kabar bahwa korban ditemukan sudah meninggal dunia.
Jenazahnya ditemukan warga Desa Lalang, Sembawa tergeletak kebun karet. Sementara mobil ditemukan di kawasan Talang Betutu, Palembang.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku sehari-hari berprofesi sebagai petugas keamanan telah diamankan kepolisian.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaPelaku tak tahan emosi karena kesal dinasihati dan direndahkan
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan tim gabungan Jatanras Polda Sumatera Selatan dan Satreskrim Polrestabes Palembang, Jumat (28/6).
Baca SelengkapnyaKomplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaWakapolres Bogor Kompol Adhimas Sriyono Putra menjelaskan, masing-masing pelau berinisial S, AJ dan IR.
Baca SelengkapnyaSeorang pria meracuni sopir taksi online hingga tewas. Dia melakukan kejahatan itu untuk menguasai mobil korban demi mendapatkan biaya kuliah anaknya.
Baca SelengkapnyaDalam pembunuhan, tersangka mengajak adik iparnya, KL, dan temannya P.
Baca SelengkapnyaDugaan jumlah pelaku empat orang itu diungkapkan anak korban yang ada di lokasi saat peristiwa penembakan tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku sedang pusing mencari uang untuk membiaya kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menebar teror menggunakan airsoft gun.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca Selengkapnya