Ini Motif Pemuda di Luwu Aniaya Tokoh Masyarakat Hingga Meninggal di Masjid
Merdeka.com - Kepolisian Resor Luwu mengungkap motif pemuda berinisial AP (21) yang menganiaya seorang tokoh masyarakat Kelurahan Senga, Kecamatan Belopa bernama M Yusuf (71) hingga meninggal dunia. Diduga AP tega menganiaya M Yusuf karena tak terima ditegur.
Kepala Polres Luwu, Ajun Komisaris Besar Fajar Dani Susanto mengatakan kejadian penganiayaan dilakukan AP terhadap M Yusuf diduga akibat ketersinggungan. Ia menjelaskan pelaku hendak pulang ke rumahnya mengendarai motor dan hampir menyerempet korban yang akan berangkat ke masjid untuk salat Subuh.
"Korban menegur pelaku, karena hampir keserempet. Diduga di situlah yang membuat pelaku tersinggung dan menganiaya korban," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (1/1).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana polisi mengancam pemobil tersebut? Dia bahkan mengatakan jika memang si pemobil tak mau memberi sesuai yang dia minta maka SIM nya bakal ditahan dan ditilang.
-
Bagaimana cara pelaku masuk ke rumah? Mereka akan beraksi setelah diberi kode oleh pelaku yang pura-pura bertamu. Pelaku masuk ke dalam rumah melalui pintu samping yang tidak dikunci dan langsung membungkam mulut dan menutup mata RS menggunakan lakban.
-
Apa yang diminta oleh polisi kepada pemobil tersebut? Dalam video yang direkam dari arah kursi penumpang belakang itu, nampak dan terdengar pak polisi meminta Rp150 ribu kepada pemobil.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
Fajar membenarkan terkait video beredar di media sosial menunjukkan seorang pemuda memukul pria di depan sebuah masjid. Ia menyebut video tersebut merupakan kejadian AP yang menganiaya M Yusuf.
"Iya itu pelaku dan korban. Itu (video) sudah masuk dalam kejadian," ungkapnya.
Fajar juga meluruskan korban bukan imam masjid, tetapi tokoh masyarakat. Ia mengaku saksi yang menemukan korban pertama kali adalah imam Masjid Nurul Ikhwan bernama Sudirman.
"Jadi gini, beliau itu tokoh masyarakat dan merupakan orang tua yang dituakan di kampung. Terus yang menemukan pertama kali ini adalah imam masjid," ucapnya.
Kronologi Penganiayaan
Diberitakan sebelumnya, Imam Masjid Nurul Ikhwan, Kelurahan Senga, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu, M Yusuf (71) ditemukan bersimbah darah. Kepolisian Resor Luwu pun telah menangkap pelaku penganiayaan terhadap M Yusuf.
Fajar membenarkan terkait tewasnya imam Masjid Nurul Ikhwan bernama M Yusuf. Korban tewas usai dianiaya seorang pemuda berinisial AP (21).
"Pelaku penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal sudah kami tangkap," ujarnya kepada wartawan, Jumat (31/12).
Fajar menjelaskan kronologi saat seorang jemaah yang hendak masuk ke masjid untuk salat Subuh mendengar suara rintihan kesakitan. Jemaah tersebut akhirnya melihat tubuh korban yang terbaring dan bersimbah darah akibat luka dibagian kepala.
"Kejadiannya diperkirakan Jumat dini hari, pukul 04.30 Wita. Saksi yang merupakan jemaah melihat korban terbaring di teras masjid dalam keadaan bersimbah darah," tuturnya.
Fajar menambahkan, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Hikmah untuk mendapat pertolongan. Tetapi, nyawa korban tidak tertolong akibat luka parah yang dialaminya.
"Korban tidak dapat diselamatkan oleh pihak RS Hikmah sehingga dinyatakan meninggal dunia sekira pukul 06.10 Wita. Untuk motif masih belum, karena masih pemeriksaan terhadap pelaku," ucapnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Antara keluarga pelaku dan korban masih ada hubungan kekerabatan.
Baca SelengkapnyaS mengakui panik usai menabrak korban. Saat itu pelaku gugup sehingga tidak membantu korban yang ditabraknya.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut ditangani Kanit Laka Polresta Padang. Pelaku sedang diperiksa Polresta Padang.
Baca SelengkapnyaPelaku membunuh korban karena sakit hati saat mendekati cucu korban.
Baca SelengkapnyaPelaku utama hanya satu inisial AS (22) dan saat ini sudah diamankan.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21) warga Jepara ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Kelud Raya Semarang, Selasa (17/9) pukul 03.00 wib.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku memukul dan mengancam menggunakan badik tersebut viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPeristiwa penganiayaan dan pengeroyokan bermula ketika korban APS dan AP sedang duduk-duduk di area masjid.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SD tewas tertimpa tembok roboh saat sedang berwudu di Masjid Raya Lubuk Minturun.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini pihak kepolisian masih mendalami kronologi kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaSetelah selesai, sekitar pukul 04.00 korban berencana kembali ke tempatnya bekerja.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial MH (13) yang merupakan pelajar SMP telah diamankan Polresta Padang.
Baca Selengkapnya