Ini nama 6 terduga teroris yang ditangkap di Malang
Merdeka.com - Tim Densus 88 menangkap terduga teroris di Malang, Jawa Timur, Jumat (19/2). Penangkapan berlangsung dramatis lantaran berusaha melarikan diri saat digerebek. Saat itu mereka tengah menggelar sebuah rapat, tapi begitu sadar digerebeg langsung lari
dengan sebuah mobil.
Kini para terduga teroris tersebut dikirim ke Jakarta untuk proses hukum lebih lanjut. Berikut daftar nama terduga teroris yang ditangkap di Malang:
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Siapa yang diduga ditangkap paksa? Ketua Kelompok Tani Kampung Susun Bayam (KSB) Furqan diduga ditangkap paksa Polres Jakarta Utara jelang buka puasa pada Selasa, 2 April 2024.
1. Badrodin alias Badri alias Nazarudin Muhtar (43) alias Abu Gar, kelahiran Cilacap tercata sebagai warga Jalan Stain RT 01 RW 17, Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Ambon.
Badrodin menempati rumah di Jalan Kamboja, Perumahan Greenhills Residence Blok I Nomor 43, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Dia dikenal sebagai seorang pengusaha.
Di rumah Badrodin diduga ditemukan sejumlah bahan peledak dan bahan berbahaya. Polisi sendiri sengaja tidak membeberkan alat bukti sebagaimana hasil menggeledahan rumah terduga teroris yang lain.
2. Ahmad Ridho Widjaya (40) alias Ridho, warga Perumahan Griya Permai Alam RT 7 RW 11, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Ridho sehari-hari sebagai penjual gado-gado di pasar Karangploso.
Ridho pernah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun kemudian memilih mengundurkan diri. Pengunduran dirinya diduga lantaran indisipliner dan alasan ideologis, menolak gaji dari pemerintah.
3. Romelan alias Muhammad Romly (44), beralamat di Jl Margojoyo Gang 2 RT 01 RW 02, Kelurahan Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Romly tercatat pernah mendeklarasikan Asharul Khilafah yang mendukung ISIS di Malang, namun acaranya dibubarkan karena tidak berizin. Romly sehari-hari sebagai pengusaha.
4. Rudi Hadianto (37) tercatat sebagai warga Perum Permata Regency I Blok SA-11A Jalan Raya Kagrengan, Desa Ngijo Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Rudi mengontrak rumah di wilayah di RT 01 RW 04 Dusun Kedawung, Desa Ngijo, Kabupaten Malang. Keseharian Rudi tidak banyak diketahui, begitu juga perannya dalam kolompok mereka.
5. Handoko (30) warga Poncokusumo, Kabupaten Malang. Dia sehari-hari sebagai tukang sapu Badrodin. Namun tidak banyak diketahui tetang keterlibatannya.
6. Aidin Suryana alias Aji alias Abu Zulyan tercatat sebagai warga Jalan Rawamukia RT 03 RW 01, Kelurahan Mustika Jaya, Bekasi, Jawa Barat. Aidin tinggal di rumah kos Jalan Margo Basuki Gang II, Dusun Jetis, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Malang.
Aidin tercatat sebagai tahanan kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Polres Malang di 34 TKP. Sebanyak 20 TKP di wilayah Kota Malang.
Aidin diduga sebagai personel fa'i, yakni istilah pencarian pendanaan dengan menghalalkan cara. Diduga aksi curanmor tersebut digunakan untuk pendanaan aksi terorisme.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ramadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaDelapan orang narapidana kasus terorisme dipindahkan dari Rutan Cikeas Jawa Barat ke tiga lapas yang tersebar di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, mengatakan ada tiga orang penghuni rumah yang diamankan dan diperiksa karena dugaan terorisme
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap sebanyak tujuh orang terduga pelaku teroris yang mencoba melakukan aksi provokasi selama kedatangan Paus Fransiskus
Baca SelengkapnyaKe-23 napi terorisme itu,akan menjalani sisa masa tahanan di lapas berbeda di Jatim
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.
Baca Selengkapnya