Ini pembelaan penerbit buku WHY Puberty soal cinta sesama jenis
Merdeka.com - General Manager Elex Media, Ari Subagijo menjelaskan maksud dan tujuan diterbitkannya buku WHY Puberty mengisahkan tentang cinta sesama jenis. Menurut dia, buku ini membantu para orang tua untuk menjawab pertanyaan anak-anak tentang cinta sesama jenis yang dinilai sering membuat orang tua bingung.
Dia menjelaskan, buku ini diadopsi dari komik asal Korea dan sudah melewati proses editorial. Buku ini berkonsep untuk membantu orang tua saat mengajari para anak yang mengalami massa pubertas.
"Buku WHY series ini memang kita lihat konsepnya bagus, sangat memudahkan orang tua membaca bersama anak-anaknya. Apa ini? beranjak dari kesulitan orang tua dan remaja yang mereka mengalami perubahan puber. Banyak orang tua merasa kesulitan pertanyaan anak-anak ini," ujar Ari saat bertemu dengan Ketua Yayasan Selamatkan Anak Bangsa, Fahira Idris di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta, Kamis (7/8).
-
LGBTQ adalah apa? LGBTQ adalah singkatan dari Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer. Ini merupakan komunitas yang merujuk pada jenis identitas seksual lain selain heteroseksual.
-
Siapa yang termasuk dalam LGBTQ? Ini merupakan komunitas yang merujuk pada jenis identitas seksual lain selain heteroseksual.
-
Siapa yang bisa dianggap menyinggung? Apa yang dianggap 'bahasa yang tidak pantas' oleh seorang kolega bisa jadi tampak tidak berbahaya bagi kolega lain, kata Brandon Smith, seorang terapis dan pelatih karier yang dikenal sebagai The Workplace Therapist.
-
Bagaimana cara memahami LGBTQ? Penting bagi masyarakat untuk mnegedukasi diri sendiri terkait isu LGBTQ yang ada di masyarakat.
-
Siapa yang menjadi korban diskriminasi? Contohnya, seperti diskriminasi yang ditujukan kepada orang keturunan etnis Tionghoa di Indonesia.
-
Mengapa LGBTQ perlu dipahami? Dengan pemahaman ini, diharapkan setiap masyarakat bisa bijak dalam bersikap terhadap kelompok LGBTQ.
Dia mengungkapkan, buku ini dibuat juga berdasarkan pertanyaan-pertanyaan anak seusianya. Karena itu, dia yakin buku ini bisa sangat membantu para orang tua, termasuk pertanyaan soal cinta sesama jenis yang terjadi di lingkungan anak.
"Ada anak wanita yang pegangan tangan bareng diledekin temen-temennnya wei lesbi itu terjadi, anak saya tanya kok gitu pak? Kemudian pertanyaan kedua ketika mereka begitu (lesbi/homo) apa sakit jiwa? Apa aids itu homo atau homo itu AIDS? Itu pertanyaan, beberapa orang tua tidak mudah menjawab dan menjelaskan ini, menurut kami buku ini baik," jelas dia.
Dia juga keberatan jika buku ini disebut provokatif dan propaganda dan dilihat hanya pada bagian cinta sesama jenis saja. Karena, kata dia, jika buku ini dibaca menyeluruh, maka akan saling berkaitan dan tidaknya bicara tentang cinta sesama jenis saja.
"Pada saat ini ditampilkan di Twitter, satu frame dengan frame halaman 147. Ketika kita menangkap dua frame ini saja, saya khawatir akan jadi salah persepsi, karena ini menjawab pertanyaan anak di gambar sebelumnya," tutur dia.
"Di sini diceritakan ada artis transgender, pertanyaannya kalau transgender pasti homo, kemudian orang tua menjelaskan, transgender dua hal berbeda, karena ketidakcocokan antara fisik dan jiwanya itu diceritakan," imbuhnya.
Sebelumnya aktivis Fahira Idris mendatangi penerbit Elex Media. Dia menilai buku ini meresahkan dan meminta penerbit menariknya dari peredaran. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kritik yang dilontarkan remaja di Jambi kepada pemangku kebijakan justru berbuah serangan digital, hinaan, hingga ancaman.
Baca SelengkapnyaFikri mengatakan bahwa semangat dan amanat pendidikan nasional adalah menjunjung budi pekerti yang luhur.
Baca SelengkapnyaNovember lalu, publik dikejutkan dengan pengakuan kontroversial Billie Eilish tentang ketertarikannya pada perempuan.
Baca SelengkapnyaPolisi hanya akan mengusut sesuai dengan laporan ke pihaknya.
Baca SelengkapnyaKonten yang dimaksud menjadi buntut pelaporan ini, saat sebuah video merekam Oklin yang memakan es krim dengan cara tak wajar.
Baca SelengkapnyaRencana diadakannya pertemuan komunitas LGBT se-ASEAN di Jakarta pada bulan Juli ini menimbulkan polemik dari berbagai pihak, tak terkecuali MUI.
Baca SelengkapnyaInformasi itu pun kemudian dia unggah ke dalam media sosial pribadinya yang memperlihatkan Isa Zega yang mengenakan hijab berwarna abu-abu
Baca SelengkapnyaPemeriksaan Oklin Fia berlangsung sejak pukul 10.00 WIB.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif pelaku melakukan penistaan terhadap Alquran.
Baca SelengkapnyaDesakan agar menangkap Isa Zega pun kian masif di media sosial.
Baca SelengkapnyaKetua nonaktif BEM UI Melki Sedek Huang yang dituduh melakukan kekerasan seksual kini diserang dengan isu penyuka sesama jenis.
Baca SelengkapnyaOklin Fia dianggap melakukan pelanggaran kesusilaan dan penodaan agama.
Baca Selengkapnya