Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini pembelaan Wapres JK, keluarga masuk daftar offshore leak

Ini pembelaan Wapres JK, keluarga masuk daftar offshore leak wapres jk buka dialog tingkat tinggi. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Dalam dokumen Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICJI) terdapat 2.961 orang Indonesia yang berkaitan dengan sejumlah perusahaan offshore. Keluarga Wakil Presiden Jusuf Kalla masuk dalam skandal penggelapan pajak yakni Solihin Kalla (anak), Ahmad Kalla (adik) Aksa Mahmud (adik ipar) dan Erwin Aksa (keponakan).

Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa nama keluarganya yang masuk dalam dokumen Konsorium Jurnalis Investigasi Internasional sudah membayar pajak dengan benar. Pada tahun 2000 lalu, mereka mencari modal kerja di luar negeri karena di dalam negeri sulit.

"Wah itu, ya biasa itu. Itu begini ada dua macam, itu orang ingin berbisnis atau upaya mencari dana dari luar masuk ke dalam, kemudian ada juga yang keluarkan. Kalau keluarga saya ini umumnya, khususnya itu awal tahun 2000-an, tahun 2001-2002 itu pada saat ekonomi kita sulit mereka perusahaan-perusahaan itu mencari dana modal kerja dari luar karena dalam negeri sulit. Kemudian ada juga ingin mengeskpor ke luar negeri susah pakai bank dalam negeri, pakai bank luar negeri, perusahaan luar negeri, itu saja," kata Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (12/4).

"Sama sekali tidak (motivasi khusus) dan semua saya suruh cek pajaknya. Semua jelas pajaknya," imbuh dia.

JK pun mengklaim keluarganya tak terkait dalam penggelapan pajak. "Tidak semua salah, tentu ada juga tetapi seperti juga ditulis peringatannya oleh internasional jurnalis itu bahwa ini belum tentu semua ini pelanggar hukum. Kan jelas itu pengertiannya, ini tidak semua melanggar hukum. Khususnya, umumnya orang pada awal-awal 2000-an itu mencari alternatif, itu upaya karena kita baru keluar dari krisis, mencari upaya kesempatan di luar dengan karena itu waktu itu memakai perusahaan vikal di luar supaya waktu itukan perusahaan dalam negeri banyak yang di-blacklist banyak yang tidak bisa memenuhi syarat karena ada masalah-masalah karena itu pakai dari luar. Jadi, justru itu upaya penyelamatan setelah krisis," kata dia.

Oleh sebab itu, JK meminta nama yang terdapat di Panama Papers dan Konsorium Jurnalis Investigasi Internasional tak boleh dibesar-besarkan.

"Silakan karena itu boleh dipanggil pajak, silakan untuk buktikan dengan pajak karena ini banyak diantara teman-teman itu, itu 20 tahun lalu, ada 10 tahun lalu. Itu pada saat itu justru penyelamatan perusahaan-perusahaan indonesia, banyak terjadi karena kesulitan. Seperti kasus adik saya, saya tanya apa kau bikin? Wah itu lupa dia, cuma waktu itu dia ingin tender ke luar negeri, perusahaan indonesia tidak bisa menukar letter of credit maka agar dapat diterima di luar negeri pakai perusahaan dari luar untuk tender di luar negeri. Kebetulan tidak dapat tetapi setelah itu dibubarin perusahaan itu," tandasnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Jokowi & Keluarga Dilaporkan ke KPK, Anak Buah KSP Moeldoko Tegas Ingatkan Pelapor
VIDEO: Jokowi & Keluarga Dilaporkan ke KPK, Anak Buah KSP Moeldoko Tegas Ingatkan Pelapor

Laporan dilayangkan usai putusan MK yang mengabulkan gugatan batas usia capres-cawapres.

Baca Selengkapnya
Nawawi Pomolango Pastikan Tak Perlakukan Khusus Kaesang soal Jet Pribadi: Semua Orang Sama di Hadapan KPK
Nawawi Pomolango Pastikan Tak Perlakukan Khusus Kaesang soal Jet Pribadi: Semua Orang Sama di Hadapan KPK

Nawawi menyatakan sudah memerintahkan Direktorat Gratifikasi dan Direktorat Pengaduan Laporan Masyarakat menangai kasus Kaesang tersebut.

Baca Selengkapnya
KPK Punya Alasan Kuat Panggil Kaesang Sebagai Keluarga Penyelenggara Negara
KPK Punya Alasan Kuat Panggil Kaesang Sebagai Keluarga Penyelenggara Negara

Meski Kaesang bukan penyelenggara negara, namun KPK memiliki alasan kuat memanggil Kaesang.

Baca Selengkapnya
KPK soal Laporan Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang: Bila Alat Bukti Lengkap, Ditindaklanjuti
KPK soal Laporan Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang: Bila Alat Bukti Lengkap, Ditindaklanjuti

Tessa menegaskan, semua laporan yang diterima KPK akan diperlakukan sama dan pasti akan ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya
Dilaporkan ke KPK atas Dugaan Nepotisme, Begini Reaksi Jokowi
Dilaporkan ke KPK atas Dugaan Nepotisme, Begini Reaksi Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan tindak nepotisme.

Baca Selengkapnya
Ganjar Dilaporkan ke KPK, JK Ungkit Penahanan Mantan Direktur PT Bukaka Sofiah Balfas
Ganjar Dilaporkan ke KPK, JK Ungkit Penahanan Mantan Direktur PT Bukaka Sofiah Balfas

JK menyebut laporan tersebut bisa terkait kepentingan politik.

Baca Selengkapnya
KPK Beri Waktu 30 Hari Buat Kaesang Jelaskan Isu Pemakaian Jet Pribadi
KPK Beri Waktu 30 Hari Buat Kaesang Jelaskan Isu Pemakaian Jet Pribadi

KPK masih menelaah laporan terhadap Kaesang dan Erina apakah layak untuk dilanjutkan ke proses penyelidikan atau tidak.

Baca Selengkapnya
KSP Soal Keluarga Jokowi Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Nepotisme: Hati-hati Asumsi Tanpa Bukti
KSP Soal Keluarga Jokowi Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Nepotisme: Hati-hati Asumsi Tanpa Bukti

Laporan dilayangkan Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Erick Samuel kepada Pimpinan KPK pada Senin (23/10).

Baca Selengkapnya
Jokowi Buka Suara soal Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang
Jokowi Buka Suara soal Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang

Jokowi menegaskan, semua warga negara sama di mata hukum, termasuk Kaesang.

Baca Selengkapnya
Dalih KPK Akui Hati-Hati Usut Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang
Dalih KPK Akui Hati-Hati Usut Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang

KPK telah memberikan waktu untuk Kaesang bisa mengklarifikasi dalam batas waktu maksimal 30 hari.

Baca Selengkapnya
Kasus Kaesang soal Jet Pribadi Kini Ditangani PLPM, Ini Bedanya dengan Direktorat Gratifikasi
Kasus Kaesang soal Jet Pribadi Kini Ditangani PLPM, Ini Bedanya dengan Direktorat Gratifikasi

Penanganan klarifikasi fasilitas mewah jet pribadi anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendadak berubah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: KPK Tegas Minta Kaesang Anak Jokowi Tunjukkan Bukti Pembayaran Jet Pribadi
VIDEO: KPK Tegas Minta Kaesang Anak Jokowi Tunjukkan Bukti Pembayaran Jet Pribadi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespons soal video viral Kaesang Pangarep bersama sang istri Erina Gudono meenggunakan jet pribadi

Baca Selengkapnya