Ini pemicu polisi di Medan ngamuk dan aniaya operator warnet

Merdeka.com - Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto menyesalkan pemukulan yang dilakukan seorang anggota polisi terhadap operator warnet di Jalan Raya Menteng, Medan. Dia bahkan memohon maaf kepada korban dan keluarganya.

"Saya menyampaikan permohonan maaf kepada korban dan keluarga korban," kata Mardiaz kepada wartawan di Mapolresta Medan, Jumat (5/8).

Dia mengakui terjadinya tindak kekerasan itu. Dijelaskannya, saat kejadian, Rabu (3/8) pagi, Aiptu JSM tengah melakukan pengaturan lalu lintas di Simpang Swadaya, Jalan Raya Menteng.

"Saat itu dia melihat anak sekolah main game di dalam warnet Bloody, padahal masih jam sekolah," sambung Mardiaz.

Aiptu JSM memang masuk ke dalam warnet. Anak sekolah yang ada di sana dinasihati dan diberi imbauan, begitu juga dengan MS (17) yang menjaga warnet itu.

"Namun sang penjaga warnet mengacuhkan sehingga terjadi hal yang kita sesalkan itu," ucap Mardiaz.

Menurutnya, pemukulan itu terjadi spontan. "Tapi apapun ceritanya, dia (Aiptu JSM) salah," ucapnya.

Dia memastikan Aiptu JSM tetap akan diproses. Kalaupun kasusnya berakhir damai, dia tetap akan kena sanksi. "Kan ada sanksi disiplin," sebut Mardiaz.

Seperti diberitakan, Aiptu JSM terekam kamera pengintai melakukan penganiayaan terhadap operator warung internet (warnet). Tak hanya memukul, petugas tersebut juga menendang. Sedangkan rekannya hanya melihat dan sesekali mencoba melerai.

Kejadian itu terekam dalam video berdurasi 2 menit 22 detik, yang diunggah oleh Muhammad Prasetyo Wibowo sekaligus pemilik warnet Bloody di Jl Menteng Raya, Medan, tersebut ke media sosial, Kamis (4/8). Dia menyesalkan tindakan aparat yang main hakim sendiri terhadap anak buahnya.