Ini pengakuan eks anggota aliran AKI soal ajaran sesat
Merdeka.com - Setelah ramai diberitakan soal aliran Amanat Keagungan Ilahi (AKI), seorang anggota bernama Dedi akhirnya muncul dan angkat bicara. Pria yang sehari-hari berbisnis jual beli kendaraan ini mengaku bahwa dirinya sudah keluar sebagai anggota AKI dan kembali ke ajaran akidah Islam. Sebagai bukti, Dedy membuat surat pernyataan yang disaksikan oleh Camat Sukmajaya Dadang Wihana, Kapolsek Sukmajaya, AKP Supriyadi dan para tokoh agama serta ulama setempat.
Dedy menegaskan bahwa aliran AKI tidak menyimpang. Tidak ada larangan untuk menjalankan salat atau puasa. Kalimat syahadat pun tetap sama dan tidak diselewengkan.
"Saya pun juga bukan guru tapi hanya anggota saja dan nggak aktif juga," kata Dedy, di Kantor Kelurahan Tirtajaya, Rabu (18/5).
-
Apa hukum puasa Ramadhan? Hukum puasa Ramadhan bagi umat Islam yaitu wajib. Terutama bagi umat Islam yang sudah memenuhi beberapa persyaratan. Seperti:Suci Berakal sehatSudah baligh atau pubertasSehat jasmani dan rohani
-
Bagaimana cara mengamalkan syahadatain? Makna syahadatain harus diamalkan setiap muslim. Tidak hanya diucapkan saja, namun juga diyakini.
-
Apa makna syahadatain? 'Asyhadu an laa ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah' Dari arti kalimat tersebut dapat dipahami bahwa makna syahadatain adalah sebuah kesaksian dan pengakuan bahwa Allah merupakan satu-satunya Tuhan yang wajib disembah, dan Nabi Muhammad merupakan utusan atau rasul Allah.
-
Apa yang aman dikonsumsi saat puasa? Teh dan kopi tetap bisa diminum secara aman di bulan Ramadan, hanya saja perhatikan frekuensi konsumsinya.
-
Apa saja rukun puasa? Rukun adalah sesuatu yang harus dikerjakan, dan bila ditinggalkan salah satunya maka ibadahnya tidak sah. Adapun rukun puasa terdiri dari dua, yakni: 1. Niat 2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa
Dia mengaku pertama kali mengenal AKI dari seorang guru bernama H Nasir yang tinggal di Sawangan. Dedy mendapatkan bacaan untuk diamalkan.
"Dia yang ngajarin saya, di sana saya menemukan ketenangan," ungkapnya.
Dirinya juga membantah mempunyai hubungan dengan Epi, warga kelurahan Jatimulya, Sukmajaya. Epi adalah istri dari Rohim yang pertama kali melaporkan adanya kejanggalan ajaran yang dilakukan Dedy kepada Ketua RT 2 RW 3, Jatimulya, Dayat.
"Saya kenal Epi itu karena Epi curhat ke saya, dia konsultasi jika dia punya masalah dalam rumah tangganya dengan Rohim. Saya selalu menyarankan Epi agar kembali ke suaminya," ceritanya.
Dia juga membantah melakukan ritual-ritual tertutup dengan Epi atau anggota lain. Dirinya menambahkan selain konseling, Epi juga diajarkan untuk berdzikir.
"Intinya bikin hati tenang, nggak ada ritual lain atau saya ritual dengan wanita-wanita muda di dalam kamar," tambahnya.
Sementara itu, Epi mengatakan, masalah antara dirinya dengan suaminya Rohim adalah cemburu dengan Dedy.
"Sebelum saya kenal dengan Pak Dedy, saya memang sudah punya masalah dengan suami. Saya nggak tahu deh kalau nggak ketemu Pak Dedy, bisa jadi wanita jalanan kayaknya karena saya stres banget," tuturnya.
Epi sering curhat dengan Dedy baik masalah rumah tangga dan pekerjaan. Karena sudah merasa dekat, Epi menganggap Dedy sebagai anggota keluarga.
"Dia itu saudara saya, keluarga bahkan juga pacar saya. Dia sms saya bilang 'Cinta lagi ngapain?' Itu hal biasa bagi saya. Mungkin suami saya cemburu karena melihat SMS saya," kata Epi.
Epi membantah telah melakukan hubungan intim dengan Dedy untuk memenuhi ritual ajaran tersebut. "Saya nggak tidur dengan pak Dedy. Saya itu suka konsultasi dengan dia, setelah cerita perasaan saya tenang. Setelah saya ikut ajaran ini saya merasa damai, emosi terjaga. Kalau penampilan saya yang seksi dan merokok ya memang saya seksi kalau di rumah. Kemudian tentang penerangan minim di rumah saya itu hak saya. Pak Dedy juga nggak pernah ngaku sebagai Tuhan," jelasnya.
Kapolsek Sukmajaya, AKP Supriyadi mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemantauan sejak adanya kabar aliran ini. Setelah dilakukan penyelidikan, aliran itu tidak ada di wilayah Sukmajaya.
"Aliran AKI sudah tidak ada di Sukmajaya," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gus Yahya menilai, salam sejahtera yang sering digunakan dalam berbagai tradisi keagamaan tidak selalu dianggap sebagai bagian dari ibadah formal.
Baca SelengkapnyaMantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI
Baca SelengkapnyaJemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih "Sudah Telepon Allah", Begini Reaksi PBNU
Baca Selengkapnya