Ini pengakuan sadis Agustai, satpam yang tega bunuh Angeline
Merdeka.com - Polisi menetapkan Agustai sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Angeline. Agus juga mengubur jasad bocah 8 tahun di rumah majikannya, Margareta, di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Denpasar.
Hingga malam, polisi masih memeriksa 7 saksi lainnya termasuk Margareta dan dua anak kandungnya. Namun baru Agus yang dijadikan tersangka sementara 7 saksi lainnya masih diperiksa sebagai saksi dalam kasus pembunuhan sadis itu.
Dalam pemeriksaan, Margareta mengaku tidak tahu soal bagaimana kematian anak angkatnya itu. Bahkan dia membantah kalau melakukan tindak kekerasan terhadap Angeline.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Dimana kerangka gadis itu ditemukan? Arkeolog menemukan kerangka seorang gadis berusia 15 tahun yang dikubur secara tidak lazim pada tahun 680-880 di desa Conington, Cambridgeshire, Inggris.
-
Kenapa wanita itu dimakamkan tanpa benda? 'Fakta bahwa dia tidak memiliki apa-apa adalah hal yang sangat tidak biasa,' kata arkeolog dari Kantor Monumen Pelestarian dan Arkeologi Negara Bagian Saxony-Anhalt, Felix Biermann. Dia juga mengatakan, wanita tersebut kemungkinan menganut agama Kristen, sedangkan pria tersebut orang yang tradisional. Sehingga wanita tersebut dikubur tanpa benda-benda miliknya.'Dalam agama Kristen, penambahan semacam ini dihindari,' kata Biermann.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Siapa yang menemukan makam ibu dan anak? Sumber: Arkeonews Makam ini ditemukan 2004 selama proyek pembangunan di daerah yang dikenal sebagai pemakaman Romawi kuno di timur kota Ovilava (kini Wels di Austria Hulu).
Dengan nada bicara tinggi yang terdengar dari balik pintu ruang pemeriksaan di ruang penyidik Polresta Denpasar, Margareta tidak henti-hentinya membantah dikaitkan dengan kematian anak angkatnya.
"Sumpah pak! Saya tidak pernah menyiksa anak saya! Saya juga tidak tahu kalau anak saya dikubur di dalam!" kata Margareta sedikit berteriak, saat menjalani pemeriksaan di Polresta Denpasar, Rabu (10/6).
Sementara itu Agustai sudah mengaku dan dijadikan tersangka. Bahkan Agustai juga mengakui bagaimana dia membunuh bahkan menyetubuhi bocah imut itu. Berikut pengakuan sadis Agustai ketika membunuh dan menyetubuhi Angeline:
Agustai akui membunuh Angeline
Ibu asuh Angeline Margareta dan dua anak kandungnya hingga masih diperiksa di ruang Reskrim Polresta Denpasar. Selain keluarga Margareta, satpam Agus juga sedang menjalani pemeriksaan terkait penemuan jasad Angeline.Saat pemeriksaan tersebut, aktivis dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar, Siti Sapurah ikut jalannya proses pemeriksaan. Dari keterangan Siti Sapurah, Agus sudah mengakui jika dirinya ikut terlibat dalam pembunuhan Angeline."Agus sudah mengakui ikut terlibat dan dia sudah dijadikan tersangka," ujar Siti Sapurah kepada wartawan di Polresta Denpasar, Rabu (10/6).Sementara itu Margareta si Ibu angkat hingga kini masih belum mau mengaku. Bahkan Margareta terus berteriak-teriak saat dilakukan pemeriksaan.
Polisi: Satpam Agus memperkosa kemudian bunuh Angeline
Polisi terus melakukan pemeriksaan intensif terhadap tersangka, Agus. Satpam rumah Margareta itu sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Angeline. Agus juga melakukan pemerkosaan terhadap Angeline."Pelaku takut kalau dirinya ketahuan melapor dirinya sudah memerkosa Angeline. Saat itu, korban dibunuh oleh pelaku," kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol AA Made Sudana di Denpasar Bali, Rabu (10/6).Hingga pukul 20.40 Wita, polisi baru menetapkan satu tersangka yaitu Agus. Satpam ini diketahui berasal dari Sumba NTT sebagai pelaku utama."Dari hasil pemeriksaan secara intensif. Baru satu orang yang kita tetapkan tersangka yaitu Agus satpam di rumah itu," ujarnya.Dalam pemeriksaan, Agus membunuh karena takut setelah memerkosa Angeline.
Agustai juga setubuhi jasad Angeline sebelum dikubur
Dari keterangan Kapolresta Denpasar, Kombes Pol. AA Made Sudana, terkuak bagaimana kekejian Agustai, seorang satpam, membunuh bocah berumur delapan tahun bernama Angeline. Dia menyebutkan, hampir saban malam Angeline dicabuli oleh pelaku.Bahkan usai dibunuh, Agus masih menyetubuhi jasad Angeline. Made Sudana mengatakan, Agustai mengaku sering mengancam Angeline. Bahkan, tak jarang Angeline disundut rokok dan dipukul kepalanya oleh Agustai."Jadi si Agus ini usai membuat Angeline tewas, masih sempat menyetubuhi korban," kata Made Sudana di ruang Reskrim Polresta Denpasar, Rabu (10/6).Soal penyebab wafatnya Angelina, Made Sudana belum tahu apakah karena dijerat atau pukulan benda keras pada kepala bagian belakang Angeline. "Keterangan Agus, korban sempat dibenturkan. Ia juga langsung menjerat leher korban karena korban menangis. Soal matinya kapan, saya tidak tahu," ujar Made Sudana.Indikasi pelecehan seksual dilakukan Agus diduga sudah terjadi berulang kali. Tetapi sejauh ini, menurut Made Sudana, Agus mengaku baru dua kali memerkosa Angeline."Dia perkosa, ngakunya hanya dua kali, sebelum dibunuh dan setelah terbunuh," tutup Made Sudana.Sementara itu sumber merdeka.com di kepolisian menyebutkan, saat Angeline diperkosa dia sempat melawan. Maka dari itu Agus menganiaya bocah itu. Setelah Angeline tak berdaya, Agus melakukan menyetubuhi Angeline di lantai."Korban saat diperkosa dilakukan di lantai. Saat sudah meninggal disodomi dari belakang," kata salah seorang anggota Polresta Denpasar. Anggota polisi itu mengaku sempat tersulut emosinya dan nyaris memukuli Agus.
Ada luka tusuk dan jeratan tali plastik pada leher Angeline
Kondisi jenazah Angeline sangat mengenaskan ketika pertama kali ditemukan. Kabarnya, ketika korban diangkat dalam posisi bayi janin, terbungkus seprai dan ada jeratan tali gorden pada leher.Tidak hanya ada jeratan leher dengan masih ada tali plastik gorden pada leher, bahkan ada bekas luka pada bagian perut semacam luka tusukan.Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, jika Angeline dikubur tidak lebih sedalam lutut orang dewasa. Kain yang membungkus adalah bad cover warna putih."Saya angkat mayatnya, gak tega," ucapnya.Kapolresta Denpasar Kombes Pol Anak Agung Made Sudana, ditanya soal kondisi jasad Angeline menyebutkan bahwa saat ini masih dalam proses autopsi."Kita tunggu aja kepastiannya dari hasil tim forensik, sabar ya kawan-kawan," ujar Sudana.
Agustai terancam hukuman 15 tahun penjara
Polresta Denpasar menetapkan penjaga rumah kediaman Angeline, Agustai sebagai tersangka pembunuh bocah berusia delapan tahun tersebut. Atas perbuatannya, Agustai dijerat dengan Pasal 35 Undang-Undang perlindungan anak junto Pasal 80 ayat 3 dengan hukuman penjara sekurang-kurangnya 15 tahun."Kita menjerat tentang tindak kekerasan dan perlindungan anak. Pasal 35 junto pasal 80 sekurang-kurangnya 15 tahun penjara," kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol AA Made Sudana, di Mapolresta Denpasar, Rabu (10/6).Dalam pemeriksaan, kata Made, Agustai mengaku membunuh Angeline tanpa tekanan ataupun suruhan dari pihak mana pun. "Semua didasari berdasarkan keterangan dan pengakuan dari Agus. Sementara ini hanya dia pelaku tunggal," pungkasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keterangan yang disampaikan para pelaku sudah diuji di pengadilan bahkan sampai tingkat kasasi.
Baca SelengkapnyaMeski telah menikah, namun Roy disebut menjalin hubungan asmara dengan Angeline. Singkat cerita Roy akhirnya membunuh Angeline pada 3 Mei 2023.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan pelaku AS kepada tetangga usai membunuh istrinya di kontrakan dihuninya daerah Kebagusan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (3/9) malam.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum keluarga masih curiga ada yang masih ditutup tutupi saat rekonstruksi ulang dan ada yang kejanggalan.
Baca SelengkapnyaSejumlah barang bukti diamankan dari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap keponakannya
Baca SelengkapnyaKasus mayat terbungkus kain sarung di wilayah Pamulang, Tangerang Selatan, akhirnya terbongkar.
Baca SelengkapnyaDua pelaku merencanakan pembunuhan korban karena jengkel dengan sikapnya yang tidak mau ikut aturan tahanan senior.
Baca SelengkapnyaGestur itu diungkap KPAD Kota Bekasi saat mendampingi tersangka menjalani pemeriksaan di Mapolres Metro Bekasi Kota.
Baca SelengkapnyaPelaku sedang dalam perjalanan ke Jakarta untuk diperiksa di Polda Metro Jaya.
Baca Selengkapnya