Ini penjelasan Kalapas soal penangkapan napi kasus narkoba di rumah dinasnya
Merdeka.com - Kalapas Kerobokan Tonny Nainggolan memberikan penjelasan terkait penangkapan tersangka narapidana kasus narkoba, Samsul Arifin di depan rumah dinasnya, Jalan Tangkuban Perahu, pada Jumat (14/9). Menurut Tonny, memang saat itu ada 6 orang narapidana yang melakukan kerja bakti di halaman rumah dinasnya.
Ke-enam napi itu diawasi oleh dua petugas. Namun asimilasi tersebut sesuai dengan SOP dan aturan di Lapas. Tonny mengaku sedang cuti saat Arifin ditangkap.
"Saat itu saya statusnya lagi cuti, saya pulang ke Medan ke kampung di Samosir. Pada saat kejadian saya sudah di Medan. Hari Minggu saya sudah sampai di Denpasar. Jadi rumah itu kosong," kata Tonny saat konferensi pers di Kantor Kanwil Kemenkum HAM, Renon, Denpasar, Bali, Rabu (19/8).
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Gimana cara amankan rumah saat mudik? Berikut adalah beberapa tips aman meninggalkan rumah saat mudik yang bisa Anda pertimbangkan: - Memastikan Rumah Terlihat DihuniMeninggalkan rumah terlihat dihuni dapat mengurangi risiko pencurian. Anda bisa meminta bantuan tetangga untuk sesekali memeriksa rumah, mengambil surat, atau menyalakan lampu pada malam hari. Menggunakan timer untuk lampu juga efektif agar rumah tampak beraktivitas.
-
Dimana kunci koper di simpan? 'Kami harus mengamankan kunci-kunci kami setiap pagi dan malam untuk memastikan kami memiliki kendali atas kunci-kunci tersebut dan tidak ada orang yang masuk dan mengambil kunci-kunci tersebut tanpa sepengetahuan kami,' jelas Bahr.
-
Siapa residivis yang ditangkap? 'Kasus narkotika home industri ekstasi ini kita ungkap pada 8 Maret 2024 di apartemen Sentraland lantai 11 Jalan Boulevard Raya, Cengkareng, Jakarta Barat,' kata Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (15/3).
-
Mengapa pria itu dipenjara? Dalam persidangan di Thessaloniki, pria tersebut mengaku tidak bisa menjelaskan perilakunya yang membuatnya merasa sangat malu.
"Saya sampaikan ini supaya jelas dan clear. Jangan sampai ada anggapan tersangka ini ditangkap di dalam kamar. Jadi saya cuti dan surat cutinya ada dan kuncinnya itu saya tinggal di mobil. Jadi tidak ada yang masuk kedalam rumah itu kecuali ada izin dari saya," tambah Tonny.
Tonny juga meminta maaf adanya asimilasi salah satu bentuk pembinaan kepada warga binaan di Lapas Kerobokan. Selain itu, asimilasi ini juga sesuai dengan SOP dan melalui proses Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) yang boleh melakukan asimilasi adalah warga binaan yang sudah menjalain 2/3 masa pidananya.
"Itikad kami baik untuk melaksanakan pembinaan ke warga binaan, ini musibah. Prosesnya penilaian selama dia masuk, di dalam, sampai dia dapat asimilasi, dapat remisi pada Agustus (berkelakuan baik). Ini yang kemungkinan besar akan kami tinjau kembali dan kami cabut remisinya," jelas Tonny.
Terkait tersangka Samsul Arifin, Tonny juga akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk terus melakukan pengusutan kasus tersebut. Dengan adanya kasus tersebut, Tonny memastikan penjagaan petugas di Lapas sudah ketat.
Kemudian, barang yang dimiliki oleh tersangka Samsul Arifin masih menunggu penyelidikan dari pihak kepolisian.
"Di dalam lapas tidak mungkin, karena ada CCTV pada saat mereka keluar, Samsul ini tidak bawa apa-apa dari dalam. CCTV kami awasi dari pintu, pintu darurat sampai luar lapas. Kami menunggu pihak kepolisian apabila mengarah pada apa yang diduga, disangka, kami akan berkoordinasi dengan polisi," tegasnya.
Sementara Maryoto Sumadi, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali Maryoto menambahkan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait masalah ini.
"Saat ini yang bersangkutan sudah ditangani pihak Polda Bali. Kami mendukung penuh dan menyerahkan proses ini dan menunggu hasil pemeriksaan. Dengan kejadian ini, menjadi masukan bagi kami," paparnya.
Maryoto juga menjelaskan bahwa faktor over kapasitas di Lapas Kerobokan dengan jumlah sipir memang menjadi kendala utama.
"Antara jumlah petugas dan jumlah isi Lapas tidak sebanding over kapasitasnya. Bahkan saya masih saja satu tahun lalu jabat sebagai Kakanwil, itu sudah luar biasa peningkatannya. Sementara tidak ada pembinaan, baik penjagaan dan pengamanan, tentunya pengawalan dua orang, pemeriksaan di pintu kalau orang-orangnya itu-itu aja manusia ada batasnya kemampuan," tandasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas Lapas Cipinang ini ditangkap terkait kasus kepemilikan narkotika di kawasan Pasar Rebo.
Baca SelengkapnyaSebelumnya tujuh tahanan di Lapas Salemba, Jakarta Pusat berhasil kabur dengan cara merusak bagian ventilasi kamar tahanan.
Baca SelengkapnyaHasil tes urine menunjukkan sang ustaz positif metamfetamin.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi 13 DPR RI, Willy Aditya
Baca SelengkapnyaSelama kegiatan razia berlangsung, seluruh personel memeriksa secara seksama setiap sudut kamar hunian.
Baca SelengkapnyaPelaku narkoba tetap memiliki hak asasi manusia (HAM) yang harus dijaga.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK, Nurul Ghufron yang memenuhi panggilan Dewas KPK pada hari ini, Jumat (27/10/2023).
Baca SelengkapnyaKomisi antirasuah itupun mengingatkan bahwa dugaan korupsi di lapas juga dapat terjadi.
Baca SelengkapnyaVideo itu sebelumnya disebar petugas lapas yang kini mendapat sanksi mutasi.
Baca Selengkapnya