Ini penjelasan Kapolri soal surat edaran dari GIDI
Merdeka.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Badrodin Haiti memastikan surat edaran yang dikeluarkan Badan Pekerja Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) adalah asli. Surat tersebut dikeluarkan pada 11 Juli lalu dan ditebuskan ke pemerintah setempat dan aparat keamanan.
"Surat badan pekerja wilayah Tolikara GIDI nomor 90 itu asli, dan ditandatangani oleh yang bersangkutan," ungkap Badrodin usai apel HUT Kejaksaan Agung di Jakarta, Rabu (22/7).
Badrodin melanjutkan, setelah menerima surat tersebut, kepolisian setempat segera berkoordinasi dengan Presiden GIDI. Namun, setelah dikonfirmasi, sempat disebut surat nomor 90 itu tidak resmi.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Dimana pondok dibakar? 'Kita melakukan upaya penertiban dengan membongkar dan membakar sejumlah pondok yang didirikan perambah TNTN,' ujar Heru, Rabu (30/8). 'Balai TNTN akan terus melakukan upaya maksimal untuk menghentikan segala aktivitas yang merusak kawasan taman Nasional Tesso Nilo. Ini merupakan aset daerah, nasional dan internasional.'
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Di mana kebakaran hebat terjadi di Jakarta pada masa kolonial? Salah satu momen penerapan kredit rumah terjadi pada 1917, setelah terjadi bencana kebakaran hebat di wilayah Kramat Kwintang.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Apa yang dibakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
"Tapi memang waktu itu setelah itu dikeluarkan, tanggal 13 Juli lalu, Kapolres setelah terima informasi langsung berkoordinasi dengan presiden GIDI. Jawaban presiden GIDI menyatakan bahwa surat itu tidak resmi karena tidak disetujui Presiden GIDI," lanjut dia.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, Kapolres Tolikara AKBP Suroso segera menyampaikan permintaan kepada Bupati Tolikara Usman G Wanimbo agar mengizinkan umat Islam melaksanakan ibadah salat Ied di lapangan Koramil.
"Jawaban bupati merespons itu, mengatakan bahwa akan berkoordinasi dengan panitia di Tolikara dan minta surat itu dicabut. Dan kemarin sudah dikoordinasikan dan menurut Pendeta Martin bahwa surat itu sudah dicabut. Tetapi sampai dengan pelaksanaannya, kapolres belum terima surat itu. Sehingga, kapolres setelah adanya laporan bupati sembari menunggu jawaban mempersilakan masyarakat Muslim untuk salat Ied sambil dijaga aparat polisi dan TNI," jelas dia. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam arahannya, anggota Polri diminta untuk menyusun progam terkait dengan Instruksi Prabowo.
Baca SelengkapnyaGibran memutuskan untuk tidak banyak bicara mengenai RUU Daerah Khusus Jakarta.
Baca SelengkapnyaDi media sosial beredar foto Kapolri dengan narasi perintah untuk menangkap debt collector
Baca Selengkapnya