Ini penjelasan Mabes TNI soal anggota buru penjahat terobos Malaysia
Merdeka.com - Sebanyak 17 warga negara Indonesia dikabarkan ditangkap oleh Kepolisian Malaysia di dekat Pulau Sebatik. Rombongan yang diduga menerobos perbatasan ini terdiri dari 10 anggota Polri, 4 personel TNI, dan tiga warga sipil.
Kapuspen TNI Mayor Jendral Fuad Basya membantah kabar yang beredar tersebut. Menurutnya anggota TNI yang menyeberang ke Malaysia dalam rangka membantu polisi yang mengejar pelaku pembunuhan.
"Tidak ada ditangkap, itu ada pembunuhan anggota TNI dan yang bersangkutan lari ke Malaysia. Tentara ini membantu polisi mengejar pelaku," kata Fuad Basya saat dihubungi merdeka.com, Minggu (15/3).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Kenapa polisi ini disekap? 'Kejadian itu berawal dari rasa sakit hati pelaku AI terhadap istri korban. Karena telah memberitahukan tempat tinggal dan alamat bekerja tersangka terhadap orang yang mencarinya,' ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Rabu (8/11). Kemudian, AI menceritakan hal ini kepada N dan S dan disepakati oleh para pelaku untuk melakukan tindakan percobaan pembunuhan terhadap korban.
Menurutnya, anggota TNI tersebut memang sempat diinterogasi oleh Kepolisian Malaysia. Pelaku juga sudah berhasil ditangkap oleh mereka.
"Mereka sempat diinterogasi karena izin awalnya polisi yang kan masuk ke Malaysia. setelah dijelaskan sudah selesai, pelaku juga sudah ditangkap," terang dia.
Sebelumnya diketahui, aparat TNI yang dicokok polisi Malaysia semuanya berpangkat rendah dan tidak membawa surat perintah. Mereka mengaku spontan menggeruduk kantor polisi di wilayah Malaysia karena ingin menangkap tersangka.
Tersangka bernama Syarif, diketahui terlibat pembunuhan Sersan Satu (Sertu) Tata Adi Cahyono dari Kodim 0911/ Pulau Nunukan, Kalimantan Utara.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima perintahkan dua jenderal periksa anggota TNI yang geruduk Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara.
Baca Selengkapnya"Yang melanggar kita punishment (hukum), itu saja. Kita sudah ada aturannya," kata Panglima TNI
Baca SelengkapnyaSosok jenderal bintang dua TNI yang pasang badan ketika tiga prajuritnya diamankan polisi Malaysia.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar tiga anggota TNI dari Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed 10/Bradjamusti diamankan Polisi Diraja Malaysia Pasukan Gerakan AM
Baca SelengkapnyaJenderal TNI ini pasang badan terhadap 3 anak buahnya yang diamankan oleh polisi Malaysia.
Baca SelengkapnyaMenurut Dedi kedatangan mereka ke Polrestabes Medan telah sesuai prosedur.
Baca SelengkapnyaMomen sekelompok orang diduga geng motor masuk ke markas TNI AU.
Baca SelengkapnyaAtas kedekataan angkatan, kata Irsyad, tiga Anggota TNI bersama dengan satu tersangka sipil inisial MS.
Baca SelengkapnyaSidang berlangsung panas saat kubu pengacara Haris Azhar dan Fatia mencecar Heri Wiranto soal bisnis TNI.
Baca SelengkapnyaMenurut Dedi kedatangan mereka ke Polrestabes Medan telah sesuai prosedur.
Baca SelengkapnyaPanglima menegaskan, tindakan prajurit TNI di Polrestabes Medan itu tidak mewakili institusi.
Baca Selengkapnya