Ini penyebab anjloknya KRL di Stasiun Manggarai
Merdeka.com - Perjalanan masyarakat yang menggunakan kereta listrik atau KRL terganggu akibat adanya KA 1507 relasi Bogor-Angke mengalami anjlok di Stasiun Manggarai. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 07.40 WIB di Stasiun Manggarai.
Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KIC), Muhammad Fadhil mengatakan, penyebab utama anjlok adalah masalah persinyalan di Stasiun Manggarai.
Dia menjelaskan, dalam beberapa hari terakhir Stasiun Manggarai mengganti persinyalan terkait revitalisasi. Namun, pagi ini terjadi gangguan yang berimbas pada terjadinya anjlok.
-
Apa yang terjadi pada rel kereta? 'Mohon maaf atas keterlambatan perjalanan Commuter Line Rangkasbitung pada Sabtu (6/7) sore ini imbas jalur KA yang terendam banjir di KM 17+2/5 antara Stasiun Kebayoran - Stasiun Pondok Ranji,' seperti dilihat di instagram story akun resmi instagram @commuterline Sabtu (6/7).
-
Apa yang terjadi di gerbong kereta maut? Peristiwa Gerbong Maut adalah insiden di mana 100 pejuang Indonesia yang ditawan Belanda dipindahkan dari Bondowoso ke Surabaya dengan tiga gerbong kereta api tertutup rapat.Pemindahan dilakukan tanpa memperhatikan keselamatan para tawanan, menyebabkan 46 pejuang meninggal dalam peristiwa ini.
-
Dimana gerbong kereta maut dikurung? Gerbong-gerbong ini bukanlah gerbong penumpang, melainkan gerbong barang berbahan baja tanpa ventilasi udara. Gerbong-gerbong itu ditutup rapat dan digembok dari luar oleh tentara Belanda. Kereta kemudian berangkat dari Stasiun Bondowoso menuju Surabaya pada pukul 07.30.
-
Kapan gerbong kereta maut berangkat? Pada 23 November 1947, setelah menerima perintah langsung dari Komandan J. Van Den Doerpe, sekitar pukul 05.15, para pejuang ini diminta berbaris di depan penjara Bondowoso dalam empat barisan. Mereka kemudian diperintahkan berjalan menuju Stasiun Kereta Api Bondowoso dikawal oleh tentara Belanda. Mengutip esi.kemdikbud.go.id, sesampainya di sana, mereka dimasukkan ke dalam tiga gerbong: 32 orang di gerbong pertama, 30 orang di gerbong kedua, dan 38 orang di gerbong ketiga. Gerbong-gerbong ini bukanlah gerbong penumpang, melainkan gerbong barang berbahan baja tanpa ventilasi udara. Gerbong-gerbong itu ditutup rapat dan digembok dari luar oleh tentara Belanda. Kereta kemudian berangkat dari Stasiun Bondowoso menuju Surabaya pada pukul 07.30.
-
Bagaimana rel kereta di stasiun ini? Jalurnya yang berkelok-kelok menambah kesan dramatis, terutama saat kereta api melintas di antara Gunung Kaledong dan Gunung Mandalawangi.
-
Bagaimana kereta berhenti? Dari sisi teknis, kereta api merupakan alat transportasi massal yang tidak tidak bisa berhenti mendadak seperti mobil maupun sepeda motor. Terlebih kereta juga membawa muatan ratusan penumpang dengan bobot berton-ton. Dalam kecepatan rendah 45 KM/jam misalnya, kereta api baru bisa berhenti sempurna pada jarak 143 meter. Jarak ini akan semakin bertambah saat laju kereta berada dalam kecepatan tinggi.
"Proses dua hari lalu dilakukan switch over persinyalan Stasiun Manggarai dari lama menjadi baru," ujar Fadhil di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (3/10).
"Namun pada pagi ini menemukan indikasi ada gangguan sistem," tambahnya.
Akibatnya, ketika kereta menuju Stasiun Sudirman, gerbong paling belakang mengalami 'double sepur'. Roda depan gerbong tersebut mengarah ke Sudirman, sedangkan roda belakang masih menuju Cikini.
"Rangkaian kereta paling belakang dengan posisi roda menuju arah Sudirman, roda belakang menuju Cikini, istilahnya double sepur," jelasnya.
Kondisi saat ini, gerbong kereta masih tahap evakuasi. Pada pukul 10.40 WIB, roda kereta berhasil naik ke atas rel. Rangkaian kereta telah masuk dipo Bukit Duri untuk pengecekan.
"Posisi 10.40 WIB roda sudah di atas rel. Rangkaian masuk ke dipo Bukit Duri untuk pengecekan total," jelas Fadhil.
Pantauan merdeka.com, Stasiun Manggarai belum beroperasi sepenuhnya. Kereta yang masuk ke Manggarai tidak bisa melanjutkan ke arah Utara. Jalur satu, KA Argo Pahrayangan terhenti dan belum beranjak sejak tadi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KRL Anjlok Sudah Dievakuasi, KAI Commuter Lakukan Normalisasi Jalur Rel
Baca SelengkapnyaSeluruh penumpang dan awak kereta semua selamat serta telah dievakuasi ke tempat lebih aman.
Baca SelengkapnyaMeski jalur hulu atau sisi selatan rel sudah bisa digunakan namun untuk sementara waktu ada pembatasan kecepatan KA yang melintas. Yakni kecepatan 40 km/jam.
Baca SelengkapnyaDua Kereta Rel Listrik (KRL) commuter line arah Stasiun Manggarai dan Jakarta Kota tertahan di Stasiun Pasar Minggu lebih dari 30 menit.
Baca SelengkapnyaKedua kereta tersebut mengalami anjlok di petak lintas antara Stasiun Sentolo-Wates KM 520+4 pada Selasa (17/10) siang.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian ini sejumlah KA penumpang dan KA barang mengalami gangguan perjalanan KA.
Baca SelengkapnyaAkibat gangguan pada satu rangkaian, terjadilah antrean untuk 9-10 KRL dari arah Bogor menuju Stasiun Jakarta Kota.
Baca SelengkapnyaPada kereta Walahar tersebut, para penumpang dan crew selamat, meski perjalanan sempat terhenti sejenak.
Baca SelengkapnyaAkibat insiden ini pelayanan di sejumlah stasiun terhambat termasuk di Gambir
Baca SelengkapnyaSaat ini terjadi gangguan operasional di jalur hulu dan hilir KM 520+4 petak jalan Sentolo - Wates di Kab. Kulon Progo.
Baca SelengkapnyaKAI menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang tidak diinginkan oleh semua pihak tersebut.
Baca SelengkapnyaTak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, namun jalur kereta api tak bisa digunakan untuk kereta api lainnya.
Baca Selengkapnya