Ini Penyebab Debat Bahar Bin Smith dengan Jenderal TNI Bintang Satu
Merdeka.com - Video perdebatan antara penceramah Bahar Bin Smith dengan Komandan Korem (Danrem) 061/Suryakancana Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Achmad Fauzi viral di media sosial. Apa penyebabnya?
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Agus Subiyanto membenarkan perihal video perdebatan antara Bahar dan Achmad selaku Danrem Suryakencana. Dia mengatakan, jenderal berbintang satu itu datang hanya untuk mengimbau agar Bahar tidak memberikan ceramah yang provokatif.
"Benar. Bahar Smith sering ceramah memprovokator. Tidak baik, makanya diimbau sama Danrem supaya tidak melaksanakan ceramah provokator," kata Agus saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (31/12).
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
-
Siapa perwira TNI AD yang viral karena berbagi nasi bungkus? Prajurit TNI harus menjaga dan melindungi rakyat. Ungkapan tersebut tampaknya yang senantiasa dilakukan oleh perwira TNI AD Lettu Inf Agus Prayogo.
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
Pasalnya, menurut Agus, isi ceramah Bahar kerap kali menyinggung, baik institusi maupun individu orang. Hal itu dapat menimbulkan keributan di tengah masyarakat, sehingga pihak Korem Suryakencana datang untuk mengimbaunya.
"Apalagi menyinggung institusi dan orang lain," kata Agus.
Terkait pemicu perdebatan antara Bahar dengan Brigjen Achmad, Agus menjelaskan jika pada saat itu imbauan yang diberikan petugas tidak diindahkan, sehingga terjadilah adu mulut di antaranya keduanya.
"Iya, diimbau supaya menjaga kondusivitas. Baharnya ngeyel, dikasih tahu supaya jangan buat onar, malah ngeyel," ujar Agus.
Pertanyakan Fungsi TNI
Sementara dikonfirmasi terpisah, kuasa hukum Habib Bahar, Ichwan Tuankotta menjelaskan peristiwa itu terjadi sebelum ibadah salat Jumat di rumah Bahar di kawasan Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/12),
"Iya tadi kejadiannya sebelum Jumatan, ada jenderal bintang 1 datang ke tempat Habib. Bahasanya memperingati Habib Bahar," ucap Ichwan saat dikonfirmasi merdeka.com.
Namun, Ichwan mempertanyakan tujuan imbauan itu. Menurutnya hal itu tidak pas, karena Bahar akan diperiksa dalam kasus dugaan ujaran kebencian di Polda Jawa Barat pada pekan depan.
"Cuma memperingatinya tidak pas. Karena kan proses hukumnya sudah kita serahkan begitu cepat, ya berkaitan dengan laporannya penyebaran kebencian terhadap laporan Dudung itu. Jadi tidak usah ancam-ancam," katanya.
Dia pun mempertanyakan peran dari pihak TNI yang mendatangu Bahar. Hal itu sudah di luar tugas pokok dan fungsinya (tupoksinya). Terkait perkara hukum, pihak polisi yang berwenang.
"Emang tugas dia apa, dia kan TNI. Artinya fungsinya, apa pertahanan, kok sekelas jenderal tidak paham, gitu loh," ujarnya.
Atas kejadian ini, Ichwan pun mengatakan, jika kedatangan rombongan TNI dilakukan secara baik-baik, Bahar pasti akan menerimanya. Dia mencontohkan saat pihak Polda Jabar datang menyerahkan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) beberapa hari lalu. Proses itu berjalan lancar.
"Cuma begini, SPDP diserahkan Direktur Reskrimumnya langsung juga Habib terima baik. Dialognya baik-baik. Nah yang kita duga ini, Pak Jenderal ini dengan bahasa yang kurang pas dan akhirnya menimbulkan keramaian," tuturnya.
Video yang dikutip dari akun @yusuf_dundum, menunjukkan sekitar 30 detik momen perdebatan antara Bahar dengan Danrem 061/Suryakencana.
Dalam rekaman terlihat Bahar yang memakai kaus dengan sweater abu-abu, mengatakan di hadapan Agus jika dirinya bakal tetap datang ke Polda Jabar untuk memenuhi panggilan polisi.
"Mau Bapak mau nggak datang kemari, saya tetap datang ke Polda Jabar," kata Bahar seperti dikutip dalam video.
Pada kesempatan itu, Agus yang lengkap dengan tongkat komandonya menanggapi pernyataan Bahar. Dia menyatakan ingin memastikan Bahar memenuhi panggilan polisi dan menjaga kondusivitas daerah. Berikut adu argumen antara Bahar dan Agus.
"Kalau tidak datang, dijemput, masalah," kata Agus.
"Loh tidak ada urusan, saya bakal datang. Bukan urusan Bapak dong, yang jemput polisi, bukan Bapak," balas Bahar.
"Iya tapi ini kan wilayah saya. Sudah tugas saya menjaga stabilitas wilayah saya," kata Agus.
"Pak kan sudah saya bilang, Bapak mau datang sekarang, sekarang ini. Mau shock terapi saya atau apa. Oh enggak ada urusan," timpal Bahar.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdakwa Haris Azhar berdebat sengit dengan jaksa dalam persidangan kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada Senin (21/8).
Baca SelengkapnyaIa memastikan, tidak ada pengeroyokan terhadap dalam kejadian tersebut dan lebih kepada perkelahian.
Baca SelengkapnyaSidang berlangsung panas saat kubu pengacara Haris Azhar dan Fatia mencecar Heri Wiranto soal bisnis TNI.
Baca SelengkapnyaBerikut momen para TNI salaman ke Komandan saat hendak berangkat tugas.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto juga memberi nasihat pada para prajurit jika keutamaan salat subuh berjemaah di masjid itu sangat banyak.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong Jokowi Tengahi Gaduh KPK Vs TNI Buntut Penetapan Kepala Basarnas Tersangka
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video CCTV insiden tersebut murni tindakan kekerasan.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan Pak Bhabin yang berani menentang arahan dari jenderal polisi bintang 2 bilang bahwa pemimpin harus jumawa.
Baca SelengkapnyaMayor Teddy menegur dokter militer Gunawan Rusuldi yang ternyata sosoknya bukan orang sembarangan.
Baca Selengkapnya