Ini Penyebab Demonstran di Cianjur Bakar Polisi
Merdeka.com - Insiden polisi yang diduga dibakar bermula saat demonstran tidak terkendali dan mulai membakar ban. Hal itu disebabkan karena kekecewaan demonstran yang tidak bisa bertemu dengan jajaran pemerintah dan anggota dewan Kabupaten Cianjur.
Aksi demonstrasi dari massa yang mengatasnamakan diri Organisasi Cipayung Plus itu berlangsung pada Kamis (15/8). Aksi tersebut sudah direncanakan dan diberitahukan kepada pihak kepolisian sejak Senin (12/8). Agendanya adalah melakukan audiensi terkait dengan kebebasan berpendapat atau mengungkapkan pendapat.
Sekira pukul 12.00 WIB, rombongan berjumlah sekira 50 orang mahasiswa datang ke lokasi Kantor Pemkab Cianjur. Mulanya, aksi tersebut berjalan dengan tertib. Namun, suasana memanas ketika mereka tahu bahwa audiensi dengan unsur pimpinan Pemerintah Kabupaten Cianjur dan DPRD Kabupaten Cianjur batal terealisasi.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Kapan polisi dibakar? Diketahui, Briptu FN yang berdinas di Polres Mojokerto Kota itu diduga membakar suaminya, Briptu RWD di rumah mereka yang berada di kompleks Asrama Polisi Polres Mojokerto pada Sabtu (8/6) pagi.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
Akhirnya, sekira pukul 13.00 WIB sejumlah anggota demonstran melakukan penutupan jalan menuju kantor Pemkab Cianjur dan membakar ban di sekitar lokasi. Akibatnya, arus lalu lintas sempat terhambat dan mengalami penumpukan kendaraan.
Anggota Polres Cianjur yang bertugas melakukan pengamanan melakukan penertiban dengan memadamkan api. Upaya itu salah satunya dilakukan oleh anggota Bhabinkamtibmas, Aiptu Erwin.
Namun di tengah upayanya itu, sejumlah anggota demosntran melempar sesuatu diduga bahan bakar minyak ke tubuh Erwin. Tak elak hal itu membuat tubuhnya terbakar.
Suasana di sekitar lokasi pun berubah menegangkan. Dalam video yang diterima di kalangan wartawan, Erwin berlarian dibalut dengan api di tengah kerumunan hingga terjatuh.
Beberapa anggota polisi lainnya membantu memadamkan api dengan alat seadanya. Mereka di antaranya, Yudi Muslim dan F.A Simbolon anggota Sabhara Polres Cianjur. Mereka pun turut mengalami luka bakar meski tak separah Erwin.
"Saat ini korban (dirawat) di RSUD Cianjur. Tim dari RS Polri turun membackup rekomendasi perkembangan kesehatannya apakah dirujuk di RS Polda Jabar atau RS Polri di Kramat Jati," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Kamis (15/8).
"Korban (Erwin) mengalami luka bakar 80 persen, cukup serius,” terangnya.
Saat ini, sudah ada 15 orang yang dimintai keterangan terkait insiden ini. Selain itu, pihak kepolisian mengamankan barang bukti berupa ban yang dibakar dan pakaian seragam polisi yang terbakar.
"Kita lakukan penyelidikan lebih dalam siapa tersangkanya. Kedua, kita kecam aksi dari oknum kelompok tersebut. Ke depannya, saya imbau untuk tidak melakukan hal hal yang memang dapat mengganggu ketertiban, apalagi melakukan suatu tindak pidana saat melakukan pengungkapan pendapat," terangnya.
"(15 orang dalam aksi demonstrasi) saat ini masih dimintai keterangan di Mapolres Cianjur," ujar Truno lagi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat orator dari atas mobil komando mendesak agar barrier dibuka sehingga massa bisa menyampaikan aspirasi di depan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut, sebanyak 1.784 personel gabungan dikerahkan.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes atas pencurian dan penggelembungan suara yang diduga dilakukan rekan satu partai di dapilnya yaitu Daerah Pemilihan 8 Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaUsai mendengarkan keterangan dari perwakilan Kominfo, massa membubarkan diri dengan tertib
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaSituasi makin panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 pelaku yang awalnya tak dikenal kini sudah diketahui identitasnya dan segera ditangkap.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca Selengkapnya