Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini penyebab duit negara kerap ditilep DPR versi ICW

Ini penyebab duit negara kerap ditilep DPR versi ICW dpr. Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Koordinator ICW Ade Irawan menilai anggaran Rp 1,6 triliun yang diajukan DPR harus melalui perencanaan tepat agar tidak sampai terjadinya akal-akalan parlemen semata. Menurut dia, DPR tidak boleh suka-suka dalam ajukan anggaran.

"Normalnya pengajuan anggaran ada dalam rencana anggaran, jangan sampai suka-suka anggota DPR. Sehingga sekretariat DPR tahu ke mana uang itu berjalan," kata Ade Irawan di gedung Bareskrim di sela-sela pemeriksaan sebagai saksi pelapor dalam kasus pencemaran nama baik oleh Menko Polhukam, Tedjo Edhy Purdijatno, Kamis (5/3).

Ade menilai, mekanisme pengawasan terhadap penerapan anggaran sangat rawan karena tidak ditunjangi tiga komponen yang bersinergi dalam perekrutannya. Tiga komponen tersebut, menurut Ade Irawan adalah staf ahli di daerah, komponen pembelian mobiler untuk rumah aspirasi, dan dana aspirasi. Ketiganya bisa bermasalah.

"Bagaimana cara mengawasinya? Kalau dilihat dari mekanismenya sangat rawan karena ada 3 titik yakni staf ahli di daerah, komponen pembelian mobiler untuk rumah aspirasi, dan dana aspirasi. Ketiganya bisa bermasalah," ujar.

Ade pun menuturkan yang sering bermasalah adalah pada penerimaan staf ahli di daerah yang kerap diambil dari orang-orang terdekat. Biasanya, dapat dilihat dari kinerjanya yang tak sesuai.

"Untuk rekruitmen staf ahli mestinya orang-orang yang bisa menutup kekurangan anggota DPR, tapi kalau dilihat faktanya banyak penunjukan staf khusus ini kerap tidak melalui mekanisme yang baik. Seperti rekrut orang-orang terdekat atau anggota keluarga. Jadi hanya untuk lapangan pekerjaan saja," lanjut Ade.

Dalam pembelian mobiler, lanjut Ade, terdapat pembelian tender yang tidak jelas aturannya. Seharusnya, lanjut Ade, setelah pembelian ini dipertanggunggjawaban kepada publik, tapi kenyataannya hanya kepada DPR semata dan itu sangat aneh.

Untuk dana aspirasi, terang Ade, proses penyerapan aspirasi dari rakyat mestinya didorong ke partai. Jadi, negara mendapat subsidi partai dengan adanya pendidikan politik sehingga tidak perlu adanya pengadaan mobil dan sebagainya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Bambang Pacul PDIP Blak-blakan Kondisi 'Dompet' Negara Jelang Jokowi Lengser
VIDEO: Bambang Pacul PDIP Blak-blakan Kondisi 'Dompet' Negara Jelang Jokowi Lengser "Cekak!"

Komisi III DPR RI menggelar rapat kerja dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Selasa, 3 September 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: DPR Tak Tutup Mata Rakyat Menjerit soal Tapera, Tajam Ingatkan Pemerintah!
VIDEO: DPR Tak Tutup Mata Rakyat Menjerit soal Tapera, Tajam Ingatkan Pemerintah!

Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeoron menanggapi masukan masyarakat terkait iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera)

Baca Selengkapnya
PDIP Minta Revisi UU MK Tidak Tergesa-gesa Disahkan, Ini Alasannya
PDIP Minta Revisi UU MK Tidak Tergesa-gesa Disahkan, Ini Alasannya

Banyak tantangan yang bakal dihadapi bila keuangan negara tak digodok matang.

Baca Selengkapnya
PDIP: Dulu Dukung UU Tapera, Kini Menolak Iuran
PDIP: Dulu Dukung UU Tapera, Kini Menolak Iuran

Hasto menyebut pemerintah semestinya mendengarkan aspirasi rakyat terhadap aturan sebelum diterapkan.

Baca Selengkapnya
Terungkap Alasan Anggota DPR Dapat Tunjangan Rumah Dinas, Agar Tetap Produktif
Terungkap Alasan Anggota DPR Dapat Tunjangan Rumah Dinas, Agar Tetap Produktif

Walaupun begitu, sejauh ini dia belum menyebut nominal tunjangan rumah dinas yang akan diberikan dan otomatis menambah gaji para Anggota DPR RI tersebut.

Baca Selengkapnya
Ketua Banggar DPR Akui Usulkan Revisi UU MD3
Ketua Banggar DPR Akui Usulkan Revisi UU MD3

Pengajuan usulan revisi UU MD3 saat itu disampaikan terkait dengan kewenangan keuangan DPR RI yang perlu dijabarkan lebih lanjut.

Baca Selengkapnya
DPR Beberkan Masalah-Masalah IKN yang Bikin Sulit Tarik Minat Investor
DPR Beberkan Masalah-Masalah IKN yang Bikin Sulit Tarik Minat Investor

DPR menilai IKN tetap sulit menarik minat investor karena masalah utama bukan pada pergantian pejabatnya, tetapi dasar kebijakan yang keliru

Baca Selengkapnya
Jika DPR Salah Langkah Sahkan Revisi UU Pilkada, Bakal Berdampak Parah ke Investasi
Jika DPR Salah Langkah Sahkan Revisi UU Pilkada, Bakal Berdampak Parah ke Investasi

Banyak daerah yang sedang ada pemilihan, menjadi kurang menarik di mata para investor.

Baca Selengkapnya
PDIP Wanti-Wanti Revisi UU Kementerian Negara Jangan Cuma Bagi-Bagi Kue Parpol Menangkan Prabowo-Gibran
PDIP Wanti-Wanti Revisi UU Kementerian Negara Jangan Cuma Bagi-Bagi Kue Parpol Menangkan Prabowo-Gibran

PDIP menilai dengan bertambahnya jumlah kementerian artinya menambah jumlah anggaran atau tidak efisien.

Baca Selengkapnya
RUU DKJ, Anggota DPD Dorong Pendanaan Khusus Jakarta dari APBN
RUU DKJ, Anggota DPD Dorong Pendanaan Khusus Jakarta dari APBN

DPD menilai, atribusi wewenang kepada Wapres harus berdasarkan pelimpahan Presiden.

Baca Selengkapnya
DPR Bentuk Panja Revisi UU IKN
DPR Bentuk Panja Revisi UU IKN

Panja dibentuk setelah DPR mendengarkan pandangan pemerintah tentang alasan revisi UU IKN yang baru disahkan setahun lalu.

Baca Selengkapnya
Rupiah Melemah, DPR Ingatkan Jangan Terlena Data Inflasi Rendah
Rupiah Melemah, DPR Ingatkan Jangan Terlena Data Inflasi Rendah

Sebab inflasi rendah tidak bisa diartikan sebagai terkendalinya harga kebutuhan pokok rakyat.

Baca Selengkapnya