Ini penyebab kebakaran hutan di Riau yang diprotes Singapura
Merdeka.com - Kebakaran lahan gambut yang terjadi di Kepulauan Riau dan beberapa daerah di Kalimantan membuat negara tetangga merasa terganggu, khususnya Singapura. Hal itu disebabkan oleh pola cuaca yang tidak teratur, jika siang hari panas, malamnya turun hujan deras.
Menkokesra Agung Laksono mengatakan, hal itu tidak dialami oleh Indonesia saja. Negara-negara eropa seperti Jerman dan Hungaria juga mengalaminya. Kondisi seperti ini biasanya terjadi di bulan Juni hingga Agustus.
Untuk itu Kemenkokesra mengadakan rapat dengan BMKG terkait masalah abu ini. "Hasil rapatnya sore ini adalah kami sampaikan bahwa analisis BMKG menunjukkan ada gangguan atmosfir hingga munculnya tekanan rendah," kata Agung Laksono dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (19/6).
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Kenapa potensi kebakaran meningkat saat kemarau? Potensi kebakaran di setiap daerah bakal meningkat. Terkait hal ini, personel pemadam kebakaran BPBD Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat agar mewaspadai kejadian kebakaran baik di rumah dan lahan yang rawan .
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Bagaimana kerusakan lingkungan menyebabkan bencana? Ulal tangan manusia dapat memengaruhi terjadinya bencana tersebut melalui aktivitas yang merusak lingkungan, seperti illegal logging yang menyebabkan banjir dan tanah longsor, serta pembangunan di daerah rawan bencana alam.
Untuk mengatasi beberapa kebakaran di hutan itu, Kementerian Kehutanan mengerahkan tim Manggala agni untuk memadamkan titik-titik api. Politikus Golkar ini menjelaskan per tanggal 18 Juni, titik api di Kepulauan Riau mencapai 148 titik. Sedangkan di Malaysia ada 8 titik.
"Jumlah luas yang terbakar di Riau sekitar 850 hektar lahan gambut dan yang behasil dipadamkan 650 hektar. Jumlah personel Manggala Agni ada 105 orang," ujarnya.
Selain itu tim modifikasi cuaca telah disiagakan untuk pemadaman api dari udara. Pihak kepolisian juga telah bersiap menyelidiki jika adanya kemungkinan kesengajaan dalam kebakaran tersebut.
"Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa akan bertemu dengan pihak Singapura untuk membahas masalah ini pada 20 Juni," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaApi diduga berasal dari puntung rokok ditambah kondisi ranting dan rumput yang kering di musim kemarau.
Baca SelengkapnyaAsap terpantau dari lereng Gunung Semeru. Diduga akibat kelalaian warga dan cuaca kering.
Baca SelengkapnyaSelain karena faktor alam berupa gesekan ranting saat musim kemarau, juga kerap disebabkan aktifitas perburuan liar.
Baca SelengkapnyaDampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaKebakaran Hutan di Kawasan Margasatwa Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis diduga ada oknum yang tidak bertanggung jawab.
Baca Selengkapnya"Jangan kasih kendor bagi pelaku-pelaku kebakaran lahan baik perorangan maupun perusahaan," kata Kapolda Riau.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaKondisi sebagian lahan di Sumsel mulai mengalami kekeringan. Hal ini sangat rawan terbakar saat kondisi panas yang diakibatkan musim kemarau.
Baca SelengkapnyaCagar Biosfer Giam Siak Kecil merupakan hutan yang dilindungi negara di bawah naungan Unesco PBB.
Baca SelengkapnyaBPBD memastikan kebakaran di lereng Gunung Agung tidak merambat ke lahan-lahan produktif milik warga.
Baca Selengkapnya