Ini penyebab maraknya kasus bullying di Tanah Air
Merdeka.com - Kasus kekerasan atau bullying terhadap anak dari tahun ke tahun semakin tinggi. Baru-baru ini terkuak kasus bullying yang dilakukan siswi SD dan SMP di kawasan Thamrin City.
Psikolog Konseling, Muhammad Iqbal menilai, peran orang tua dalam mendidik dan mengasuh anak sangat penting dalam mengantisipasi bullying. Menurutnya, banyak calon pengantin yang belum memiliki kesiapan menjadi orang tua.
"Banyak orang tua yang enggak siap memiliki anak, pendidikan yang baik. Sehingga yang jadi korban itu anak," katanya dalam diskusi bertema Berpihak Pada Anak di Warung Daun Cikini, Sabtu (22/7).
-
Bagaimana cara orang tua mencegah bullying? Orang tua perlu mengajarkan anak untuk membangun rasa percaya diri tanpa merendahkan orang lain.
-
Bagaimana orang tua mencegah bullying? Orang tua memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak. Mereka dapat menghindari masalah dengan menciptakan suasana rumah yang harmonis, memberikan perhatian penuh, dan mengajarkan nilai empati sejak usia dini.
-
Siapa yang berperan penting cegah anak jadi korban bullying? Melihat fakta ini, orangtua perlu memainkan peran penting dalam mencegah anak mereka menjadi korban perundungan.
-
Bagaimana cara orangtua cegah anak di-bully? Mengajarkan Asertivitas Salah satu cara utama yang bisa dilakukan orangtua adalah mengajarkan anak mereka tentang asertivitas.
-
Bagaimana orang tua melindungi anak dari bullying? Ingatlah bahwa sebagai orangtua, Anda memiliki peran penting dalam melindungi anak-anak dari bullying.
-
Siapa yang bisa membantu anak untuk mencegah bullying? Sama seperti ketika melihat anak menjadi korban bullying, melihat anak menjadi pelaku bullying merupakan hal yang tidak menyenangkan.
Masalah lain kerena banyaknya kasus perceraian orang tua yang berakibat pada anak. "Anak tidak diajak bicara, anak marah dan berbuat perilaku-perilaku menyimpang."
Masalah lain pemicu kekerasan pada anak adalah karena menjamurnya warung internet (warnet), dan sangat mudah diakses anak. Mereka kemudian mencontoh kekerasan dan melakukan bullying kepada temannya. Untuk itu perlu ada peraturan daerah yang mengatur itu semua.
"Genk motor dapat dari mana? Warnet sekitar rumah. Warung-warung internet yang di situ bebas pornografi. Perda-perda harusnya mengawasi warnet yang di situ banyak sekali anak-anak bebas mengonsumsi pornografi dan sebagainya," katanya.
"Lalu, kok bisa ada game bunuh orang? Ternyata ini untuk militer, simulasi. Apa yang terjadi ketika ini dimainkan anak? Mereka menjadi tega melakukan tindakan kekerasan dan bullying." Pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencegahan kasus bullying harus dimulai dari parenting.
Baca SelengkapnyaMasalah bullying memerlukan langkah proaktif dari para pendidik, orang tua, dan masyarakat secara luas.
Baca SelengkapnyaOrangtua bisa membantu anak agar bersiap dan terhindar dari perilaku bullying saat di sekolah baru dengan berbagai cara berikut.
Baca SelengkapnyaOrangtua perlu bersikap kritis dan berusaha mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang lembaga pendidikan.
Baca SelengkapnyaMereka yang agresif akan menganggap bahwa sifat toleransi itu menunjukkan kelemahan.
Baca SelengkapnyaOrang tua dan anak bisa punya hubungan asyik meski terpaut usia. Orang tua sebaiknya juga jadi teman curhat paling nyaman bagi anak.
Baca SelengkapnyaSelain itu, menurut dia, tokoh agama dan masyarakat juga menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan dalam pembangunan mental
Baca SelengkapnyaKemen PPPA pada 2021 menunjukkan bahwa empat dari 100 anak usia dini pernah mendapatkan pengasuhan tidak layak.
Baca SelengkapnyaPeran keluarga sangat vital dalam menjaga kestabilan kondisi mental anak-anak.
Baca SelengkapnyaBullying memberikan dampak negatif jangka panjang pada korbannya, dan menjadi masalah umum di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaOrangtua memiliki peran yang sangat besar dalam edukasi pencegahan terjadinya perundungan pada anak.
Baca SelengkapnyaMencegah anak menjadi tukang bully bisa dilakukan oleh orangtua dengan cara parenting yang repat.
Baca Selengkapnya