Ini penyebab perahu terbalik di Majalengka yang tewaskan 9 petani
Merdeka.com - Sebuah perahu di Rawa Angrahan, Desa Jatiraga, Kecamatan Jatitujuh, Majalengka, Jawa Barat, terbalik dan tenggelam. Peristiwa itu mengakibatkan sembilan penumpang tewas. Kepolisian menduga ada kelalaian sang nahkoda saat perahu beroperasi.
Kapolsek Jatitujuh AKP Asep Supriyadi mengatakan, perahu tersebut sebenarnya hanya bisa menampung kapasitas 10 orang. Hanya saja saat kejadian pada Kamis (13/4) pukul 06.00 WIB kemarin, perahu kecil itu membawa sekitar 21 orang.
"Kayak perahu pengangkut pasir yang hanya 10 orang, ya kalau (tenggelam) gitu wajar," katanya saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (14/4).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Berlebihnya muatan itu mengakibatkan perahu bocor lalu kemudian terbalik. Perahu berukuran 5X2 meter itu tenggelam bersama awaknya dan menewaskan sembilan penumpang di dalamnya.
"Korban yang meninggal, kemungkinan terjelembab lumpur dan tidak bisa menyelamatkan diri," terangnya sambil menerangkan jumlah selamat saat ini tercatat 12 orang.
Karena ada unsur kelalaian, pihaknya mengaku sudah menahan sang nahkoda, Suhendi (50). "Nahkoda perahu sudah diamankan untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan termasuk kita sudah melangkah tahap penyidikan," ucapnya.
Menurutnya, Suhendi dinilai telah melalaikan keselamatan orang hingga terjadinya musibah itu.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaPencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaTenggelamnya kapal penyeberangan di Buton Tengah mengakibatkan 15 orang tewas. Diduga kapal tersebut kelebihan muatan seusai merayakan HUT
Baca SelengkapnyaDua perahu bermuatan penumpang 14 orang tertimpa rumah kontainer di area PHE WMO (Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore), Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaArif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam diduga akibat kelebihan muatan penumpang
Baca SelengkapnyaKapal nelayan yang terbakar pada awalnya hanya dua. Namun kebakaran kemudian menjalar ke kapal-kapal lainnya.
Baca SelengkapnyaBeruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaDaya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca SelengkapnyaKorban kecelakaan yang meninggal dunia di tempat langsung dievakuasi dari tempat kejadian perkara.
Baca Selengkapnya