Ini Penyebab Rentetan Gempa Guncang Bali
Merdeka.com - Bali diguncang beberapa kali gempa bumi selama April 2023. Gempa tersebut dirasakan di sekitar wilayah Bali, baik di utara maupun selatan.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho mengatakan, gempa pertama terjadi pada Selasa (4/4) pada pukul 02.26 WITA. Hasil analisa BMKG menunjukkan, gempa ini berkekuatan M 4,6.
"Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 48 km tenggara (Kabupaten) Klungkung, Bali, pada kedalaman 74 km," kata Cahyo, Selasa (11/4).
-
Dimana pusat gempa di Bali? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
-
Dimana gempa Bali terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar.
-
Bagaimana gempa Bali terjadi? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Jenis itu diketahui setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
-
Mengapa gempa Bali terasa di beberapa wilayah? Dia menyebut, meski berkekuatan kecil, getaran gempa begitu dirasakan warga di sejumlah wilayah.
-
Kapan gempa Bali terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Kapan gempa di Bali terjadi? Gempa terjadi pukul 08.51 WITA dan getarannya terasa hingga beberapa detik.
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Lombok Barat, Lombok Tengah, Mataram, Karangasem, Kuta, Denpasar.
Kemudian, gempa bumi berikutnya terjadi pada Minggu (9/4) pukul 18.19 WITA. Hasil analisa BMKG menunjukkan, gempa ini berkekuatan M 2,7, berlokasi di laut pada jarak 23 km tenggara Kabupaten Karangasem, Bali, pada kedalaman 17 km.
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Karangasem.
Terbaru, Bali diguncang dua kali gempa dalam sehari. Peristiwa itu terjadi di selatan Pulau Bali pada Senin (10/4) dengan selisih waktu satu menit yaitu pada pukul 08.20 WITA dan 08.29 WITA.
Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 4,9 dan M 5,0 berlokasi di laut pada jarak 86 Km arah Selatan Kota Denpasar, Bali. Gempa berada pada kedalaman 49 km dan 50 km.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kuta, Denpasar, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, daerah Kuta Selatan, Karangasem, dan Sumbawa Barat.
Penyebab Rentetan Gempa Guncang Bali
Cahyo mengungkap penyebab Bali diguncang rentetan gempa selama April 2023. Menurutnya, Bali terletak di antara dua generator gempa bumi utama, yaitu zona subduksi lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia di selatan Bali dan zona back arc thrust.
"Aktivitas gempa bumi dirasakan yang terjadi di sekitar wilayah Bali akhir-akhir ini, tidak bisa dilepaskan dari kondisi tektonik wilayah Bali yang terletak di antara dua generator gempa bumi utama yaitu zona subduksi lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia di selatan Bali dan zona back arc thrust atau sesar naik busur belakang di utara Bali," jelasnya.
Selain itu, Pulau Bali juga memiliki sumber gempa bumi lain. Di antaranya Sesar Negara, Sesar Seririt, Sesar Tejakula dan Sesar Culik yang berada di darat. Hal ini menyebabkan Pulau Bali menjadi salah satu wilayah yang memiliki aktivitas kegempaan yang tinggi.
Cahyo menjelaskan, gempa bumi merupakan bentuk perwujudan dari pelepasan energi yang ada di dalam bumi. Sehingga hal ini tidak bisa dihindari dan merupakan hal yang wajar.
Menurutnya, apabila suatu wilayah sering dilanda aktivitas gempa bumi dengan kekuatan kecil atau sedang yang relatif tidak berbahaya, dapat diartikan daerah tersebut telah melepaskan energi gempa bumi secara perlahan. Sehingga bisa mengurangi kemungkinan adanya akumulasi energi gempa bumi yang besar di wilayah tersebut.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," ujarnya.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum informasi tentang apa itu gempa megathrust, penyebab, dan dampaknya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mewaspadai risiko gempa megathrust yang terjadi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetahui zona wilayah megathrust di Indonesia yang berpotensi terjadinya gempa bumi serta Tsunami berskala besar.
Baca SelengkapnyaGempa berlokasi di laut pada jarak 70 km barat daya Kuta Selatan-Bali.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah gempa Megathrust yang pernah terjadi di dunia.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.
Baca SelengkapnyaHingaa pukul 18.50 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.
Baca SelengkapnyaBMKG melaporkan peristiwa gempa bumi magnitudo 6,2 yang berpusat di perairan selatan Jawa Barat dipicu deformasi batuan dalam.
Baca SelengkapnyaBeberapa penyebab gunung meletus bisa diduga sebelumnya, namun ada juga yang tak terduga.
Baca SelengkapnyaMengingat potensi bahaya yang ditimbulkannya, penting bagi negara-negara yang berada di zona rawan megathrust untuk mempersiapkan diri dengan baik.
Baca SelengkapnyaPatahan ini membentang dari Pulau Sumatera bagian utara hingga selatan mulai dari Aceh hingga Teluk Semangka di Lampung serta membentuk Pegunungan Barisan.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
Baca Selengkapnya