Ini perbedaan MRT Singapura dan KRL

Merdeka.com - Negara Singapura menjadi negara yang sangat peduli terhadap sarana transportasi massal. Bukan hanya bus-bus tingkat yang berseliweran di Orchard Road, berbagai macam taksi siap melayani para calon penumpang.
Singapura merupakan salah satu negara bekas penjajahan Inggris, luas wilayahnya tidak lebih besar dari Jakarta. Namun, tata kota dan tata ruangnya jauh lebih baik dibandingkan Jakarta.
Moda transportasi yang disediakan pemerintah Singapura, jauh lebih baik dari pada Jakarta. Mulai taksi hingga Mass Rapid Transit (MRT) di Singapura sudah lama berkembang di Singapura.
Membandingkan MRT dengan KRL, tentu jauh berbeda. MRT menggunakan skema tarif per kilometer. Sedangkan, KRL memiliki skema dengan menggunakan tarif per stasiun. MRT mematok tarif SGD 2,1 atau Rp 19.500 untuk tarif awal menjangkau 4 stasiun. Setelah itu, tarif akan naik 50 sen per stasiun.
Selain itu, MRT tidak memiliki kemudi layaknya masinis yang mengendalikan KRL. MRT dikendalikan melalui sistem jaringan milik SMRT Corporation. Sedangkan, KRL masih dikendalikan oleh manusia.
Dari sisi kapasitas, MRT dapat mengangkut 250.000 penumpang setiap hari. Jumlah ini hanya setengah dari jumlah penumpang diangkut KRL setiap hari yang mencapai 500.000 penumpang.
(mdk/siw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya