Ini Permintaan Orang Tua Jelang Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J
Merdeka.com - Samuel Hutabarat, ayah dari Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J memastikan anggota keluarganya terlibat langsung dalam proses autopsi ulang.
"Kita minta terlibat dalam proses otopsi ulang, agar lebih independen," kata Samuel di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Selasa (26/7).
Dia mengatakan, sebenarnya Kepolisian telah menyiapkan tim untuk menggali makam anaknya itu. Namun Samuel telah meminta izin untuk mengikutkan lima anggota keluarga yang juga tergabung dalam ormas pemuda batak bersatu (PBB).
-
Siapa yang dikabarkan dekat dengan keluarga? Terlepas dari kabar miring tersebut, selama ini Gunawan dikenal sebagai sosok family man yang sangat dekat dengan keluarga.
-
Bagaimana Kompol Syarif mengenal anak mantan komandannya? Rupanya, Ayah dari Althaf dan Ahnaf dulunya sempat menjadi Komandan dari Kompol Syarif. Saat itu, Kompol Syarif masih bertugas di Polres Metro Tangerang Kota.
-
Bagaimana kehangatan keluarga Sigit Harjojudanto? Dalam momen lebaran kemarin, keluarga mereka juga terlihat saling sungkeman dengan penuh kasih sayang.
-
Siapa anak mantan Kapolri Sutarman? Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Siapa yang dekat dengan ayah Pratama Arhan? Selain dekat dengan ibu Arhan, Azizah juga memiliki hubungan akrab dengan ayah Arhan.
-
Bagaimana Soeharto mengenal keluarga BJ Habibie? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
Kelima dari perwakilan keluarga akan dibagi menjadi tiga orang bertindak sebagai penggali kubur, dan sisanya akan memantau proses autopsi ulang yang direncanakan dilakukan di RSUD Sungai Bahar. Keinginan ini sudah disampaikan dan sudah disetujui dari pihak penyidik Mabes Polri.
"Kami maunya ada pihak keluarga yang melihat langsung proses autopsinya. Yang tahan atau sanggup melihat proses tersebut. Itu juga yang menjadi harapan kami," jelasnya.
Untuk diketahui, tim forensik yang melakukan au ulang nantinya diperkirakan 10 orang, termasuk dari pihak TNI.
Seperti diberitakan sebelumnya, autopsi ulang merupakan permintaan keluarga Brigadir J dan pengacara bernama Kamaruddin Simanjuntak.
Keluarga Brigadir J menolak hasil autopsi yang sebelumnya dilakukan Polri. Pasalnya, keluarga menemukan sejumlah kejanggalan pada jenazah Brigadir J, yang disebut tewas karena baku tembak.
Pihak keluarga menemukan banyak luka di tubuh Brigadir J, di antaranya luka bekas tembak, luka sayatan, luka karena benda tumpul dan ada memar di bagian perut.
Reporter: Hidayat
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Permintaan itu disampaikan LBHAP PP Muhammadiyah yang telah mendapat kuasa dari orang tua Afif Maulana.
Baca SelengkapnyaDua hakim agung mengatakan Ferdy Sambo layak dihukum mati, namun tiga hakim agung lainnya menyatakan seumur hidup.
Baca SelengkapnyaBA tewas diduga akibat dianiaya dua personel Polresta Palu yakni Bripda CH dan Bripda M.
Baca SelengkapnyaJasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaKeluarga Brigadir J menggugat secara perdata Ferdy Sambo hingga Presiden RI sebesar Rp7,5 miliar atas terbunuhnya Yosua.
Baca SelengkapnyaBeberapa sampel diambil guna diteliti di Laboratorium Forensik.
Baca SelengkapnyaKeluarga Brigadir J menggugat Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri karena menilai melakukan Perbuatan Melawan Hukum.
Baca SelengkapnyaSang istri masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaKomarudin menambahkan kerugian yang dialami oleh kliennya setelah dihitung mencapai Rp7,5 miliar dan itu merupakan kerugian materiil.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaKapolda yakin proses autopsi awal telah dilakukan secara profesional.
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca Selengkapnya