Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini pidato lengkap Mayjen Soeharto di depan jenazah pahlawan revolusi

Ini pidato lengkap Mayjen Soeharto di depan jenazah pahlawan revolusi Mayjen Soeharto. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Semua yang hadir di kawasan Lubang Buaya itu menahan napas saat satu per satu jenazah diangkat dari sumur tua. Kondisi mayat sudah mulai membusuk karena terkubur dalam tanah yang berair selama tiga hari.

Jenazah Letjen Achmad Yani, Mayjen Mas Tirtodarmo Harjono, Mayjen Siswondo Parman, Mayjen Suprapto, Brigjen Donald Isaac Pandjaitan, Brigjen Sutojo Siswomihardjo dan Lettu Pierre Tendean berhasil diangkat berkat kerja keras Pasukan Intai Amfibi KKO TNI AL tanggal 4 Oktober 1965.

Panglima Kostrad Mayjen Soeharto yang memimpin penggalian sesekali tampak menutup hidungnya dengan sapu tangan.

Rasa geram, marah dan sedih jadi satu. Kebencian pada pelaku penculikan memuncak.

Seorang prajurit RPKAD berbisik pada rekannya. "Lihat, jenderal saja dibegitukan oleh PKI. Apalagi kita-kita yang prajurit rendahan ini."

Mayjen Soeharto kemudian mengucapkan pidato dengan suara berat.

Pada hari ini 4 Oktober 1965, kita bersama-sama dengan mata kepala masing-masing, kita menyaksikan pembongkaran jenazah para jenderal kita dengan satu perwira pertama dalam satu lubang sumur lama. Jenderal-jenderal kita dan perwira pertama ini telah menjadi korban kebiadaban dari petualang yang dinamakan Gerakan 30 September.

Kalau melihat daerah ini ada di kawasan lubang buaya. Daerah Lubang Buaya termasuk Lapangan Halim. Kalau saudara melihat fakta dekat sumur ini, telah menjadi pusat latihan dari sukwan dan sukwati yang dilaksanakan oleh Angkatan Udara. Mereka melatih anggota Pemuda Rakyat dan Gerwani.

Satu fakta mungkin mereka latihan dalam rangka pertahanan pangkalan tapi menurut anggota Gerwani yang dilatih di sini dan ditangkap di Cirebon, adalah pulang dari Jateng, jauh dari daerah tersebut.

Jadi, kalau melihat fakta-fakta, apa yang diamanatkan Presiden dan Pemimpin Besar Revolusi yang sangat kita cintai, bahwa Angkatan Udara tidak terlibat, mungkin ada benarnya. Tapi, tidak mungkin, tidak ada hubungan dari peristiwa ini daripada oknum-oknum Angkatan Udara.

Saya sebagai anggota daripada Angkatan Darat mengetok jiwa dan perasaan daripada patriot Angkatan Udara bilamana benar-benar ada oknum yang terlibat dengan pembunuhan yang kejam dari para jenderal kita yang tidak berdosa ini.

Saya berharap anggota patriot Angkatan Udara membersihkan anggota Angkatan Udara yang terlibat petualangan ini.

Saya berterimakasih akhirnya Tuhan memberikan petunjuk yang terang jelas pada kita sekalian. Bahwa setiap tindakan yang tidak jujur, bahwa setiap tindakan yang tidak baik akan terbongkar. Saya berterima kasih pada satuan-satuan khususnya resimen Parako, KKO, satuan lainnya serta rakyat, yang membantu menemukan bukti ini dan turut serta mengangkat jenazah ini. Sehingga seluruh korban bisa ditemukan."

Jenazah pahlawan revolusi kemudian dimasukkan dalam peti dan dibawa ke RSPAD. Pemakaman para jenderal dan Lettu Pierre Tendean digelar pada tanggal 5 Oktober 1965. Ratusan ribu rakyat berdiri di pinggir jalan untuk mengantarkan ke peristirahatan terakhir di Taman Makam Pahlawan Kalibata. (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
53 Tahun Kenang Wafatnya Presiden Soekarno, Ini Video saat Jenazahnya Disemayamkan
53 Tahun Kenang Wafatnya Presiden Soekarno, Ini Video saat Jenazahnya Disemayamkan

Video merekam momen saat presiden Soekarno meninggal dunia dan jenazahnya akan disemayamkan di rumah duka.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Juru Kunci Astana Giribangun saat Pemakaman Soeharto
Kesaksian Juru Kunci Astana Giribangun saat Pemakaman Soeharto

Keluarga besar Soeharto terlebih dulu melakukan upacara Bedah Bumi, yakni dengan menancapkan linggis ke tanah pemakaman sebanyak tiga kali.

Baca Selengkapnya
Siasat Kuburan Palsu Buatan PKI di Lubang Buaya
Siasat Kuburan Palsu Buatan PKI di Lubang Buaya

Agen Polisi Sukitman terkejut. Sumur sudah tak ada lagi, dan banyak gundukan tanah seperti kuburan di Lubang Buaya.

Baca Selengkapnya
Cerita Soeharto Marah Jawab Kabar Hoaks Pemakaman Astana Giribangun Berbalut Emas
Cerita Soeharto Marah Jawab Kabar Hoaks Pemakaman Astana Giribangun Berbalut Emas

Nada bicara Soeharto meninggi saat menjawab tudingan soal Astana Giribangun yang diisukan dihiasi emas.

Baca Selengkapnya
Tidak Terawat, Begini Potret Makam Para Pejuang Indonesia di Sumedang Terbengkalai
Tidak Terawat, Begini Potret Makam Para Pejuang Indonesia di Sumedang Terbengkalai

Potret makam para Pejuang Indonesia terbengkalai di pelosok desa Sumedang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Momen di Balik Layar Detik-detik Proklamator Soekarno-Hatta Bacakan Teks Proklamasi, Khidmat & Sederhana
Momen di Balik Layar Detik-detik Proklamator Soekarno-Hatta Bacakan Teks Proklamasi, Khidmat & Sederhana

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menjadi saksi bisu detik-detik Indonesia merdeka usai ratusan tahun di bawah belenggu penjajahan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras! Pidato Presiden SBY Depan Jenderal TNI Polisi, Bicara Tentang Kematian Tentara
VIDEO: Keras! Pidato Presiden SBY Depan Jenderal TNI Polisi, Bicara Tentang Kematian Tentara

Menurut SBY, pengabdian seorang prajurit untuk negara tidak akan mati sampai raganya benar-benar mati.

Baca Selengkapnya
Momen Lawas Upacara 17 Agustus Tahun 1969 di Istana, Banyak Nyonya Bule Berpakaian Tanpa Lengan
Momen Lawas Upacara 17 Agustus Tahun 1969 di Istana, Banyak Nyonya Bule Berpakaian Tanpa Lengan

Presiden Soeharto memimpin langsung Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-24 di Istana Merdeka, Jakarta pada 17 Agustus 1969.

Baca Selengkapnya